Semangat Ke Masjid
Meski mendung menggelayut di langit Suko tapi tak menyurutkan semangat anak -anak datang di masjid sore ini. Mereka beriringan mengayuh onthel menuju masjid bersama teman-teman satu bloknya. Riuh renyah, gelak tawa penuh ceria mereka berlarian menuju masjid.
Untuk pertama kalinya sore ini ( selasa, 09/03/2021) aku mengajar ngaji di masjid. Sudah 1 mingguan TPQ perumahan dibuka lagi. Bu Eny pengurus masjid memintaku bersama beberapa ibu dan remaja masjid untuk membantu mengajar di sana. TPQ dilaksanakan setiap hari senin - jumat mulai pukul 16.00 – 17.30 sore. Alhamdulillah sudah ada sekitar 25 anak usia 3 – 12 tahun yang ikut. Di sini mereka diajar membaca alquran dan menghafal juz amma. Siapapun bisa ikut, gratis tanpa dipungut biaya.
Selama pandemi ini anak – anak banyak menghabiskan waktu dirumah saja bersama gawainya, kegiatan mengaji jadi sering terabaikan. Tak sedikit orangtua yang mengeluhkan hal ini. Karena itu dengan dibukannya kembali TPQ ini seakan menjadi oase di tengah padang pasir.
Saat datang, mereka langsung mengambil meja lipat yang tertata rapi disamping masjid dan mengembalikannya setelah digunakan. Setelah itu duduk rapi membaca doa belajar dan menghafal beberapa surat pendek bersama. Satu persatu dari mereka maju ke depan untuk setor hafalan di hadapan Ustad Afif. Seusai hafalan, secara bergantian mereka belajar membaca al quran berdasar tingkatannya bersama kami para pengajar Qur’an di belakang. Salah satunya Syifa, usianya baru 3 tahun dan belum sekolah tapi semangatnya membuatku berdecak kagum. Dilafalkannya huruf demi huruf hijaiyah jilid 1 ummi dengan lantangnya. Meski sedikit cadel tapi pantang menyerah untuk menyempurnakan bacaannya. Dia mengaku senang ikut mengaji di masjid karena banyak temannya. Meski sudah hafal beberapa surat pendek, kebanyakan bacaannya masih belum sempurna. Jadi kami harus menyimak, membetulkan pelafalan makharijul huruf dan tajwidnya.
Untuk kedepannya kami akan mengelompokkan peserta berdasar tingkatan mengajinya, mulai jilid 1 sampai dengan alquran. Setelah selesai hafalan dan membaca alquran, mereka kembali duduk dengan rapi untuk mengulang kembali hafalan secara bersama kemudian ditutup doa.
Dengan tertib mereka mengembalikan meja lipat dan menatanya kembali dalam lemari, setelah itu berbaris dan melipat kedua tangan di depan dada untuk pamit pulang ke rumah masing - masing. Ah bahagianya….
BaitiJannati13/03/2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar