#tantanganmenulisgurusiana#

#tantanganharike-10#

Pengen tau rasanya remedi?

Apakah ada diantara bapak ibuk yang pernah jatuh dari ketinggian? bagaimana rasanya? tentu saja tidak enak. Rasanya tidak mungkin ada yang mau jatuh dari ketinggian. setiap orang pasti menginginkan perjalanan yang mulus tanpa hambatan. Tapi bagaimana lagi, kata orang minang. malang sakijok mato, untuang tak dapek diraiah.

Lalu bagaimana rasanya jatuh dari ketinggian itu? bagaimana rasanya remedi di gurusiana. Ini adalah ceritaku..aku adalah salah satu orang yang pernah remedi di gurusiana. Aku gagal dihari ke-27. bisa kamu bayangkan hanya tiga hari lagi aku akan meraih medali biru itu. tapi itu hanyalah sebuah kenangan. pada akhirnya aku tetap harus jatuh dihari ke-27. lalu apakah itu kelalaianku? aku rasa tidak, mungkin sudah takdirku. aku sakit, semua badanku lemah, tidakbisa digerakkan. jangankan untuk menulis dan membuka laptop.

Lalu bagaimana rasannya skarang? setelah lebih dari 4 bulan aku istirahat dan tidak menulis digurusiana aku akhirnya dapat bangkit. lalu sekarang apa yang aku rasakan? Aku belajar menulis lagi dari awal. setelah 26 hari berlatih menulis rasanya tulisanku sudah lumayan. Aku dapat dengan mudah menuangkan ide - ideku. Namus setelah lebih dari 4 bulan tidak menulis, rasanya ide ini sering sekali mandek dipikiranku. aku seperti beljar lagi dari nol. aku menyadari tulisanku terasa kaku. bahasa bahasa yang aku gunakan sangat tidak tersusun. karena itulah aku mulai belajat lagi. maafkan aku ya teman - teman. aku mohon bimbingan dari semua gurusianer yang hebat. Boar aku bisa seperti kalian.

Rumahku, 20-07-2020

Terima kasih