Parenting Penting (7) HALLO EMAK-EMAK, JANGAN BESAR PASAK DARIPADA TIANG
Mungkin ini salah satu jasa besar guru SD saya, dulu. Pas pelajaran Bahasa Indonesia, beliau mengenalkan sebuah peribahasa yang sarat mana: besar pasak daripada tiang. Sampai sekarang saya masih bisa mengingatnya dengan sangat baik.
Pasak itu paku yang dibuat dari bahan kayu atau bambu. Normalnya, ukuran pasak lebih kecil ketimbang tiang. Kalau pasaknya lebih besar, ya bakal ambyar tiangnya.
Ini perumpamaan yang sangat makjleb. Buat orang-orang yang pengeluarannya lebih besar daripada pemasukannya. Sudah tahu gajinya minimalis, tapi gaya hidupnya hedonis. Pendapatannya tak seberapa, tapi penginnya bisa punya apa saja. Kalau perlu yang wah wah wah... Soal uang nggak cukup, kan bisa ngutang?
Makanya, begitu sepintas membaca berita seleb di salah satu media bisnis, yang kebayang ya peribahasa yang diajarkan guru SD tadi.
Oh ya, karena sekarang saya nggak ingin pemirsa gagal fokus ngepoin si seleb, izinkan saya menyensor kliping media. Foto artisnya saya crop. Mari kita membahas judul beritanya saja, hehe...
Tapi, catatan ini kok sepertinya hanya ditujukan untuk Kaum Emak-emak? Emangnya bapak-bapak nggak suka belanja barang mewah yang melebihi saldo tabungannya?
Begini. Saya percaya, emak-enak itu bisa berperan sebagai fungsi kontrol. Agar pertahanan keuangan rumah tangga nggak ambrol. Saldo tabungan jangan sampai jebol.
Yang suka pernik-pernik barang mewah biasanya ya kalangan emak-emak. Industri fashion dan kosmetik juga dominan menyasar mereka. Mungkin ada yang perlu koleksi tas 7 buah, agar tiap hari gonta-ganti. Sepatu kalau bisa ya semua warna punya, nanti dipakai menyesuaikan warna bajunya. Belum lagi aneka perhiasan: anting, kalung, gelang, cincin. Betul, apa betul? hehe...
Makanya, sering ada berita seorang suami terpaksa sampai korupsi. Karena untuk memenuhi gaya hidup sang istri.
Nah, kalau istrinya nggak neko-neko, insya Allah suaminya aman damai sentosa.
Suami pulang bawa duit sedikit, ya diterima. Sambil didoakan semoga bulan depan rezeki melimpah
Kalau perlu istri kritis saja. Saat tahu suami membeli barang mahal, apalagi harganya nggak masuk akal dibanding gajinya, jangan langsung terima. Suami harus menjelaskan, itu barang asalnya dari mana.
Pastikan suami hanya belanja dari uang halal, dan hanya dari rezeki yang halal saja.
Intinya nggak perlu ngoyo. Hidup pas-pasan saja. Pas pengin beli ini bisa, pas waktunya anak bayar sekolah uangnya ada, pokoknya pas-pasan, hahaha... Maksudnya nggak usah sampai berlebih-lebihan.
Sesuaikan pengeluaran dengan pendapatan. Karena pendapatannya kecil, dilarang memaksakan diri punya pengeluaran besar. Kalau mau meningkatkan pengeluaran, bersabarlah sampai nanti punya pendapatan yang mencukupi.
Surabaya, 21 Juli 2020
Mohammad Ihsan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Ndan.
Setuju...Pak CEO
Terimakasih Pak Kumendan, ini peringatan sekaligus pencerahan buat emak-emak
Siap Pak Kumendan.... Setuju sekali .
Suai
Setuju Pak...
Terima kasih sudah diingatkan lagi, Pak..
Gaya hidup jaman now ..mengedepankan penampilan.. yahh bgtulah... gengsi warung pinggiran.. milih resto mahal.. kartu kredit.. makan utang. Trims pak Ceo.. memang btul.kalangan emsk emak.. byk yg gini.
Bapak bapak juga punya selera tapi lebih sayang istri makanya lebih banyak memenuhi kebutuhan istri pak komandan
Pas pingin, pas ada uang
Aamiin
Setuju, pak kumendan. Belilah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Betul betul betul ...
Kok saya jadi adem banget baca tulisan Pak Ihsan...terima kasih Pak .ada doa yang baik untuk ke depannya..motivasi untuk lebih baik..terima kasih Pak..
Luar biasa pencerahannya Pak Kumandan.
Setuju Ndan....Alhamdulillah saya termasuk yang pas-pasan...
Mantap ulasannya Ndam...ngena!
Betul...
Untung saya bukan seleb..
Wah....inspiratif banged.
Trims pak pencerahan nya
Benar pak Kumendan. Lebih baik mencukupkan yang kita punya. Gali lubang tutup lubang akhirnya terjebak masuk lubang hehe... hati-hati dengan hutang.
setuju pak, terima kasihhh pencerahannya
Pencerahan yang mengena pak. Terima kasih
Pencerahan yang mengena pak. Terima kasih
Betul pak.
Setuju kumendan.
Klo sy cari sendiri muter kepala sendiri.Alhamdulillah saat saya butuh dana untuk anak ada.untuk mkn ada.nyumbang ada, tilik teman sakit ada.Karena kan kita PNS.jadi hrs bisa meminit pak.Pokoknya ya di syukuri..
Setuju
Setuju Pak CEO
Setuju Bapak,,
Suai banget pak
pas pasan saja, pas butuh pas ada, sangat mencerahkan
Nggih pak... maturnuwun...
Terima kasih pencerahannya pak...
Keren. banyak kalau melalaikan bisa bahaya. sedikit, tapi selalu bersyukur lebih baik.