Tugas 1
Selebihnya Aku Yakin
……………………………………………………menjaring mentari di negeri Malin
Aku duga ketika membanting langkah di negeri milik Sang Malin, kulitku akan semakin segar sesegar es tebu yang kulihat di sepanjang jalan dari bandara internasional Minangkabau menuju hotel Mercury. Itu hanya sebuah spekulasi yang berujung kata “tidak mungkin”. Tidak apa wajahku masih tetap “sama”, sama ketika aku masih berada di negeri dewata. Namun jika boleh aku katakan kepadamu, kedatanganku ke negeri Malin ini mengingatkan aku dengan seorang Guru Sekolah Dasarku. Beliau dengan penuh perjuangan menceritakan tentang kisah Malin Kundang yang sangat terkenal dan masif di benak kita sampai saat ini. Seorang anak yang berjiwa dagang tinggi, suka merantau, berjuang keras dan akhirnya sukses. Entah kenapa sederet penjaja es tebu yang kemarin kulihat membuat aku semakin mengingat cerita Malin Kundang. Walau tak sempat membeli es tebu itu, aku bisa rasakan bagaimana kerja keras pedagang es tebu itu dengan bermodal gerobak tua dan estetika dagang menjajakan produk handalannya tersebut.
Tiba-tiba pun cintaku terhadap kota Padang muncul ketika melintas pantai membentang di dekat hotel. Cukup kurang indah karna yang kulihat hanya pedagang softdrink siap jual dan siap beli saja. Harapku, seusai ikut kegiatan di Mercury hotel Padang ada sekantong kocek yang dapat kujadikan modal untuk membuat karya inovatif yakni es cream tebu. Akan kubuka stand mini es cream tebu dengan bandrol Es Cream Tebu Literasi. Mengapa kuberi nama itu? Karena di pojok standku nanti kubuat perpustakaan mini yang menggeliat manja dipenuhi buku dari kawan-kawan hebatku se-Indonesia. Mungkin akan ada bukuku juga di sana.
Stand es cream tebu literasi dengan perpustakaan pojok yang dikitari anak-anak, remaja, dan emak-emak. Kedua mata mereka akan betah menikmati bentangan pantai indah, tangan kiri memegang buku, tangan kanan memegang es cream tebu, serta merta hati dan pikiran larut dalam suasana. Anak-anak (salah satu contoh) tidak akan terkontaminasi lagi oleh intoleransi di era digital, tidak perlu lagi sebuah pembuktian dalam menguji kesaktian Pancasila di era digital seperti yang kubaca dalam portal-portal internet karena mereka akan terbiasa dengan budaya literasi dimulai dari lingkungan stand es cream tebu literasi milikku. Tidak hanya itu saja, efek dari stand es cream tebu literasi milikku dengan perpustakaan pojoknya akan melahirkan tokoh-tokoh penggiat literasi karena pengunjung dapat menitipkan coretan-coretan kesannya berkunjung di standku yang nantinya akan menjadi sebuah buku kesan-kesan penikmat es cream tebuku. Bahkan aku yakin penikmat es cream tebuku akan melahirkan wirausahawan sukses sesukses Malin Kundang karena salah satu buku yang ada di perpustakaan pojok gerobak adalah buku tentang manfaat ampas tebu yang dapat dijadikan prakarya inovatif. Jika hidupku dalam menjaring mentari harus berakhir menjadi pengusaha es cream tebu, akan tetap kuwujudkan cita-citaku menjadi designer sekalipun kostum-kostum rancanganku nanti dimodifikasi hanya dengan ampas tebu dan manisnya aroma tebu akan kukawinkan di setiap serat kain desainku. Cukup banyak mimpi yang lahir setelah kukenal Kota Malin ini sejak 12 September 2017. Peluang bisnis berbalut literasi yang packagingnya sangat tiktok. Wah,,, aku akan menjadi kaya dan bisa sekaya Bang Malin. Kaya ilmu, kaya retorika berjualan, dan kaya budaya yang dapat dicuri dari buku-buku itu. Tapi ceritaku nanti tidak akan berakhir seperti cerita Malin Kundang yang sungguh luar biasa. Aku akan belajar dari ranting yang patah dan daun yang kering. Nantinya ketika ku sudah sukses tak akan kulupakan Ibuku yang sudah meminjamkan aku uang untuk membeli tiket Citylink. Aku takut tak ingat ibu karna q takut menjadi batu di kota ini. Ibu, tanggal 15 September 2017 aku kembali ke kotamu. Sekian mimpiku hari ini dan sepertinya aku yakin…. Malin Kundang adalah nafasku di kota ini.
Padang, 13 September 2017
Penulis: Peserta Workhop Penulis Bahan Literasi Bagi GTK Paud dan Dikmas Tahap II
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar