PILKADA DI TENGAH COVID-19
Hari ini ( 09/ 12 / 2020 ) pelaksanaan Pilkada serentak diseluruh penjuru Nusantara. Meski mendung menggelayut disertai gerimis sejak dini hari tak menyurutkan semangat warga Surabaya untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Begitupun diriku, tetap semangat meski jarak TPS lumayan jauh dari rumahku, sekitar 15 km.
Pilkada tahun ini berbeda dari lima tahun sebelumnya. Biasanya TPS selalu ramai dipadati warga mulai pemungutan hingga perhitungan suara. Sangat berbeda dengan suasana hari ini, TPS terlihat lengang dan tenang.
Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 – 13.00. Kedatangan pemilih dibagi dalam beberapa gelombang. Setiap satu jam berganti gelombang dengan 10 – 15 pemilih dalam setiap gelombangnya. Sistem ini dibuat untuk menghindari kerumunan sehingga tidak terbentuk cluster baru setelah Pilkada.
Pelaksanaan pemungutan suara di TPS 22 Kelurahan Jemur Wonosari, Wonocolo, Surabaya tempatku melakukan pencoblosan menerapkan protocol kesehatan dengan sangat ketat. Petugas berseragam batik merah bermasker berdiri tegap di pintu masuk, depan bilik suara, dan pintu keluar. Terlihat juga empat orang petugas duduk berjarak dibelakang meja panjang bertaplak hijau muda. Beberapa deretan kursi plastik berjajar rapi dengan jarak sekitar satu meter antara satu dengan lainnya. Timba besar lengkap dengan kran air, sabun cair, tisyu kering, dan tempat sampah tertata rapi dipintu masuk dan keluar TPS.
Berikut mekanisme pemungutan suara di TPS 22 :
- Saat pemilih datang, petugas A meminta pemilih mencuci tangan kemudian mengeringkan dengan tisyu yang telah disediakan
- Petugas A mengecek suhu tubuh pemilih menggunakan thermo gun kemudian mengarahkan ke meja Panjang petugas B.
- Pemilih menyerahkan surat panggilan dan KTP kepada petugas B
- Petugas B memberikan dua sarung tangan plastik kepada pemilih kemudian pemilih menandatangani surat pemungutan suara
- Petugas B mengarahkan pemilih untuk duduk dikursi sembari menunggu namanya dipanggil masuk bilik suara
- Saat nama pemilih dipanggil, petugas C mengarahkan pemilih masuk ke bilik TPS untuk mencoblos gambar calon pilihannya
- Setelah keluar dari bilik suara, pemilih melepas sarung tangan dan membuangnya di tempat sampah yang sudah disediakan
- Petugas D meneteskan tinta pada jari kelingking kiri pemilih
- Pemilih mencuci tangan, mengeringkan menggunakan tisyu di pintu keluar kemudian pulang ke rumah masing-masing
Tahun ini Pilkada Surabaya diikuti oleh dua pasangan calon walikota dan wakil walikota. Pasangan nomor urut 1 Eri cahyadi – Armudji diusung PDIP dan didukung Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ). Pasangan ini melawan pasangan nomor urut 2 Machfud Arifin – Mujiaman yang diusung 8 partai koalisi yankni PKS, PPP, PKB, golkar, nasdem, democrat, PAN, dan gerindra.
Alhamdulillah lega rasanya, pagi ini kutelah menggunakan hak pilih sebagai warga negara. Siapapun calon yang terpilih nanti semoga jujur dan amanah sesuai harapan rakyat. Aamiin Ya Robbal Alamiin.
Baitijannati14/12/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar