Iin Tri Kusminarni

Saya adalah pengajar tetap di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Sejak tahun 2000 merantau ke kota pahlawan untuk kuliah di sana. setelah lulus kuliah, saya bekerja d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lebaran

Lebaran

Alhamdulillah lebaran tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Meski pandemi belum berakhir tapi tingkat penularan covid sudah menurun, pemerintah sudah memperbolehkan tempat ibadah dibuka kembali dengan tetap menjalankan protokol kesehatan tentunya. Satu bulan penuh, masjid perumanku sudah aktif dengan segala kegiatannya. Mulai dari buka bersama saat magrib tiba, BTQ, pengajian, tarawih, itikaf, sholat ied dll.

Pagi ini (13/05/2021) sholat ied dilaksanakan di masjid perumahan Sukri Adenan. Jamaah memenuhi masjid, teras depan dan halaman. Semalaman panitia bekerja sama menyiapkan keperluan sholat ied esok hari. Membersihkan masjid, memasang terpal, menyiapkan masker, disinfektan, kotak amal, dan area parkir di lapangan samping sebelah utara masjid.

Sholat ied dilaksanakan tepat pukul 06.10 dengan khatib Ust Lukman, ketua ta’mir. Sedangkan imam sekaligus penceramahnya adalah Ust Taufik ketua RT 5 dan dosen IAIN Surabaya. Pengumuman dan himbauan untuk pelaksanaan sholat ied sudah disampaikan beberapa hari sebelum hari raya melalui WA grup RT. Warga dihimbau memakai masker, membawa alat ibadah sendiri dan kresek sebagai tempat sandal. Meski begitu, panitia tetap menyediakan kresek hitam dan masker di depan pintu masuk lapangan. Empat remaja masjid berbagi tugas untuk membagikan kresek, cek suhu tubuh, dan memberi cairan disinfektan ke tangan jamaah. Jarak antara jamaah satu dengan yang lain diatur sekitar 50 cm karena keterbatasan tempat.

Alhamdulillah pelaksanaan sholat ied berjalan lancar dan jamaah kembali pulang ke rumahnya masing – masing. Tahun ini banyak warga yang tidak mudik karena masih ada larangan dari pemerintah. Meski begitu tak banyak warga yang saling berkunjung. Hanya beberapa tetangga kanan – kiri rumah saja, itupun hanya bertemu di depan pagar atau teras saja untuk tetap menjaga jarak.

Sudah 2 tahun ini aku tak merayakan lebaran di tanah kelahiranku. Sebelum pandemi, keluarga kecilku, keluarga mbak dan mas ku selalu mudik pulang kampung. Biasanya kami menginap beberapa hari di rumah orang tua. Di sana kami akan keliling berkunjung ke sanak – saudara. Salah satu yang aku kangeni saat lebaran dikampung adalah adalah makan bersama masakan ibuku, kare ayam + lontong khas lebaran. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat di desaku, saat lebaran setiap keluarga akan membuat lontong dan kare ayam sebagai menu utama pada hari yang ditunggu. Sehari sebelum hari raya, biasanya bapak akan memilih 1 – 2 ayam peliharaannya untuk di potong. Bapak akan mengambil jago ( ayam jantan) atau babon (ayam betina yang sudah pernah bertelur) termontok dari sekian ayamnya. Sedangkan ibu akan menyiapkan bumbu kare, ungkep dan merebus lontong di malam harinya. Lontong akan di rebus minimal 4 jam dalam panci besar di atas tungku (sejenis kompor dari tanah liat berbahan bakar kayu dan kulit padi kering). Ada rasa berbeda memasak menggunakan tungku, kita harus menjaga agar apinya tidak sampai padam. Kayu kering harus siap dimasukkan ke dalam tungku jika api mulai meredup. Meniupkan udara ke bara api atau bisa menggunakan ilir ( kipas yang terbuat dari bambu). Aroma khas asap akan segera meresap sedap ke dalam masakan.

Jam 2 dini hari ibu sudah bangun, sholat tahajud kemudian pergi ke pawon (akronim dari panggon awon-awon atau dapur dalam Bahasa indonesia) untuk memasak. Bumbu utama selalu ibu yang meraciknya, kami anak-anaknya hanya membantu mengupas dan menyiapkan santan kelapa.

Pulang sholat ied adalah waktu yang ditunggu, setelah sungkem saling maaf memaafkan kami akan sarapan lontong kare ternikmat sedunia, masakan ibuku. Pedas, manis, asin, dan gurih bumbunya menyatu ke dalam potongan ayam yang berenang dalam kuah santan. Irisan lontong yang lembut diguyur kuah dengan taburan bawang goreng dan kerupuk di atasnya menambah nikmat menu ini.

Semoga pandemi segera pergi, lebaran di kampung segera terulang lagi.

BaitiJannati27/06/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

27 Jun
Balas

terimakasih Pak

30 Jun

Keren tulisan tentang Lebaran yang sudah satu setengah bulan lewat, semoga banyak kisah lainnya, Barokallah Bu Iin, oh tinggalnya di GSI ya

27 Jun
Balas

nggih Pak, baru terinspirasi utk nulis. Saya tinggal di star safira

30 Jun

kisah sebulan lebih yg lalu ya bu,hehe, tetap keren kok

27 Jun
Balas

betul bu, telat nulisnya. heheheee

30 Jun



search

New Post