MENEBAR MANFAAT UNTUK PRESTASI SISWA
MENEBAR MANFAAT UNTUK PRESTASI SISWA
Oleh: Ika Iffah Ilmiah, S.Pd., M.Pd.
Masih terngiang dalam ingatan. Saat 2009, saya dinyatakan lulus PLPG dengan gelar guru profesional. Bukan hanya sertifikat kelulusan sebagai buktinya. Namun, tanggungjawab peningkatan kompetensi diri (Pengembangan Diri) untuk tambahan finansial. Sungguh amanah yang berat untuk dipikul. Pengembangan diri digunakan untuk menambah wawasan dan memperluas keilmuan guru agar sesuai dengan perkembangan jaman. Saya sadar bahwa keberhasilan siswa itu bergantung pada upgrade kompetensi gurunya. Bagi saya, berada dalam zona nyaman adalah suatu hal yang mengerikan. Bergerak dan menginspirasi sesama menjadi tolok ukur kepuasan tersendiri. Apalagi jika melihat orang lain terus maju melangkah meraih mimpi mereka. Allahu ya Rabb, bahagia dan lega yang saya rasakan ini tidak dapat diganti dengan apapun.
Kisah dimulai saat menjadi wali kelas bina prestasi, pembina ekstrakurikuler, bahkan sedikit menjadi konselor bagi siswa. Ada siswa yang broken home, hiperaktif, bertingkah aneh, bahkan baperan. Setiap dari mereka memiliki karakter yang berbeda. Sehingga dibutuhkan treatment yang berbeda pula.
Selanjutnya, saya juga pernah menjadi pembina KIR. Beberapa kejuaraan telah disandang oleh siswa. Raihan prestasi ini, telah membawa kemudahah bagi mereka untuk melanjutkan kuliah ke PTN bonafit melalui jalur prestasi. Mereka pun tetap melanjutkan estafet riset tersebut di bangku kuliah. Tidak main-main, mereka telah meraih emas, perak, dan perunggu pada ajang KTI Internasional.
Capaian prestasi siswa berlanjut pada saat saya ditunjuk menjadi pembina Kompetisi Sains Madrasah (KSM) bidang kimia. Pada 2017 dan 2019, salah satu binaan saya melaju menuju KSM Provinsi. Pada saat itu, soal KSM sudah terintegrasi keagamaan. Sehingga dibutuhkan keilmuan kimia dan keagamaan. Walaupun tidak dapat mengambil posisi pada KSM Provinsi. Namun, siswa tersebut berhasil masuk PTN jurusan yang dicita-citakan (teknik kimia).
Capaian akhir yang saya dapatkan dari prestasi siswa adalah dibidang literasi. Membimbing siswa literasi sebenarnya sudah saya lakukan sejak 2017. Kedekatan dengan ekstrakurikuler jurnalistik membawa dampak yang luar biasa. Kemampuan menulis saya terasah kembali dengan selalu nangkringnya artikel di majalah madrasah. Hingga pandemi menerjang dunia. Semua kegiatan kesiswaan pun terkendala dan terhenti.
Pada 2020. Saya tak putus asa. Walaupun aktivitas bersama siswa terhambat,. Namun, tak menyurutkan langkah saya untuk mengembangkan kompetensi. Saya tetap mengikuti berbagai kegiatan diklat kimia maupun kepenulisan. Tujuannya agar tidak stagnan dan tetap bergerak selama pandemi. Istilahnya, jangan menyerah pada keadaan. Masih di tahun ini, berbagai karya telah terbit, kuliah S2 juga terselesaikan, lomba-lomba menulis pun telah teraih. Bahkan saya pun mulai bergerak pada giat Kementerian Agama Republik Indonesia. Rasa percaya diri untuk tampil diforum mulai tumbuh. Dari bekerja di belakang layar menjadi bekerja yang tampak orang. Walaupun awalnya canggung. Namun, pembiasaan telah menggembleng saya untuk terus bergerak dan melaju.
Pada tahun ajaran 2022-2023. Saya ditunjuk sebagai waka kesiswaan. Jabatan ini tidak membuat saya melepaskan bimbingan langsung kepada siswa. Ada 3 tim di bawah kendali kesiswaan, yaitu tim 5K, OSIM dan MPK, serta ekstrakurikuler. Tanggung jawab lebih harus saya emban. Jangan bekerja sendiri, bekerja sesuai ranah, dan bekerja dengan sistem dan target yang jelas menjadi tumpuan saya untuk bekerjasama.
Bahkan, saya tetap kendali siswa literasi. Ada siswa yang sudah memiliki prestasi menulis sejak MTs atau SMP. Ada yang masih pemula. Semua siswa saya gabungkan dalam satu grup whatsapp untuk memudahkan koordinasi. Saya merasa bertanggungjawab atas capaian prestasi yang telah mereka dapat sebelumnya. Sehingga, saya pun harus turun untuk menggembleng, memotivasi, dan membina mereka.
Hari ini, 15 November 2022 pukul 14.40 – 15.30 WIB. Saya mengumpulkan mereka kembali (7 siswa pemenang lomba menulis MGI). Tujuannya agar mereka tetap semangat menulis di sela-sela aktivitas belajarnya. Saya pun memobilisasi mereka untuk menjadi tutor sebaya bagi 33 siswa lain yang akan saya gabungkan di whatsapp ‘Siswa Literat”. Mereka diberi tanggungjawab lebih sebagai pendamping teman-temannya mengikuti lomba menulis MGI setiap bulan. Bukan hanya dalam hal konten saja. Namun, juga gaya selingkung di MGI. Tak lupa, saya pun memberikan gantungan kunci sebagai oleh-oleh TNGP. Semangat, ya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Capaian yg luar biasa. Terus bergerak membuat kita salut dg Bu Ika, josss sukses selalu bu
Terima kasih, Bu. Jenengan juga penggerak hebat ...