Setelah sekian lama, baru mulai menulis lagi. Sambil menunggu putriku vaksin, aku coba mengingat salah satu kebesaran Tuhan yang aku rasakan.

Dahulu kala😅 saat putriku masih balita sempat sakit lumayan lama. Buang airnya bercampur darah. Badannya semakin mengurus karena sulit makannya. Putriku tergolong anak yang pemilih dalam hal makanan. Sudah beberapa dokter didatangi, namun diagnosa dan pantangan yang dianjurkan mereka berbeda-beda. Sudah cek laboratorium juga, namun tak ada perubahan. Aku hampir putus asa dan bingung entah ke mana lagi harus membawanya berobat. Sudah hampir sebulan lebih, belum juga ada perkembangan yang baik.

Hingga suatu malam, aku berjalan tanpa tujuan menyusuri tepi jalan raya dengan kebingungan dan perasaan yang tak menentu. Batinku berbisik kepada Sang Pencipta dan penghuni langit, mengadukan segala resahku yang melanda. Saat itulah, aku teringat ucapan salah satu kyai yang menjadi guruku. "Belilah segala kesulitanmu dengan sedekah." Aku juga ingat cerita beliau tentang seorang jamaah yang putranya hampir tak dapat diselamatkan sejak dilahirkan. Namun, sedekahnya mampu membuat keajaiban. Putranya diselamatkan ASI seorang yang menyerupai ibunya yang datang tengah malam mengantar ASI dan masuk langsung meminumkannya ke sang bayi.

Seketika aku tersentak. Tetiba aku melihat seorang pemulung, kakek renta yang mendorong gerobaknya dengan susah payah melintas di seberang jalan. Saat itu juga aku menyeberang jalan dan menghentikannya. Di sakuku hanya ada uang dua puluh ribu rupiah. Aku serahkan uang itu sambil memohon doanya untuk kesembuhan putriku. Kakek itu hanya menjawab,"Ya, Nak. Bapak doakan." Setelah itu, aku kembali menyeberang jalan dan pulang ke rumah.

Esok harinya, tiba-tiba besar sekali keinginanku untuk membawa berobat putriku ke sebuah RS yang memang belum aku datangi. Saat itu juga aku bergegas membawa putriku ke sana.

Sesampainya di RS, antrean di poli anak cukup banyak. Namun, aku tidak mengantre terlalu lama.

Tiba saatnya namaku dipanggil suster. Aku masuk ke dalam, duduk dan menjawab pertanyaan dokter tersebut. Setelah menyimak jawabanku, dokter itu dengan segera mengeluarkan sebotol sirup, sebuah kertas berisi nomor HP-nya, sambil berkata, " Obat terbaiknya, berikan pisang lebih banyak. Hubungi saya jika ada yang ingin ditanyakan" Setelah itu, aku pun pulang, meski sedikit bingung baru kali ini ada dokter yang langsung memberikan nomor teleponnya.

Semua sarannya aku jalani. Alhamdulillah, putriku semakin membaik dalam waktu singkat. Lebih ajaibnya dokter itu begitu perhatian dengan pasiennya, selalu menanyakan kabar perkembangan putriku. Alhamdulillah baru kali ini pula aku bisa konsultasi free dengan seorang dokter hebat dan totalitas dalam menjalankan profesinya. Terima kasih Pak Dokter. Semoga Tuhan selalu melindungi Anda di mana pun.