IKA IFFAH ILMIAH

Ia lahir dan besar di kota Jember. Ia memiliki segudang ekspektasi dalam hidupnya. Ia seorang guru kimia yang akan selalu berusaha menjadi yang terbaik bagi aga...

Selengkapnya
Navigasi Web
WISATA SEHAT, WISATA KEBUN TEH
Dokumen Pribadi

WISATA SEHAT, WISATA KEBUN TEH

WISATA SEHAT, WISATA KEBUN TEH

Oleh: Ika Iffah Ilmiah, S.Pd., M.Pd.

Siapa sih yang tidak ingin berlibur?. Apalagi setelah melakukan aktivitas rutin yang tidak pernah ada habisnya. Pikiran dan tenaga hingga kerja deadline akan membawa dampak psikis. Dampak tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan mental, terutama jika tidak segera diatasi.

Ada beberapa solusi yang ditawarkan untuk masalah di atas, seperti menyalurkan hobi, rekreasi, atau sekadar berkumpul dan bercengkrama bersama keluarga. Namun, sebagian besar solusi yang diambil oleh banyak orang adalah rekreasi. Cara ini dipilih karena dapat memperoleh banyak manfaat sekaligus.

Termasuk keluarga saya, juga lebih memilih rekreasi untuk rehat. Alasannya karena selain untuk bersenang-senang, rekreasi juga dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Seperti saat saya beserta keluarga rekreasi di desa wisata kota kami. Kebun Teh Gunung Gambir menjadi pilihan tepat karena selain wisata alamnya yang indah dan sejuk, juga memberikan bekal ilmu pengetahuan botani.

Kebun Teh Gunung Gambir terletak di Desa Gelang, Kecamatan Sumber Baru, Kabupaten Jember Jawa Timur (48 Km dari pusat kota). Kami menyaksikan hamparan sawah dan kebun di sepanjang jalan menuju ke sana. Jalan menanjak, sempit, berkelok, dan berbatu menjadi daya tarik tersendiri bagi kami yang menyukai perjalanan tantangan. Kondisi jalan yang seperti itu disebabkan karena Wisata Kebun Teh Gunung Gambir terletak di lereng Gunung Argopuro.

Pada saat liburan tiba, wisata alam kebun teh menjadi tempat favorit yang banyak dikunjungi. Selain harga tiket yang murah, juga terdapat berbagai macam wahana yang menarik. Seperti teawalk, spot selfie, dan gazebo. Fasilitas umum yang nyaman juga disediakan di sini. Seperti area parkir, kamar mandi, toilet, dan warung makan yang menghadap panorama hijau dan pegunungan.

Ada banyak cerita saat kami mengunjungi wisata alam tersebut. Pengalaman pertama membawa kisah tersendiri karena kami berkendara mobil kecil (city car). Kondisi ini membawa kenangan yang tak mungkin terlupakan. Goncangan batu besar, jalan berlubang, dan berkelok-kelok sempat membuat saya ingin segera menuntaskan perjalanan ini. Berasa jauh dan lama. Bahkan saya pun sempat merengek kepada suami dan anak-anak agar memutar arah mobil untuk kembali ke rumah saja. Tentu saja, rengekan ini disertai tawa riuh mereka. Kata anak-anak, mubazir karena hampir sampai. Hem, mengalah saja deh!.

Perlahan, kami pun mulai memasuki area wisata. Udara sejuk dan pemandangan yang menawan membuat hati saya terobati. Padahal belum tiba dilokasi, loya. Dijamin pasti seru!. Sekitar 15 menit, tibalah kami di tempat tiket. Saya ulurkan uang Rp. 50.000 dan mendapat uang kembali Rp. 5.000. Berarti tiket per orang hanya Rp. 10.000 ditambah parkir Rp. 5.000. Wah, dijamin tidak rugi jika mengunjungi wisata alam ini.

Titik lokasi yang kami datangi terlebih dahulu adalah sungai kecil dengan air yang sangat jernih. Setiap benda yang ada di dalam sungai akan terlihat dari atas. Mulailah, kami menurunkan kaki ke dalam sungai. Huftt, dingin sekali. Apalagi saat itu, langit juga sedikit mendung. Wahana rehat ada disekeliling sungai. Seperti bandulan, jembatan kecil, tumbuhan dengan warna-warni bunga yang indah. Sungguh, sangat selaras dengan sungai kecil ini.

Kami pun melanjutkan perjalanan ke atas. Hamparan kebun teh nan hijau menambah semangat kami untuk segera ada di sana. Hamparan kebun teh itu dibelah oleh jembatan kayu yang memanjang dan melingkar mengikuti kelokan tanaman teh. Area selfie mulai tampak disetiap titik jembatan kayu. Mau tidak mau, kita harus berhenti dan mengambil foto diri di sana.

Selang 60 menit, kami pun menepi. Matahari mulai menampakkan diri di sela-sela awan hitam. Pertanda, mendung akan menghilang. Warung makanan menjadi tempat yang nyaman untuk berteduh. Berbagai jajanan dan minuman tersedia di sana. Kami pun memilih mie instan siap seduh serta kopi susu panas. Dari wawancara kami kepada mbak penjual, diperoleh info tentang sejarah Kebun Teh Gunung Gambir yang berdiri sejak 1918. Kebun teh ini merupakan salah satu bekas peninggalan kolonial Belanda, namun menjadi terbengkalai saat Jepang menjajah Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Berlibur yang menyenangkan dan menyehatkan. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Ika Iffah Ilmiah

15 Jun
Balas

Terima kasih, Pak Bambang Herru. Sukses juga untuk bapak

16 Jun

Jadi penasaran ingin ke sana juga.

15 Jun
Balas

Ayo, Bu. Berangkat ...

16 Jun

Seru klu kesana...mata lgsg adem...otak juga fresh..

15 Jun
Balas

Semangat pemilik kota Kebun Teh Gambir Jember ...

16 Jun

Semangat pemilik kota Kebun Teh Gambir Jember ...

16 Jun

Semangat pemilik kota Kebun Teh Gambir Jember ...

16 Jun



search

New Post