IKA IFFAH ILMIAH

Ia lahir dan besar di kota Jember. Ia memiliki segudang ekspektasi dalam hidupnya. Ia seorang guru kimia yang akan selalu berusaha menjadi yang terbaik bagi aga...

Selengkapnya
Navigasi Web
LITERASI PIJAKAN MERAIH PRESTASI
Lomba_September2022

LITERASI PIJAKAN MERAIH PRESTASI

LITERASI: PIJAKAN MERAIH PRESTASI

Oleh: Ika Iffah Ilmiah

Literasi menjadi topik penting yang selalu didengungkan. Kita tidak akan lepas dari aktivitas literasi dalam berbagai lingkup kehidupan. Pendidikan, perekonomian, keamanan, dan berbagai tema lain, memiliki kewajiban literasi. Bahkan, literasi menjadi tolak ukur tercapainya suatu program kerja.

Mari kita telisik ke belakang tentang pembiasaan literasi pada dunia pendidikan. Guru sebagai roll model harus memiliki kemampuan literasi, baik menulis maupun membaca. Bahkan salah satu kewajiban untuk naik pangkat bagi guru PNS adalah menulis. Sedangkan siswa pun diwajibkan memiliki kemampuan menulis dan membaca bermakna. Kedua kemampuan itu menjadi prasyarat Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), bagi siswa di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), bagi siswa di lingkungan Kementerian Agama.

Saya mulai kisah capaian literasi pada 2017. Dengan aktif menulis di majalah madrasah. Setiap periode terbitan, tulisan saya selalu bertengger di sana. Tulisan jenis opini menjadi genre favorit karena opini membutuhkan literasi membaca dari berbagai literatur yang terpercaya. Bahkan literatur riset juga menjadi fokus sumber bacaan yang harus saya buru.

Kegemaran saya melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dikenal dengan Action Research telah mengantarkan saya meraih tingkatan keprofesian (sertifikasi). Tambahan salary dari keprofesian itu, saya wujudkan untuk mengambil pendidikan magister. Jenjang magister mengubah kegemaran penelitian, dari Action Research meningkat menjadi Research and Development (R&D) atau penelitian pengembangan.

Pada Agustus 2020, kegemaran menulis saya semakin menjadi-jadi. Media Guru Indonesia (MGI) membawa saya berselancar keseluruh nusantara. Komunitas keren, Saling Kunjung Saling Sapa (SKSS), dan membentuk komunitas literasi di daerah membuat saya semakin tak bisa lepas. Bak zat adiktif saja!. Ketagihan!.

Agustus-Desember 2020, ada empat buku solo yang telah saya terbitkan. Kemudian menyusul menjadi kontributor buku antologi dalam setiap bulan. Jika dihitung, ada 14 buku antologi dan 5 tulisan (2 opini, 2 esai, dan 1 resensi) di Majalah Literasi Indonesia (MLI).

Pada Oktober 2021, saya meraih prestasi sebagai Fasilitator Daerah (Fasda). Jabatan ini harus diemban selama 4 tahun, yaitu 2021-2024. Tugas utama seorang fasilitator daerah adalah menyebarkan pengetahuan kepada para guru di daerah. Harapannya agar kemampuan guru di seluruh Indonesia merata. Masih di bulan yang sama, saya lulus menulis 365 hari tanpa jeda yang digagas oleh Media Guru Indonesia. Capaian prestasi lain pada November 2021 adalah lulus seleksi awal Anugerah Guru Berprestasi tingkat nasional.

Capaian prestasi literasi saya terus berhirarki. Pada April 2022, berbekal publikasi dan karya tulis baik berupa buku maupun penelitian, maka saya berhak mengajukan kenaikan pangkat ke IV/b. Mei 2022, saya terpilih menjadi pemakalah pada giat Kementerian Agama Republik Indonesia, yaitu pada International Symposium On Education (ISOE). Pada giat nasional ini, saya mempresentasikan hasil riset dengan tema “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Digital Berbasis Video Kontekstual”. Juni 2022, saya terpilih kembali menjadi narasumber pada giat pusat Kementerian Agama, yaitu Parade Literasi Batch 2. Presentasi saya pada giat tersebut adalah isi buku solo pertama dengan judul “Bersahabat dengan Multiple Inteligensia”, terbitan Media Guru Indonesia. Berlanjut pada tahun yang sama, Juli 2022, saya lulus seleksi dan berhak menjadi mahasiswa Program Doktoral (S3) Pendidikan IPA pada kampus negeri di Jember Jawa Timur. Masih pada bulan yang sama, saya diberi kepercayaan sebagai waka kesiswaan. Namun, bagi saya jabatan itu adalah tanggung jawab, bukan hal yang utama untuk diraih atau dikejar.

Kini, walaupun berbagai capaian telah saya raih. Namun, bukan berarti saya harus meninggalkan kegemaran saya menulis dan membaca. Kegemaran adalah cara saya untuk refreshing dan berbagi, sehingga pola pikir dan keilmuan tetap dinamis dan terasah bersama komunitas yang luar biasa.

Satu hal yang harus kita tambatkan dalam jiwa, bahwa “Siapa yang menempuh jalan mencari ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. Karena itu, terima kasih Media Guru dan komunitas literasiku. Teristimewa untuk keluarga kecilku, love you more.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa capaian yang penuh makna dan berkah, lanjutkan menginspirasi Bu Ika, sehat dan bahagia selalu

06 Sep
Balas

Terima kasih pak Syaihu. Salam sehat selalu

07 Sep

Tulisan yang bernas dan syarat makna. Semoga menang dalam lomba bulan ini Bunda. Sukses selalu.

06 Sep
Balas

Terima kasih, bund

07 Sep

Terima kasih, bund

07 Sep

Terima kasih, bund

07 Sep

Terima kasih, bund

07 Sep



search

New Post