IMAM GHAZALI

Penulis Sedehana asal Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Diagnostik, Formatif, dan Sumatif Asesmen di Kurikulum Merdeka

Diagnostik, Formatif, dan Sumatif Asesmen di Kurikulum Merdeka

Inilah beberapa asesmen di kurikulum merdeka. Yaitu diagnostik, formatif, dan sumatif. Artinya bahwa kurikulum merdeka tidak menilai siswa secara angka-angka saja di akhir, tetapi sejak awal dan di tengah-tengah saat proses pembelajaran. Asesmen ini sangatlah penting. Mengingat kurikulum merdeka benar-benar memberikan keleluasaan kepada guru untuk menilai secara Kaffah. Ini dikemas dalam asesmen as learning, for learning, dan of learning.

Untuk kurikulum merdeka, awal sebelum mengajar dilaksanakan diagnostic assement. Istilah gampangnya asesmen diagnostik. Yaitu asesmen yang dilaksanakan di awal pembelajaran. Bertujuan untuk mengetahui kondisi tingkat kecerdasan, gaya belajar siswa, dan masalah belajar siswa. Apakah termasuk level bawah, rata-rata, atau cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI). Dengan data diagnostik tersebut, guru bisa melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi dengan baik.

Di tengah-tengah unit atau bab pembelajaran, dilaksanakan asesmen formatif. Ini bertujuan untuk melihat hasil pembelajaran saat berlangsung. Fungsinya yaitu sebagai cara untuk memperbaiki gaya dan model pembelajaran yang dilaksanakan guru. Apakah sudah maksimal atau belum. Jika kurang maksimal, apa saja yang harus dilakukan sebagai perbaikan. Apakah siswa sudah benar-benar memahami dan menguasai materi yang sudah disampaikan. Maka, asesmen ini sangatlah penting. Siswa dan guru dinilai saat proses pembelajaran. Inilah karakteristik asesmen kurikulum merdeka.

Di akhir unit pelajaran atau akhir semester dilaksanakan sumatif. Ini yang disebut dengan asesmen of learning. Jika dikurikulum 2013 dikenal dengan penilain akhir semester (PAS) atau penilaian akhir tahun (PAT). Yang hanya berbasis pada angka. Di kurikulum merdeka tidak seperti itu. Sumatif bisa dilaksanakan tidak hanya berbentuk angka-angka, tetapi bisa berupa penilaian berbasis proyek, hasil observasi, checklist, penilaian diri dan teman dan lain-lain. Kemudian, Sumatif tidak harus di akhir tahun. Di akhir unit atau bab pelajaran juga bisa. Di kurikulum 2013 dikenal dengan penilaian harian.

Apakah PTS dan PAS atau PAT masih dilaksanakan di kurikulum merdeka? Selama itu masih dibutuhkan untuk melaksanakan asesmen, guru dipersilakan. Jika tidak, juga tidak apa-apa. Yang terpenting adalah kurikulum merdeka melaksanakan asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif. Penekanannya yaitu bukan hanya angka-angka saja penilaiannya, tetapi diutamakan prosesnya. Bukan hanya dalam bentuk soal tulis dan lisan saja, tetapi bisa berbentuk observasi, checklist, penilaian diri, dan lain-lain yang berupa deskripsi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat bermanfaat, khususnya bagi saya yang tipe belajarnya cenderung visual. Terima kasih, Pak.

01 Oct
Balas

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

30 Sep
Balas

Ulasan yang informatif. Terima kasih Pak

30 Sep
Balas

Keren pak ulasannya

30 Sep
Balas

Terima kasih utk pencerahannya tentang 3 macam asesmen di Kurmer ini.

30 Sep
Balas

Terima kasih informasinya. Salam kenal dari Bumi Multatuli Banten.

20 Nov
Balas



search

New Post