Sekolah Ramah Anak (SRA) Ramahnya Seperti Apa dalam Pembelajaran?
Sekolah Ramah Anak (SRA): Ramahnya Seperti Apa dalam Pembelajaran?
#TantanganGurusiana
Tantangan hari ke-36
Gaess, Sekolah yang aman, nyaman, sehat, tanpa intimidasi kekerasan, berbudaya lingkungan hidup, memenuhi serta menghargai hak dan perlindungan anak, dan mendukung perkembangan fisik, kognisi, dan psikososial anak, itulah sekolah ramah anak.
Sekolah memastikan setiap anak secara inklusif mendapatkan rasa aman, nyaman, serta sehat, menghargai dan melindungi hak-hak anak, dan mendukung tumbuh kembang anak. Jika semua komponen tersebut terpenuhi, maka ramah anak benar-benar terlaksana. Namun sebaliknya, jika tidak terpenuhi sebagian bahkan keseluruhan, maka sekolah ramah anak hanya impian belaka. Aman dari unsur-unsur kekerasan. Nyaman dalam mengikuti pembelajaran. Karena guru mengunakan model pembelajaran menarik. Sehat badannya. Karena makanan dan minuman di kantin sesuai dengan standart layak konsumsi. Hak-hak anak untuk mendapatkan pengetahuan benar-benar didapatkan.
Sekolah ramah anak salah satunya dalam pembelajaran. Hal ini akan terwujud jika benar-benar ramah kepada anak dalam pembelajaran. Seperti apakah ramahnya? Ada beberapa indikator ramah anak dalam pembelajaran yaitu perlakuan kepada murid, model pembelajaran, media pembelajaran, penataan kelas, dan lingkungan kelas. Dalam hal perlakuan, semua murid mendapatkan sama. Anaknya pejabat dan orang biasa. Yang kaya dan miskin. Cerdas dan lemah. Semuanya tidak dibeda-bedakan. Mereka berhak mendapatkan sama dalam pembelajaran. Tanpa pandang bulu.
Guru dalam pembelajaran harus ramah kepada anak. Salah satunya menggunakan model pembelajaran menarik. Model yang dapat memberikan motivasi. Sehingga rasa ingin belajar tinggi. Tidak ada rasa malas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran tercipta “Student Centered”. Ramahnya benar-benar terasa oleh murid. Mereka menikmati pembelajaran yang sesungguhnya. Efeknya, hasil belajar memuaskan. Merdeka belajar juga dilaksanakan dengan baik.
Dalam pembelajaran, media juga harus ramah anak. Buku dan alat peraga pembelajaran tersedia dengan baik. Guru sebagai fasilitator menerapkan proses belajar mengajar yang kooperatif, dan interaktif. Baik belajar secara individu maupun kelompok. Terjadi proses belajar yang partisipatif. Murid lebih aktif dalam proses belajar. Guru sebagai fasilitator proses belajar mendorong dan memfasilitasi murid dalam menemukan jawaban sendiri dalam suatu persoalan.
Penataan Kelas termasuk bagian ramah anak. Murid dilibatkan dalam penataan bangku, dekorasi dan ilustrasi yang menggambarkan ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Penataan bangku secara klasikal diganti dengan model abad 21. Murid dilibatkan dalam menentukan warna dinding dan dekorasi dinding kelas. Sehingga murid menjadi betah. Murid juga dilibatkan dalam memajang karya murid, hasil penilaian, bahan ajar dan buku. Bangku dan kursi disesuaikan dengan ukuran postur anak Indonesia. Mudah untuk digeser guna menciptakan kelas yang dinamis. Terdapat pojok baca yang menarik untuk dikunjungi oleh murid. Pojok baca yang benar-benar berfungsi sesuai dengan fungsinya.
Lingkungan kelas dan sekitarnya menjadi ukuran sekolah ramah anak. Yaitu murid dilibatkan dalam menciptakan lingkungan sekolah (Hiasan, kotak saran, majalah dinding, taman kebun sekolah, dan lain-lain). Tersedia fasilitas air bersih yang higienis. Sanitasi, fasilitas kebersihan, dan kesehatan tersedia baik. Fasilitas sanitasi seperti toilet, dan tempat cuci disesuaikan dengan postur dan usia anak. Fasilitas kebersihan seperti sapu, serokan, lap kaca, tempat sampah, tersedia dengan baik. Fasilitas kesehatan juga tersedia. Seperti UKS yang benar-benar berfungsi sesuai fungsinya. Selain itu semua, adanya peraturan kebersihan. Peraturan tersebut wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah.
Itulah ramah anak dalam sektor pembelajaran.
Itu aja gaess
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar