Kalau di Palembang, saya tahunya ya pempek, model dan tekwan. Ternyata ada yang saya baru kenal: CELIMPUNGAN. Apa itu? Wow... namanya memang asing di telinga, bikin celingukan saat mendengarnya. Tapi enaknya bikin kelimpungan. Nagih pokoknya.

Setiap daerah pasti punya makanan khas. Gimana kalau para gurusianer berlomba menuliskannya lalu dibukukan? Tertarik menjadi kontributor menulis makanan khas daerah Anda?

Bahan dasar pembuatan pempek dan celimpungan sebenarnya sama: adonan sagu dan ikan. Perbedaannya ada pada bentuk dan kuahnya. Kalau pempek, ya begitulah... umumnya kita sudah paham makanan populer ini.

Celimpungan berbentuk bulat dan tipis, kuahnya terbuat dari santan dan racikan bumbu lainnya. Rasanya, masyaAllah... maknyus tenan.

Saya pikir membukukan kuliner nusantara seperti ini cocok jadi tantangan menulis bagi gurusianer yang sudah punya minimal piagam biru. Yaitu, minimal telah lulus tantangan 30 hari menulis di Gurusiana.

Bakalan seru ini. Buku kumpulan tulisan para pemenang ini nantinya bisa menjadi semacam kamus kuliner. Anda lagi di kota mana, mau hunting makanan apa, tinggal baca buku ini. Ngintip tulisan para gurusianer lainnya. Bakalan keren menewen ini.

Itu pula yang selama ini saya lakukan saat travelling ke berbagai tempat. Pas waktunya makan ya cari referensi tulisan di internet. Apa restoran favorit? Daftar menu unggulannya? Mana alamatnya? Bagaimana ulasan para penikmat kuliner? Berbekal informasi itu, baru saya naik transportasi online meluncur ke sana.

Buku ini sama. Tulisan para gurusianer membuat pembaca paham, apa saja menu makanan khas daerah yang sayang untuk dilewatkan.

Sudah kebayang, mau menulis makanan khas apa dari daerah Anda?

Langkah pertama, ikuti Tantangan Gurusiana 365 dulu. Panduan lengkap seputar tantangan bisa dibuka di sini: gurusiana365.mediaguru.id

Kalau sudah lulus tantangan 30 hari menulis di Gurusiana dan mendapatkan piagam biru, bersiaplah mendapatkan undangan menjadi kontributor buku kuliner nusantara ala Gurusiana. Waktunya, insyaAllah setelah tantangan menulis destinasi wisata Indonesia.

Siap menulis wisata kuliner khas daerah Anda?

Surabaya, 3 Februari 2022

/MI