Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 kelas 194B kabupaten Sampang

Diawali postingan Ibu Endang S di grup WA. Beliau sebagai fasilitator. Yang bertugas memberikan informasi, membina, dan menilai tugas calon guru penggerak (CGP). Sebelumnya, CGP sudah melihat di learning management system (LMS). Namun, beliau lebih menguatkan melalui postingannya. Isinya tentang kegiatan pada Rabu 20 September 2023. Yaitu ruang kolaborasi modul 1.3 diskusi kelompok visi guru penggerak. Postingannya berisi salam menyapa khasnya, jadwal, materi, tugas, tindaklanjut, dan penyemangat.

Mendapati postingan tersebut, saya tancap gas. Bukan naik mobil lo ya, tetapi segera mempersiapkan segalanya. Mulai dari fisik, psikis, dan materi. Badan harus sehat dan kuat. Ditandai dengan tidak meriang, pusing, sakit perut, dan sejenis lainnya. Untuk psikis, pikiran dalam kondisi tenang dan nyaman. Tidak ada rasa malas. Yang ada rasa bahagia dan menikmati. Sedangkan materi yaitu membaca ulang yang ada di LMS. Ini sebagai modal utama bisa mengikuti kegiatan dengan maksimal. Terakhir, saya ijin pulang ke bapak kepala sekolah jam 13.00 WIB. Pasalnya, kegiatan ruang kolaborasi mulai jam 15.00 WIB. Karena jarak rumah ke sekolah kurang lebih 33 KM. Maka harus cepat-cepat pulang.

Tibalah saatnya masuk ruang kolaborasi. Saya membuka LMS pada jam 14.45 WIB. Ini untuk mengikuti sesuai petunjuk. CGP direkomendasikan 10 menit sebelum kegiatan dimulai (jam 15.00) sudah ada di room. Kelas saya yaitu 09.194. Yang terdiri dari kelompo A dan B. Masing-masing berisi lima CGP. Selanjutnya, satu kali klik enter room, maka masuk ke ruang besar kolaborasi. Di sana sudah hadir ibu fasilitator yang dengan setia menanti. Juga telah hadir para pengajar praktek (PP) dan rekan-rekan CGP. Mereka dengan penuh semangat menatap kegiatan hari itu.

Ibu fasilitator memulai kegiatan. Diawali dengan menyapa dan meminta salah seorang CGP untuk Ice Breaking. Selanjutnya menyampaikan identitas modul, agenda, tujuan pembelajaran, skenario pembelajaran, kesepakatan belajar, dan materi. Secara garis besar, kegiatan ruang kolaborasi terdiri atas pembukaan, review pembelajaran modul, diskusi kelompok, dan penutup. Supaya CGP semakin menguasai materi, maka ibu Endang memaparkan secara gamblang di review pembelajaran modul. Ini menjadi modal penting CGP dalam diskusi kelompok.

Selesai pemaparan, saatnya masuk ruang kolaborasi kelompok. Segera diminta untuk masuk ke ruang tersebut sesuai dengan kelompoknya masing-masing. CGP tidak diperkenankan keluar ruang utama. Mereka hanya boleh mematikan kamera dan mic. Saya segera menekan alamat link kelompok 2. Tak berapa lama sudah berada di ruang tersebut. Yang dihuni oleh lima CGP luar biasa, Pak Suryadi, pak Samsul, bu Sisi, bu Ely, dan saya sendiri, ighoz. Kami kelompok penuh ceria dalam keadaan apapun. Termasuk saat berpikir keras mendapatkan hasil kesepakan kerja kelompok.

Fakta nyata ruang diskusi 194B. Kami berlima dengan pemikiran luar biasa yang berbeda-beda. Namun, harus satu tujuan yaitu menetapkan visi kelompok, prakarsa perubahan, dan memasukkan ke BAGJA. Satu persatu anggota kelompok memaparkan visinya masing-masing. Pak Suryadi dengan gaya kalemnya, pak Samsul dengan bahasa bijaksananya, bu Ely dengan orasi meledak-ledaknya, bu Sisi dengan bahasa cerianya, dan pak ighos dengan gaya penyiarnya, wkwkwk! Mereka menyampaikan dengan semangat guna menetapkan satu visi kelompok.

Ketika diskusi ruang 194B. Semua berdiskusi dengan penuh isi. Dalam rangka menghasilkan satu visi. Yaitu satu visi kelompok yang akan dipresentasikan pada Kamis 21 September 2023. Visi yang disampaikan masing-masing CGP memang luar biasa. Istilah kerennya, daging semua. Wajar saja jika dalam diskusi sampai menit ke-20 belum menemukan titik temu. Namun, kami bukan CGP kaleng-kaleng. Kami CGP yang mengutamakan kebersamaan dan persatuan. Serumit apapun yang didiskusikan, pada akhirnya memutuskan satu visi kelompok.

Diskusi ruang 194B berjalan baik tidak deadlock. Satu menyampikan yang lain mendengarkan dan menanggapi untuk menemukan titik temu. Tidak sesuai, maka dicarikan solusi terbaiknya. Nah! Untuk menemukan titik temu inilah perlu pemikiran luar biasa. Namun, tidak harus puasa senin kamis, hahaha! Kami berpikiran dewasa. Pasalnya, pemikiran terbaik salah seorang CGP belum tentu cocok untuk digunakan sebagai hasil kelompok. Sehingga wajar jika diskusi panjang terjadi. Ini dalam rangka menghasilkan kerja kelompok yang terbaik. Yang jelas, selama diskusi tidak terjadi kebuntuan.

Pak ighos melaksanakan ATM pada lingkar pinggang ideal. Ini khususnya saat diskusi tentang BAGJA. Diawali dengan satu visi yang disepakati kelompok dan diturunkan ke prakarsa perubahan. Yang terdiri atas buat pertanyaan, ambil pelajaran, gali mimpi, jabarkan rencana, dan atur eksekusi. Tiap poin tersebut berisi pertanyaan dan tindakan atau penyelidikan. Sebagai penunjuk jalan, digunakan prakarsa perubahan mendapatkan pinggang ideal. Alhamdulillah, BAGJA selesai dibuat. Hasilnya diketik oleh pak Suryadi di file word. Yang selanjutnya diserahterimakan kepada ibu Sisi untuk dibuatkan file presentasinya.

Waktu diskusi ruang kolaborasi sudah terlewati. Semua CGP diminta kembali ke ruang utama. Saya segera keluar ruang kelompok B. Kemudian menuju ruang utama. Ibu fasilitator sudah menunggu untuk melaksanakan closing. Kegiatan ini berisi materi apa yang didapat selama kegiatan dan refleksi. Segera perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan. Selain itu, pak Saiful selaku salah seorang pengajar praktek menyampaikan ungkapannya tentang kegiatan ruang kolaborasi. Terakhir, ditutup dengan pembacaan do’a yang dipandu oleh pak Suryadi.