#Tagur Hari Ke-161 (365)

oleh: Ika Iffah Ilmiah

Ada apa ini. Hula-hula bikin kegaduhan lagi. Kenapa sih selalu gemerah. Kalau ngomong selalu bersama-sama. Tidak mau gantian. Apalagi di handphone. Pasti membuat anggota keluarga geleng-geleng kepala. Entahlah ...

"Ngapain sih ma, kalau ngomong kok ndak gantian!", seru paksu.

"Emang bisa faham kalau ngomongnya barengan gitu", seru paksu penuh koreksi.

"Ah, mantan pacarku belum pernah kopdar sih. Andai tahu, dijamin bakalan makan cabe ratusan biji. Meskipun cabe mahal ndak apa-apa. Yang penting bisa mengobati rasa sakit kepala.

Setiap personal memiliki karakter unik. Setiap personal memiliki hobi berbeda. Selain nulis loya. Karena itu, setiap dari kita mampu saling mengisi dan memotivasi.

Seperti hari itu, senin 15 Maret 2021. Dengan seabrek kegiatan personalnya. Alhamdulillah, kencan ala hula-hula terwujud. Bukan hula-hula jika tak ada-ada saja. Dimulai dari salah tempat janjian. Ada yang sudah masuk pendopo, ada yang di depan kantor pos, ada yang di depan pemkab, dan ada yang bolak balik kayak setrikaan, hehehe. Malu sama pak jukir.

"Bu, kok bolak balik ya", tegur pak jukir yang ternyata sangat perhatian pada emak-emak rempong ini.

"Eh, ya pak. Pusing liatnya ya pak", seruku tanpa malu, hehehe.

Meet up di mushola pemkab dimulai sejak jam 09.15-13.30 WIB. Setiap meet up, pasti layaknya tata usaha (TU). Ada laptop, kertas mika, kertas buffalo, lakban, stapler, kertas 1 rim, bahkan ada printer juga lo guys. Kenapa harus di musholla? Ya, karena tempat itu ada colokannya. Hem, begitu ya.

Tiba saatnya pembagian tugas. Dua tim hula-hula bertugas menemui ajudan. Seseorang tetap bertahan di musholla untuk menjaga perabotan penting. Dua orang yang lain izin terlebih dahulu ke polsek dan bank untuk melaporkan buku tabungan yang ketlisut. Satu orang lagi menuju ke UNEJ untuk menyelesaikan SKL S2.

Ending dari lelah berkepanjangan membawa kita menuju tempat kuliner. Tidak harus mewah, yang penting nyaman dan ramah di kantong. Kali ini kulinernya di seputaran Jl. Jawa bagian dalam dan masih masuk-masuk. Ups! Don't worry, selalu ada sesi cekrak cekrek kok. Maklum, tukang tulis selalu butuh reportase kekinian.

Nah sesi terakhir adalah sesi setrikaan lagi, hehe. Antar legalisir ke IKIP PGRI, antar ambil motor di parkiran UNEJ dan parkiran Kantor Pos.

Sayup-sayup terdengar pak jukir tegur sapa, "Baru selesai bu, kok lama ya".

Kulirik jam tangan di pergelangan tanganku. Ya Rabb, ternyata sudah jam 15.45 WIB. Kok ngga terasa ya. Maklumlah, meet up selalu dikemas dengan happy dan celoteh canda, haha.