Sekitar 55 peserta workshop jurnalistik 2023 memenuhi gedung lantai 3 SMA komplek Muhammadiyah 3 (Smamga) yang beralamat di jl.gadung III/7 Surabaya pagi ini Sabtu, (25/02/2023). Mereka antusias mengikiuti kegiatan yang dipandu langsung oleh pemimpin redaksi PWMU.CO, Mohammad Nurfatoni.

Adapun peserta kegiatan ini adalah guru-karyawan Smamga, 2 siswa dan perwakilan guru sekolah sekitar seperti SMP Muhammadiyah 4, SD Muhammadiyah 6, SD Muhammadiyah 7, SD Muhammadiyah 24 Surabaya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk untuk mengasah kemampuan jurnalistik sehingga bermanfaat bagi pendidik dan Lembaga seperti yang dituturkan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Heriyatini “ Workshop jurnalistik ini sangat bermanfaat bagi kita sebagai pendidik dan bagi Lembaga. Selain mendidik, tugas kita sebagai guru juga dituntut untuk menulis mengabadikan setiap kegiatan yang terlaksana. Baik menulis tentang diri kita, atau menulis tentang Lembaga sekolah yang dapat mengispirasi masyarakat” tuturnya.

Jika semua lini menulis maka nama sekolah tak akan tenggelam di dasar sungai, berita - berita seputar sekolah akan mudah di cari di google sehingga mudah dikenal masyarakat luas.

Menulis, menerbitkan, dan memviralkan merupakan satu rangkaian yang wajib dilakukan untuk mempertahankan eksistensi sebuah Lembaga disamping bisa menjadi sedekah jariyah bagi penulisnya.

Fatoni membakar semangat peserta dengan membagikan kiat-kiat menulis dan memberi tantangan-tantangan berhadiah.

Di awal kegiatan, peserta diminta menulis bebas dengan durasi 5 menit. Peserta dengan pengiriman tulisan tercepat dan terbaik mendapat hadiah berupa buku. Tak hanya itu, hadiah juga dibagikan kepada peserta dengan foto jurnalistik dan tulisan berita terbaik. Total ada 7 buku menarik yang telah diterima peserta pilihan.

Pria kelahiran lamongan ini membagi materi menjadi 4 poin penting yaitu mengapa kita harus menulis, bagaimana cara menulis berita, ciri suatu berita dan bagaimana memulai menulis.

Mengapa kita harus menulis ?

Menulis adalah dokumen diri, cara mengabadikan karya, eksistensi dan cara aktualisasi diri seperti kutipan ayat dalam alqur’an “ Tulisanlah yang mengekalkan kita selamanya”

Bagaimana cara menulis berita

Dalam suatu berita kita yang kita tulis harus memuat 5W+1 H (what, where, when, who, why, how), memuat foto.

“Tanpa Foto, berita seperti tubuh tanpa kepala” kata Fatoni.

Foto jurnalistik harus dinamis, memperhatikan komposisi, kecahayaan dan memperlihatkan audiens sehingga sebuah foto bisa menggantikan seribu kata.

Ciri suatu berita

Berita yang baik haruslah akurat, factual (bukan opini dan khayalan), lengkap (memuat 5W dan 1 H), menarik ( unik, di luar kebiasaan, wow, kebaruan dan dibutuhkan masyarakat)

Bagaimana memulai menulis

Untuk memulai menulis, yang pertama kita harus punya misi, mencari hal yang paling menarik dari hasil observasi lapangan/wawancara, dan ditulis dengan gaya bercerita.

Untuk menghindari kebosanan, di tengah kegiatan pemateri menantang peserta melalui tebak kata. Pria lulusan Unesa ini mengucap beberapa kata kemudian peserta diminta menuliskannya di WA grup dan melakukan koreksi bersama.

Meski kegiatan diadakan di hari libur peserta tetap antusias mengikutinya,

seperti yang diungkapkan Handa Sonia, guru SMP Muhammadiyah 4 Surabaya

"Saya senang mengikuti kegiatan ini karena suasananya santai, mendapat ilmu jurnalistik dan fotografi juga" Pungkasnya.