IIS MAISAH

Mengajar di SMP Negeri 2 Katapang Kab Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berpisah Sesaat

Berpisah Sesaat

Berpisah Sesaat!

Tahun ajaran baru sudah dimulai. Bagi anak-anakku yang menghabiskan masa liburan dan bagi yang mulai masuk pondok pesantren. Tibalah saat perpisahan antara mereka dan keluarga. Kendati bukan perpisahan yang sebenarnya, karena masih ada jadwal kunjungan. Jadwal telepon dan jadwal liburan semesteran. Tiap anak memang berbeda karakter dan berbeda motivasi dalam mengawali dunia di pesantren, dunia yang penuh kemandirian, jauh dari belaian orangtua atau kehangatan keluarga.

Aku hanyalah seorang ibu, yang bersedih melepas anak-anaknya ke pesantren, hal yang biasa kalau kepergiannya akan menimbulkan sesak di dada. Tetapi setelah melihat kedua putra putriku dengan tenang mengepak barang, mengumpulkan makanan, menyampul buku dan memberi nama dengan setumpuk mata pelajaran yang umum dan lokal. Dalam hatiku bertanya-tanya “Apa yang harus aku khawatirkan? mereka tidak di paksa? Mereka senang, dan Itu kemauan sendiri? lalu apa lagi?” Akupun mulai menyadari bahwa akulah orang tua yang beruntung, dan harus bersyukur. Kubasuh mukaku dengan air wudu dan memohon pada Allah

“Ya Allah, Rabb yang menguasai seluruh alam. Anakku ini akan meninggalkanku untuk perjalanan jauh demi mencari ridhaMu. Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Maka hamba memohon kepadaMu ya Allah....mudahkanlah urusannya. Lindungilah ia, panjangkanlah umurnya agar aku bisa melihatnya nanti ketika ia pulang dengan dada yang penuh dengan ilmu-Mu.”

Aku pun melepasnya dengan motivasi dan harapan, serta menyakinkan mereka bahwa Allah akan memberinya kemudahan.

“Pergilah anakku,”

“Allah bersamamu. Insya Allah engkau akan menjadi bintang paling gemerlap di kemudian hari. Pergilah....ibu telah ridha melepaskanmu. Ingatlah bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong”

Pondok pesantren merupakan salah satu alternatif pendidikan yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena orientasinya bukan sebagai tempat pembuangan anak-anak nakal, tetapi sebagai wadah bagi anak-anak dalam menjawab tantangan zaman.

Bagi anak yang telah termotivasi kuat dan memilih sendiri pondok pesantren idamannya, tentu orang tua tidak perlu usaha keras melepas anak di hari-hari pertamanya, dan adaptasi anakpun akan lebih singkat dan mudah. Berbeda pada anak yang masih sedikit galau dan kurang kuat motivasi atau setengah hati masuk pesantren, tentu orang tua butuh ekstra usaha melepas anak di hari-hari pertama, karena anak akan tampak lebih emosional menyikapi perpisahannya, dan sebisa mungkin menghindari tindakan dramatis anak, misal mogok atau melarikan diri dari pondok pesantren.

Semua itu tergantung orang tua dalam mempersiapkan anak-anaknya, tentu perlu persiapan khusus yang tak sebentar. Salah satunya adalah persiapan kemandirian sejak dini, karena pondok pesantren bukan tempat instan membentuk kemandirian anak. Pondok pesantren hanya sebagai sarana membentuk anak menjadi LEBIH mandiri. Maka sejak dini dan tentunya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan anak, kemandirian fisik dan psikologis perlu dilatih.

Hari-hari pertama mulai mondok di pesantren memang bukan perkara mudah, baik bagi anak maupun orang tua, terutama bagi sang ibu yang lebih melankolis dalam perpisahan sesaat ini. Antara tega dan tidak tega, rasa rindu dan kehilangan pun sudah dirasakan membuncah oleh sang ibu. Sejauh mana azzam telah dipancangkan, semua karena rasa sayang dan demi masa depan bagi sang buah hati yang sedang beranjak remaja. Maka ringankan hati dengan mengawalinya dengan ucap “Bismillah” disertai pelukan erat dan kecupan di kening sebagai tanda pemberi semangat kepada anak.

Bahagialah rasanya jika kita bisa memberikan kesempatan kepada anak kita untuk menuntut ilmu, karena Allah telah menjanjikan kemudahan jalan menuju surga bagi para penuntut ilmu. Maka sampaikanlah pesan kepada putra putri kita untuk menegakkan niat agar tetap lurus hanya untuk mengharap wajah Allah ketika hendak belajar, dan mohon kemudahan kepada Allah untuk mereka dalam mengamalkan setiap ilmu yang didapat, sekuat kemampuan mereka. Bersabarlah sebentar saja, Insya Allah perpisahan ini hanya untuk sementara, jarak yang terpisah masih bisa ditempuh, dan kita masih bisa mendekapnya dengan doa kita.

Semoga Allah menjadikan anak-anak kita sebagai generasi muslim yang berilmu dan mampu beramal dengan ilmunya, dan semoga Allah menjaga hatinya agar tetap berada dalam fitrah dan keikhlasan sehingga senantiasa memurnikan niat di setiap aktivitasnya hanya untuk mengharap ridho Allah. Amiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Amiiin.

29 Jul
Balas

Salah satu tugas orang tua adalah membekali ananda tercinta dgn ilmu. Disertai doa semua akan berkah. Aamiin..

28 Jul
Balas



search

New Post