Meninggalkan Dunia Hitam
Lagi bongkar-bongkar lemari. Nemu paspor jadul yang fotonya bikin auto-pangling. Saya hampir nggak mengenali sosok berambut hitam dan lebat di paspor keluaran tahun 1997 lalu.
Hari ini, yang berarti seperempat abad kemudian, penampilan lelaki di foto itu benar-benar berubah. Perbedaan paling menyolok, dia telah meninggalkan dunia hitam, hehe...
Begitulah cara Allah menyayangi kita. Tubuh diberi tanda-tanda agar kita tidak lupa. Bahwa usia kita bertambah tua. Makin sedikit jatah hidup tersisa.
Saya kasihan kalau ada orang yang terobsesi berpenampilan lebih muda ketimbang usianya. Lalu ubannya disemir hitam legam.
Mereka sebenarnya sudah tua. Hanya ingin tampak lebih muda usia.
Prinsip hidup saya berkebalikan dengan mereka. Justru kalau kita nampak tua, karena usia memang sudah nggak lagi muda, membuat kita lebih hati-hati dan waspada.
Misalnya, sudah tua kok neko-neko. Sudah bau tanah, kok ya masih macam-macam. Kok ya masih terus menumpuk maksiat? Bukankah kita harus menyegerakan bertaubat, sebelum semuanya terlambat?
Selamat meninggalkan dunia hitam, dan selamat datang di dunia putih, hehe....
Surabaya, 7 Maret 2022
/MI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetap semangat, Pak Kumendan. Salam literasi!
Keren nasehatnya Pak CEO, Barokallah
Aliran putih. Congrats Pak CEO.
Hehe keren dunia hitam versus dunia putih..dikepala
Benar
Keren ulasannya tersirat nasihat yang luar biasa. Mantap. Terima kasih Pak CEO.
Mantap
Hehehe. Endingnya kocak.
Siap Pak CEO
Siap Pak CEO
Siap Pak CEO
Terima kasih nasehatnya Pak CEO