Sambil otewe di atas motor Mr. Ojol, aku coba mengingat kembali kenangan manisku saat berkenalan dengan MG. Siapa sih dia?

Berangkat dari hobi membaca, lalu mencoba menorehkan kata, merangkai makna dalam tulisan, hingga tiba saat dipertemukan dengannya.

Kami berta'aruf hanya dua hari, tapi menimbulkan kesan yang luar biasa..Ternyata MG itu, benar-benar hebat. Kesan pertama yang begitu menggoda. Bagaimana tidak? Ternyata MG itu berisi orang--orang hebat yang memiliki komitmen dan visi yang begitu kuat untuk kepentingan bangsa dan negara, menabur motivasi untuk kemajuan generasi penerus bangsa.

Aku pun semakin terbakar dan bertekad untuk mewujudkannya dalam sebuah buku. Awalnya, bingung juga akan menulis apa. Akhirnya, karena keseharianku selalu dikelilingi anak-anakku yang super hebat, super ceria serta keprihatinanku terhadap karakter anak-anak yang terkontaminasi efek buruk perkembangan zaman, aku pun memilih dongeng sebagai ungkapan terdalam hatiku. Bukan dongeng biasa, tetapi dongeng kreasi yang aku balut dengan pembelajaran karakter lewat tokoh-tokoh cerita yang kubuat.

Tak mudah memang, sebagai seorang guru madrasah dan single parent pula, membuat sebuah buku tentu menambah pekerjaan dengan waktu yang terbatas. Alhamdulillah, izin Allah, selesai jua buku perdanaku, Warna Dongengku. Terima kasih Media Guru.