Suasana pagi yang indah diiringi sinar mentari pagi yang memancarkan kemilaunya,  bagaikan percikan emas. Mereka datang berduyun-duyun dengan beban di pundaknya. Senyum sapanya merekah menyapa diantara gerbang yang berdiri kokoh, sang pujangga ilmu berjajar menyambut kedatangannya. Teriring lantunan asmaul Husna merdu mendayu-dayu. Lambaian hijau dedaunan menambah lukisan pagi yang indah mempesona.

     Semangat sang surya yang begitu kuat. Mengiringi langkahnya menuju samudra yang luas untuk bekal hari esok yang indah. Loncengpun berdentang bagaikan genta yang menggaung mengajak nya ntuk datang ke peraduan luas tanpa batas. 

   Lonceng itu tiba-tiba berhenti, menghentikan seluruh roda kekhusyukan. Lukisan-lukisan keindahan kini terhenti. Senyuman pun menghilang. Derai tawa yang sirna, seperti tiada harapan.

      Pagi ini lonceng itu berdentang lagi, mengiringi nafas kehidupan, gaungnya menyebar kepenjuru relung hati. Memberi semangat  pada Sang surya untuk memancarkan kemilaunya. Kilaunya yang indah memberi harapan untuk bersua kembali. Koridor-koridor itu telah riang kembali meskipun belum sempurna. Tapi hati ini tentram tiada tara. Sang Surya bersinar menyapa.

#rindu kembali kesekolah#

#rindu bunyi lonceng#

#Termas, 14 Nop 2020#

#Tagur13#