Pada hari itu, ketika menuju akhir dari libur semester. Kamu kembali menanyakan kabar. Terasa aneh, karena biasanya aku yang selalu bertanya.

Rintik dingin air hujan menikmati pertemuan kita. Meskipun bukan pertemuan tatap muka, tetapi rasanya seperti bertatap tanpa ada yang buang muka.

Indah memang, tetapi tak seindah dengan cinta yang berjalan ini. Bicaramu layaknya hari kemarin : menanyakan kabar, menyeritakan kisah lucu, hingga menceritakan luka yang diberi oleh pria yang kau beri hati.

Serasa menyenangkan dapat kembali saling bercerita denganmu. Dengan emoji yang lucu, dengan penulisanmu yang lucu, ataukah kamunya yang benar - benar lucu. Oh lucunya . . .

Notifikasi dari pesanmu seperti sesuatu yang membuat diri ini bahagia. Layaknya langit biru yang mencerahkan suasana, centang biru darimu memberikan ku suasana bahagia.

Akan sampai kapan seperti ini ?. Supaya mengerti bahwa aku ingin memilikimu bukan sekedar ingin mengenalmu. Akan sampai kapan kamu belum sadar ?. Bahwa kamu adalah Huruf pertama pada semua paragraf yang tertulis.