IMAM GHAZALI

Penulis Sedehana asal Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ternyata Belajar Menggambar dan Mewarnai dari Instagram

Ternyata Belajar Menggambar dan Mewarnai dari Instagram

Ternyata Belajar Menggambar dan Mewarnai dari Instagram

#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-110

Ini sudah yang kesekian kali. Saya memergokinya. Dia asik dengan smartphone buatan Korea Selatan. Sangat menikmati dan menghayati. Entah apa yang dilihatnya. Awalnya, saya tak peduli. Namun, lama-lama penasaran juga. Pikir saya, apakah dia sedang bermedsos ria? Umurnya saja masih 5,5 tahun. Belum saatnya melakukan itu. Apalagi, belum memiliki smartphone sendiri. Maka, setiap browsing, dia meminjam handphone saya atau punya mamanya.

Untuk menjawab rasa penasaran, saya coba intip dari balik pintu. Dia sedang khusuk menonton tayangan di smartphone itu. Laksana kasir bank yang sedang konsentrasi menghitung uang. Tidak boleh diajak bicara. Apalagi diganggu. Alamat akan membuyarkan konsentrasinya. Eh! Tampak kelihatan layarnya. Sepertinya bukan medsos yang sedang dilihat. Namun, Instagram yang dibuka.

Saya berhenti mengintip. Kemudian, sejenak berpikir. Oh ya gaes, dia paling suka buka Instagram. Saya tahu itu. Karena setiap pinjam smarphone saya, dia pasti fokus pada Instagram. Yang lain dicuekin. Yang dibuka, penjualan online yang menyediakan, kalau tidak sepatu dan sandal, ya makanan. Favorit makanan yang dimaksud adalah donat. Setiap ada video cara membuat donat, tak luput dari perhatiannya. Ditonton sampai selesai.

Saya sangat tidak suka jika dia hanya main game di smartphone. Makanya, jarang bahkan hampir tidak bermain game. Fokusnya itu ke Instagram. Seperti yang sudah saya paparkan di paragraf di atas. Jika tidak sepatu dan sandal, ya donat. Oh ya gaess, ada yang lupa. Dia juga paling suka membuka seputar menggambar dan mewarnai. Aneh! Kok sukanya itu ya? Soalnya saya itu bukan seniman menggambar dan mewarnai. Maksudnya, saya tidak memiliki darah seni itu. Saya lebih suka di bahasa dan ilmu pasti.

Kembali saya melihatnya. Dia masih asik dengan wajah serius memperhatikan smartphone itu. Saya langsung menggerebeknya. Wah! kayak kriminal saja, Gaes! Hehehe. Aksi yang saya lakukan tidak menyurutkan dan membuyarkan fokusnya. Dia tetap saja konsentrasi 1000 kali lipat. Tanpa pikir panjang saya menyapanya.

“Sedang apa, Mbak? Kok serius amat!”

“Melihata cara menggambar dan mewarnai awan,” jawabnya santai

“Coba lihat,” ucap saya untuk memastikan.

“Ini, Yah!” Dia sambil menyerahkan smartphone itu. Ternyata benar. Dia sedang membuka Instagram yang kontennya tentang mewarnai dan menggambar.

Sejurus kemudian, dia memperlihatkan hasil menggambar dan mewarnainya. Sebagai hasil belajar dari pentunjuk di Instagram itu. Memang masih separuh hasil menggambar dan mewarnainya. Namun, sudah lumayan untuk seusianya. Siswa Raudatul Athfal (R.A) kelas A. Yang tidak berlatarbelakang keturunan seni.

“Wah! bagus, Mbak!” puji saya padanya. Ini semacam dorongan semangat untuknya. Supaya terus belajar menggambar dan mewarnai. Sepertinya, dia suka menggambar dan mewarnai.

“Ini masih belum selesai, Yah!” ucapnya dengan yakin dan pasti bahwa hasilnya akan bagus jika sudah selesai.

“Lanjutkan, Mbak! Semangat ya!” ujar saya padanya.

Smartphone itu memiliki dampak positif dan negatif. Selaku orang tua, arahkan anak untuk mengambil positifnya. Seperti kisah di atas. Dia mengambil dampak positif. Dengan belajar menggambar dan mewarnai. Tanpa guru nyata. Namun, guru maya yaitu Instagram. Sungguh besar manfaatnya. Dia akan lebih maju dari teman-temannya.

Jika dihubungkan dengan dunia pendidikan, seperti yang disampaikan Mas Nadhiem, bapak menteri pendidikan dan kebudayaan bahwa guru penggerak itu yang suka buka-buka internet, misalnya Youtube, untuk mencari model pembelajaran, kemudian dilaksanakan di kelasnya. Artinya, kreatif dan inovatif tanpa disuruh. Maka, anak di atas termasuk anak penggerak, ya kan? Sepakat tidak, Gaes?

Itu saja gaes tulisan kali ini. Semoga menginspirasi!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

anak milenial yang kreatif

11 May
Balas

Sebelum saya balas komentarnya, saya following ya bu, boleh kan? Ya begitulah bu.

11 May



search

New Post