Dimana Hatimu Ayah ?

Kemaren aku dikejutkan dengan kedatangan seorang Alumni ke kantorku, begitu masuk si anak langsung menangis bercerita, sambil terisak-isak dan dengan suara terbata-bata dia berucap, Ayah jahat sama kami, ayah jahat sama ibu, dia tidak pernah kasih kami uang, dia tidak pernah kasih ibu uang belanja, ayah hanya pandai memukul ibu katanya…. Kami yang berada dalam kantor terkejut dan terpana melihat kondisi sianak yang tiba-tiba saja masuk langsung menangis, sianak kelihatan sangat depresi dan mungkin tidak tau lagi sama siapa mau menumpahkan segala rasa yang ada di hatinya, Menangislah anakku jika bebanmu terasa berat, karena air mata adalah doa disaat kamu tidak mampu bicara, menagislah anakku saat rasa sakitmu begitu berat dan tidak bisa ditahan, kurangi beban yang berat itu dengan air matamu,

Kami hanya bisa menghibur dan memberi nasehat kepada si anak tersebut, tanpa terasa air mata ini juga meleleh melihatnya.

Ingin rasanya aku mencari si ayah, hanya untuk mengatakan dimana tanggungjawab mu wahai sang ayah, dimana hatimu wahai sang ayah, dimana hatimu…..begitu teganya kau menyakiti istri, dimana hatimu begitu teganya kau membuat anakmu menderita…………

Untuk sang ayah dimana saja berada, bahwa tanggung jawabmu lah untuk memberi nafkah lahir batin untuk keluargamu, memberi suri taulan bagi keluargamu, bukan untuk menyakiti dan menyiksa keluargamu.