Pagi ini perjalanan saya ke Bandara Soekarno Hatta tersendat. Ruas jalan di Serang Banten diterjang banjir.

Saya auto-grogi. Waktu terbang sudah mepet. Belum swab antigen pula. Byyuuhhh... syukur macetnya "hanya" 45 menitan.

Begitu lolos jebakan banjir, Pak Sopir tancap gas. Di jalan tol mobil dipacu kencang. Saya intip, kecepatannya lebih dari batas toleransi 100 km/jam. Pantesan alarm terus berbunyi tiitt... tiittt... tiiitt.

Saya nggak memintanya. Di dalam taksi, kami berdua tak saling bicara. Itu murni inisiatif Pak Sopir sendiri. Mungkin kasihan sama penumpangnya yang terancam ketinggalan pesawat.

Alhamdulillah, kami tiba di bandara tepat waktu. Selesai swab, saya langsung ke ruang tunggu. Nggak sempat nge-drop bagasi.

Untung bawaan nggak banyak. Koper bisa ditenteng. Untung juga tadi sempat check in online, jadi nggak harus kena antrian yang sangat panjang.

Masih ada waktu 10 menitan sebelum panggilan boarding, saya gunakan bikin tulisan ini. Setoran Tantangan Gurusiana 365 hari ini.

Saya tahu Pak Sopir mengambil sedikit risiko ketika agak ngebut di jalan tol tadi. Pasti terpantau dan dia bisa ditegur pusat kendali Bluebird.

Semoga saja, manajemen Bluebird memaafkan aksi sopirnya yang membantu saya pagi ini.

Sudah ada panggilan boarding. Saya cukupkan tulisan ringan sampai di sini.

Bismillah, pulang.

Surabaya, 4 Maret 2022

/MI