Iin Tri Kusminarni

Saya adalah pengajar tetap di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Sejak tahun 2000 merantau ke kota pahlawan untuk kuliah di sana. setelah lulus kuliah, saya bekerja d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kuliner Sedap Berbumbu Rindu

Kuliner Sedap Berbumbu Rindu

Sudah menjadi kebiasaan, berburu lontong pecel dan nasi jagung saat liburan di desa.

Seperti pagi ini ( 23 / 12 / 2019 ) berderet antrean demi sebungkus lontong pecel atau nasi jagung (empok) di pasar Kedungpring.

Ada rasa berbeda yang tak bisa diungkap kata dari kedua makanan ini. Dari tampilannyan sih biasa, tapi kata orang mah ngangeni.

“Alhamdulillah….akhirnya keturutan juga makan lontong pecel ini”

salah satu postingan Luki Handayani teman SMP ku di statusnya lengkap Bersama foto makananya. Dia adalah satu dari sekian teman dan tetanggaku yang merantau, termasuk juga aku yang selalu kangen menikmati makanan legend ini.

Lontong pecel terdiri dari beberapa irisan lontong, daun ketela rebus, gimbal tempe dan terakhir siraman bumbu pecel plus sayur lodeh. Pedas, asin, asem yang pas dari sambal pecel plus sayur lodehya membuat lidah tak mau berhenti bergoyang. Hhmmmm, Endul ..Mendul…Takendul-kendul…Srendul…Ngunnah. Aroma daun jati sebagai pembungkusnya menambah sedap makanan ini, khas sekali.

Hanya dengan 5 ribu rupiah perbungkus, kita sudah bisa menikmati nya, di jamin kenyang pula. Terkadang masih ada juga pembeli yang memesan dengan harga empat ribu rupiah per bungkus, itupun masih dilayani. murah meriah bukan ?

Lontong pecel ini banyak di jual di pasar desa Kedungpring kecamatan kedungpring kabupaten Lamongan Jawa Timur. Pedagang menyebar di beberapa titik dalam pasar, meski ada juga beberapa pedagang yang berjualan di sepanjang jalan menuju pasar.

Kebanyakan penjual lontong pecel juga menjual empok. harganya pun sama, 5 ribu rupiah. Kalau diamati, empok berbeda dengan Nasi Jagung pada umumnya. Empok disini berbahan dasar gilingan halus jagung kering, sedangkan Nasi Jagung kebanyakan gilingan jagungnya kasar.

Sebungkus empok berisi Nasi jagung dengan sedikit campuran nasi putih Punel, sambel klotok pedas, irisan tipis kotok an tempe, urap2, gimbal, siraman sambel pecel dan sayur lodeh. Bungkusnya pun menggunakan daun, yaitu daun jati atau pisang.

Perlu pembaca tahu, bahwa Empok sangat cocok buat penderita diabetes. Kandungan karbohidrat pada Empok merupakan bentuk Karbohidrat komplek, hal ini menyebabkan kadar gula dalam tubuh mengalami kenaikan secara lambat. Akibatnya, rasa kenyang akan lebih lama dalam perut, sehingga nasi jagung bermanfaat bagi penderita diabetes dan orang-orang yang ingin diet menurunkan berat badan.

Pasar Kedungpring sudah buka mulai pukul 05.00 pagi dan tutup sekitar pukul 12 an siang. Biasanya pedagang lontong pecel dan nasi Empok baru menggelar dagangannya jam 05.30 an. Meski begitu, pembeli sudah antri menunggu, apalagi saat liburan tiba. Pelanggan bisa membeli 10 sampai 15 bungkus, bahkan lebih. Sehingga sekitar jam 9 nan pagi kedua makanan ini bisa dipastikan sudah ludes habis terjual.

"Anak-putu ku kumpul Kabeh, pengen sarapan Empok" ungkap Bu Narti salah satu pembeli yang rela antri sejak dini hari.

(dimuat citizen reporter harian surya tanggal 17/03/2020)

BaitiJannati08/12/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post