IIS MAISAH

Mengajar di SMP Negeri 2 Katapang Kab Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web
  The King's Palace

The King's Palace

The King's Palace : Kuala Lumpur Nan Megah

Jika berwisata ke Malaysia sempatkan berkunjung ke The King’s Palace atau dikenal juga dengan Istana Negera. Istana tersebut sebagai simbol kekuasaan yang dibangun dengan sangat megah, berdiri gagah dengan kubah emas yang berkilauan di atas bukit. Istana yang dibangun di atas tanah seluas 241,3 hektar bertempat di jalan Duta, Kuala Lumpur, Malaysia ini baru digunakan pada tanggal 15 November 2011.

Keunikan bentuk bangunan yang luas dan megah menjadikan Istana Negara tersebut sebagai salah satu tempat yang banyak dikunjungi para turis mancanegara. Termasuk saya yang kebetulan Kala itu ada kegiatan Program Stady Banding ke Singapure dan Malaysia. Di sana saya merasa terkesan sekali melihat arsitektur Istana Merdeka yang sangat megah. Di pelantaaran istana para pengunjung dapat melihat arsitektur bangunan istana tempat “Yang di Pertuan Agong” yaitu seperti kepala agama Islam di Malaysia. Dari pelataran warna putih, kuning dan keemasan menghiasi arsitektur bangunan. Kaligrafi berwarna emas terukir di gerbang utama. Di gerbang yang sama, terdapat empat orang penjaga istana memakai baju berwarna putih dan merah. Gaya berpakaian prajurit berwarna merah. Di pintu istana penjaga berseragam merah bertugas menggunakan kuda. Sementara penjaga berseragam putih dan berkain sarung tradisional hanya berdiri dengan membawa bayonet. Mereka terlihat bersiaga dan tenang walaupun para wisatawan berfoto di depannya. "Setiap dua jam sekali, mereka berganti posisi. Mereka berjaga dari pukul 08.00-17.00,"

Bangunan yang memiliki kubah-kubah berwarna emas itu tidak dibuka untuk umum, para wisatawan hanya dapat berfoto di sekitar pelataran pintu istana, tetapi jika ingin mencoba masuk ke Istana Negara ini hanya dibuka Lebaran Idulfitri pertama (hari H Lebaran). Semua bisa masuk, mulai masyarakat setempat (lokal) sampai pelancong, seperti yang dikatakan pemandu dari travel yang menjelaskan begitu rinci, sehingga kami merasa terkesan dengan apa yang disampaikannya, sampai ke persiapan memasuki Istana kami diperintahkan harus membawa minuman di botol, karena di lingkungan Istana tidak terdapat toko yang menyediakan dan menjual minuman. Jika pergi pada siang hari dengan matahari yang sangat terik, tubuh akan cepat dehidrasi, maka pastikan untuk membawa air minum.

Gedung-gedung kebanyakan bercorak kubah seperti masjid ala Timur Tengah dan lebih rendah jika dibandingkan dengan gedung yang ada di Jakarta. Meskipun menarik, dari kesaksian orang Malaysia sendiri menyatakan bahwa untuk mall dan hotel yang ada negaranya masih kalah indah jika dibandingkan dengan yang ada di Jakarta. Diakui bahwa Indonesia memag jagonya Asia Tenggara untuk urusan membuat hotel dan mall. Untuk masalah makanan, Indonesia juga jagonya.

Negara Malaysia jika dilihat dari tata kotanya sangat nyaman teratur dan tertib. Sepanjang jalan yang kutelusuri tak kutemukan jajanan pinggir jalan, kios-kios atau pedagang kaki lima, karena di sana tempat makan sudah disediakan secara khusus tidak sembarangan makan di mana saja, apalagi makan sambil jalan. Hampir sepanjang jalan tidak saya temui pengemis, pengamen atau orang-orang yang nongkrong di pinggir jalan. Kebanyakan dari penduduknya bersifat individualis, sehingga panorma dan tata letak kota yang demikian teratur sudah sengaja disetting dengan begitu apik agar turis-turis mancanegara datang ke negaranya. Mereka dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang sebetulnya tidak disukai oleh negara malaysia sendiri. Misalnya masih saya jumpai ada pijat plus2. Padahal seharusnya ini tidak ada di negara yang mayoritas islam. Itulah beberapa hal penyebab Malaysia selangkah lebih maju dari Indonesia, walaupun beberapa hal Indonesia lebih unggul.

Itulah kesan pertamaku mengunjungi Istana Negara Kuala Lumpur, Malaysia, yang sangat mempesona walaupun masih banyak lagi tempat-tempat yang sangat menari. Kesan pertama menginjakan kaki di Kuala Lumpur (KL) adalah kagum (mungkin kelihatan norak). Kagumnya saya dengan kebersihan kotanya. Tertib lalu lintas, modernisasi dan kenyamanan transportasi umumnya. Bus, Monorail, Trim (kereta bawah tanah), dan tentu saja bandara, selain modern dan nyaman tentu saja murah. Hampir selama dua hari keliling jalanan di Malaysia tidak saya jumpai macet sama sekali, jalanan lancar tidak ada macet sama sekali. Mungkin itulah bedanya negara kita dengan negara lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waah ... keren Bu Iis. Pengalaman ke negeri Jiran yang mengesankan ya. Indonesia dan Malaysia, serumpun, tapi memang ada bedanya.

13 Aug
Balas

iya cerita dah lama, di korehan lg, eh ketemu.

13 Aug



search

New Post