Mengajarkan Bersyukur Anak Usia 3-6 Tahun

#TantanganGurusiana 365

Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim ayat 7. Yang maknanya jika kamu bersyukur atas nikmat Allah SWT, maka akan ditambah. Namun, jika mengingkari, maka akan mendapat Azab Allah SWT yang pedih. Oleh karena itulah, bersyukurlah atas segala pemberian nikmat Allah SWT. Berupa nikmat kecil dan besar. Jangan hanya ketika mendapat nikmat besar luar biasa bersyukurnya. Bersyukurlah dalam segala waktu dan bidang. Janganlah mengingkari!

Pribadi yang pandai bersyukur disebabkan karena terbiasa. Pembiasaan ini dimulai sejak usia dini. Ala bisa karena terbiasa. Jika sudah terbiasa, maka dengan reflek bersyukur tanpa diperintah. Dia merasa ada yang kurang jika tidak bersyukur. Ibaratkan kuah tanpa garam. Rasanya hambar. Serta dikatakan pribadi yang sombong. Dia merasa karena usaha. Bukan karena Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang.

Sejak usia dini anak sangat perlu diajarjan beryukur. Contohnya Anak usia 3-6 tahun. Bagaimanakah cara mengajarkannya? Ketika anak mendapatkan sesuatu, maka ajarkan untuk beryukur. Paling gampangnya dengan mengucapkan “Al-Hamdulillah. Sesuatu tersebut berupa nikmat. Segala sesuatu di dunia ini merupakan nikmat Allah SWT. Dengan sifat wajibnya maha pengasih tanpa pilih kasih dan penyayang dengan segala rasa sayangnya.

Jika anak melakukan perbuatan baik, orang tua harus memberikan penghargaan. Walaupun sekedar ucapan syukur dan terima kasih. Misalnya, Alhamdullah! Terima kasih Budi. Kamu sudah merapikan tempat tidurmu secara mandiri. Ini sangat bermanfaat untuk anak. Karena usia 3-6 tahun merupakan masa anak merekam segala sesuatu yang terjadi. Rasa syukur tersebut akan direkam dalam-dalam oleh anak. Efeknya, anak dengan reflek bersyukur setiap mendapat nikmat dari Allah SWT.

Orang tua memberikan teladan yang baik tentang bersyukur. Selain itu, mengajarkan anak untuk bersyukur. Jika dua hal tersebut dilakukan, isnyaallah anak akan bersyukur tanpa diperintah.