Iin Tri Kusminarni

Saya adalah pengajar tetap di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Sejak tahun 2000 merantau ke kota pahlawan untuk kuliah di sana. setelah lulus kuliah, saya bekerja d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keren, Seorang Pendiri Gojek

Keren, Seorang Pendiri Gojek

Keren ! Menteri Pendidikan seorang pendiri gojek. Terkejut awal mendengarnya. Kok bisa?! Lazimnya Menteri Pendidikan berasal dari dunia Pendidikan. Bukan bidang yang lain. Apalagi pengusaha. Mampukah ? Usianya masih tergolong muda, bahkan termuda di jajarannya, 35 tahun. Apa yang membuat Jokowi terpesona ? hingga mempersuntingnya masuk jajaran Menteri Indonesia maju 2019-2024. Banyak yang mencibir. Banyak pula yang mendukung.

Karena penasaran, kubaca-baca profilnya di Wikipedia. Situs terpercaya di internet.

Pria kelahiran Singapura, 4 April 1984, ini merupakan anak ketiga pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ia adalah anak lelaki satu-satunya di keluarganya. Ayahnya seorang pengacara sekaligus aktivis ternama keturunan Arab asal Pekalongan, Jawa Tengah. Ia menghabiskan masa sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia. Pendidikan SMA dan kuliah ia tempuh di luar negeri.

Pria lulusan Harvard ini memilih kembali ke Indonesia. Berbekal ijazah yang dimilikinya, Nadiem direkrut di management consultant di McKinsey & Company, sebuah Lembaga konsultan ternama di Jakarta. 3 tahun ia bertahan di sana.

Selain itu ia juga bekerja sebagai Co-founder dan managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.

Meski orangtuanya bukan dari kalangan pengusaha, Nadiem banting setir memilih jalur berbeda dari latar belakang keluarganya itu. Naluri bisnisnya tajam. Ia dapat melihat peluang bisnis yang cocok dan dapat membantu banyak orang.

Bermula dari pengalaman pribadinya, saat pulang atau pergi kerja ia lebih memilih menggunakan ojek. Tingkat keamanan dan efektivitas waktu menjadi alasannya waktu itu. Lantaran sering menggunakan ojek, nadiem pun sering ngobrol dengan para tukang ojek. Dari situ ia mengetahui bahwa sebagian besar waktu tukang ojek banyak dihabiskan untuk mangkal dan menunggu penumpang. Itupun mereka harus bergiliran dengan tukang ojek lainnya untuk mengantar penumpang. Keamanan dan kenyamanan ojek pun belum 100 persen terjamin.

Dari hasil riset itulah ia berinovasi, bagaimana orang bisa dengan mudah memesan ojek melalui ponsel. Tanpa harus repot ke pangkalan ojek. Keamanan dan kenyamanannya pun lebih terjamin karena sudah terdaftar. Tukang ojek tidak harus mangkal.

Ia angkat kaki dari perusahaan sebelumnya karena tidak betah bekerja di perusahaan orang lain. Ia ingin mengontrol dirinya sendiri. Dengan cerdas ia memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemudahan para pelanggan gojek nya.

Di usianya yang tergolong muda, ia mampu menemukan ide bisnis yang menjanjikan. Nadiem dengan gojeknya mampu menciptakan lapangan kerja. Mengurangi pengangguran.

Di bidang karir dan bisnis, sunguh hebat orang ini. Belum lagi beberapa penghargaan yang pernah ia raih. Salah satunya penghargaan The Straits Times Asean of the Year. Dia merupakan orang pertama Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Hebat kan. Penghargaan ini diberikan kepadanya karena secara signifikan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya.

Bisa jadi Nadiem lebih mengerti apa yang akan ada di masa depan. Dimana kebutuhan pekerjaan akan selalu berubah dan berbeda. Dibutuhkan link and match untuk menyambungkan institusi Pendidikan dengan dunia pekerjaan sehingga dunia Pendidikan mampu beradaptasi dengan segala perubahan. Peran teknologi saat ini memang sangat penting. Teknologi akan menjadi prioritas Nadiem dalam pengembangan Pendidikan di Indonesia. Tentunya ini akan sangat mengubah banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Terutama Pendidikan.

Ingat, ada pelajaran yang lebih penting dari semua itu, yaitu Pendidikan moral. Di samping menciptakan manusia yang siap dengan segala perubahan di dunia kerja, sejatinya tujuan Pendidikan adalah proses pembudayaan nilai-nilai luhur dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga tercipta manusia seutuhnya. Jujur. Anti korupsi. Pendidikan moral harus menjadi bagian tak terpisahkan dari proses Pendidikan. Dimanapun dan kapanpun.

Generasi masa kini tumbuh dan berkembang di era global dan disrupsi, dimana kondisi ini tentu akan berpengaruh pada perilaku, pemikiran, dan moralitas mereka. Banyak hal positif dan negatif karenanya.

Pemahaman kepada generasi milenial perlu ditanamkan untuk menyikapi perubahan yang ada. Karena apabila era disrupsi ini tidak disikapi dengan benar, maka akan muncul masalah baru yang dapat mengubah karakter generasi saat ini.

Harus ada perubahan metode Pendidikan yang lebih memperhatikan masalah adab, budaya, dan moralitas siswa.

Sejarah Pendidikan Indonesia tidak bisa lepas dari peran bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Dengan tiga semboyannya ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani, ( di depan memberi keteladanan, ditengah membimbing dan memberi mendorongan dari belakang ). Kalimat tersebut menjadi rujukan saat bicara tentang konsep kepemimpinan yang baik. Memberi tuntunan bagaimana seharusnya seorang pemimpin bertindak. Keteladanan.

Menteri Pendidikan dan kebudayaan diharapkan dapat mengembalikan konsep Pendidikan di Indonesia sesuai dengan pemikiran awal Ki hajar Dewantara.

Bagaimana bisa seorang pengusaha daring, memimpin sebuah Lembaga kementrian Pendidikan. Notabene penghasil sumber daya manusia tangguh. Sedangkan degradasi moral semakin menjadi . Carut marut kurikulum belum menemukan ramuan yang pas. Kurikulum apa yang cocok untuk anak negeri. Tarik ulur pelaksanaan Ujian Nasional. Gonjang-ganjing masalah zonasi, dan masih banyak lagi PR ditubuh kemendikbud Dikti.

Menteri pendidikan yang baru adalah seorang pebisnis transportasi raksasa berbasis online. Bisa jadi Pendidikan nanti semua berbasis aplikasi. Dari penerimaan siswa baru sampai kelulusan. Menggeser peran guru. Semua terganti oleh teknologi. Wah ! benar adanya revolusi industri 4.0. saat ini orangtua, guru, dan siswa wajib melek IT. Untuk menghadapi semuanya.

Tapi apapun itu kita terima. Kita tunggu kiprah nya. Demi kemajuan Pendidikan Indonesia.

Mampukah Menteri baru mengubah wajah Pendidikan Indonesia ?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post