Ihat Solihat

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lampu Jalanan

Tidakkah kau lihat lampu itu? Terlihat cantik ketika gelap telah mengikutinya Seakan mengerti akan makna keindahan

Di antara lampu jalanan Senja datang dan malam mulai melambai Walau terhalang tembok tinggi Namun malam masih menampakkan kerlap kerlip lampu temaram

Kau suguhkan dua teh hangat Berteman dengan sepiring kue surabi Menceritakan tentang lampu jalanan Kisah lampu yang selalu menerangi sebagian tempat yang tersembunyi

Itu kisah yang terukir di senja Kemudian .... Kau lirik jam yang menunjukkan batas pertemuan Namun seakan kau sertakan umpatan waktu yang begitu cepat berlalu Tak kuasa waktu menahan detik detik jam di tanganmu Namun ... Ceritamu tak juga habis Hingga tiba pada waktu yang tak terelakan Sebagai penutup di akhir lampu jalanan Akhirnya Diantara bising lalu lintas bis antarkota Kau berikan satu potong kue penutup "Makanlah, kue ini terasa manis walau hanya sekedar jajanan pasar" Manis memang, Dan lebih manis dengan tatapan matamu yang menghujam

Maaf, kue ini sebagai penutup Tapi bukan akhir dari kisah perjalanan Bukan pula akhir dari terangnya lampu jalanan

Kue surabi dan lampu jalanan Sebagai siloka pendamai hati

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post