IMAM GHAZALI

Penulis Sedehana asal Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekolah Era Disrupsi Seharusnya Seperti ini

Sekolah Era Disrupsi Seharusnya Seperti ini

Saat ini kita berada di era disrupsi. Inilah yang mengakibatkan dunia berubah. Digital menggantikan yang manual. Maka bermunculan profesi digital ala era disrupsi. Seperti Youtuber, Gamer profesional, Petani Vertikal, Pembuat Robot Perawat, Guru Self Driving Car, Konselor Genetika, Ilmuwan Data, Pilot Drone Medis, dan lain-Lain. Supaya lebih paham, satu contoh nyata yaitu penjaga pintu tol yang sebelumnya dijaga oleh manusia, saat ini tidak. Mesin digital (e-toll) telah menggantikannya. Dunia sudah benar-benar berubah. Sekali lagi, yang manual tersingkirkan, dunia digital muncul ke permukaan.

Bidang dunia pendidikan juga terdampak. Mulai dari peralatan mengajar sampai menyiapkan masa depan siswa. Yang biasanya manual menjadi digital. Tentunya, ini semakin mempermudah guru dalam melaksanakan tugas mulianya. Namun, jangan sampai merasa semakin sulit. Jika demikian, siap-siap menjadi guru yang terlambat, lelet, dan tertinggal jauh dari guru lain yang mengikuti perkembangan digital. Maka, saatnya mengupgrade diri dari konvensional menjadi digital. Jangan terkebiri dengan tidak mau mengikuti perkembangan jaman digital. Tinggalkan pernyataan “saya bukan guru era disrupsi, wajar jika tidak bisa IT, yang penting mengajar”. Guru yang seperti ini sudah terkebiri sangat akut.

Selanjutnya, dahulu sebelum era disrupsi, jika mau belajar harus datang ke sekolah dan ikuti semua program pembelajarannya. Sekarang dan masa depan (era disrupsi) sebaliknya. Sekolah bukanlah satu-satunya tempat belajar. Kita bisa belajar secara online. Untuk mengimbanginya, maka sekolah harus hadir di setiap sisi kehidupan manusia (rumah, kantor, tempat umum, pasar, kendaraan, dan fasilitas umum lainnya). Artinya bahwa belajar itu tak terbatas ruang dan waktu. Di sekolah, jam formal belajar secara offline dari jam 07.00 WIB-13.00 WIB. Setelah itu, pembelajaran dilaksanakan secara online. Bisa melalui learning management system (LMS), Google for educatian (misalnya Google Classroom), dan website atau aplikasi. Inilah salah satu bentuk standarnya pendidikan dan pembelajaran era disrupsi.

Apakah yang harus dimiliki sekolah dalam pembelajaran era disrupsi secara standar? Pertama, memiliki perangkat digital (hardware). Seperti Laptop, Nootbook, komputer, tablet, gadget, telepon genggam, perangkat mandiri dan sejenisnya. Kedua, memiliki perangkat lunak (software). Seperti learning management system (LMS), knowledge management, simulation, animation, virtual labs, dan lain-lain. Ketiga, infrastruktur jaringan berupa Internet, jaringan wilayah (WAN), jaringan kota (MAN), jaringan lokal (LAN), jaringan personal, atau P2P. Keempat, sumber daya manusia (SDM) dan mitra strategis. Seperti kampus informatika , jaringan alumni, Vendor, institusi pendidikan, pemerintah pusat dan daerah, dan lain-lain. Kelima, content and knowledge. Seperti YouTube, Google, Rumah Belajar, search engines, MOOC, OER, dan lain-lain

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren dan impormatif sekali

05 Jan
Balas

Salam literasi!

05 Jan

Mantap dan inspiratif

06 Jul
Balas



search

New Post