Iis Nuraeni, M.Pd

Kepala SMPN 12 Kota Cirebon ...

Selengkapnya
Navigasi Web

MELAMAR JADI MENDIKBUD

Catatan Harian Cikgu

Sudah beberapa hari ini saya tidak sempat menulis catatan harian. Catatan ini merupakan pengingat dan janji pada diri sendiri. Saya ingin istikamah dalam menuliskan peristiwa harian yang saya lakoni. Apalagi jika peristiwa itu menarik hati, membuat saya “baper” atau membuat tak lupa bahagia. Menjaga konsistensi dalam menulis sangat penting bagi saya, karena inilah bukti belajar yang sesungguhnya.

Meskipun agak terlambat dan tidak lagi “hots issue” untuk saya, peristiwa dua hari yang lalu menjadi sebuah hal yang penting dituliskan.

Hari itu, saya menuliskan beberapa info seputar kegiatan PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) di grup whatshap MGMP bahasa Indonesia SMP Kota Cirebon. Kemudian saya pun memasukkan beberapa guru ke grup tersebut yang mengirim pesan agar dimasukkan kembali ke grup MGMP karena ponsel mereka sebelumnya berganti ataupun rusak.

Sejak tahun 2011 saya memang terpilih dan didaulat untuk menjadi ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kota Cirebon oleh teman-teman guru bahasa Indonesia di kota kami. Sampai sekarang “jabatan” itu masih harus saya jalani, meski kadang-kadang saya merasa banyak berdosa sebab kegiatan di MGMP sering kali tidak “terjamah” karena berbagai kesibukan.

Saat membuka grup WA itulah terlintas dalam pikiran saya untuk mundur dan mengakhiri menjadi Ketua MGMP. Keinginan tersebut saya tuliskan dengan bahasa pengumuman di grup, bahwa Hari Senin depan saya mengundang teman-teman hadir pada kegiatan MGMP dengan acara tunggal yaitu pemilihan ketua dan pengurus baru di MGMP bahasa Indonesia SMP.

Beberapa saat kemudian tanggapan dari teman-teman bermunculan. Sebagian besar mereka menolak secara halus. Tetapi ada seorang guru yang berani menuliskan: “Sebaiknya jangan diganti Bu, Pengukuhan kembali saja.” Begitu katanya.

Lalu saya katakan bahwa MGMP perlu regenerasi dan revitalisasi. Dia menulis lagi.

“Bu Iis kan masih muda, mengapa harus regenerasi? Nah bukannya nanti kalau diganti malahan yang menggantikannya lebih tua dari Ibu?” begitu jawabnya.

Haduuuuuhhhh, saya jadi berpikir juga untuk menjawabnya. Memang benar juga, sebagian besar guru-guru di MGMP memang lebih senior dari saya. Saat itu di usia belum genap empat puluh tahun saya berusaha menjadi pemimpin mereka, ini menjadi sebuah tantangan berat bagi saya saat itu hingga tujuh tahun kemudian.

Sementara kami sedang beradu argumen, guru-guru lain di grup itu malah ramai berkomentar “Setuju! Setuju! Setuju!”

Saya memutar otak untuk sebuah jawaban yang memuaskan. Saya kemudian menuliskan bahwa tidak baik jika pemimpin terus menerus berada di zona nyaman dan bahkan merasa bahwa jabatan menjadi sebuah “tahta” baginya. Saya khawatir jika terlalu lama memimpin maka saya akan mendzolimi teman-teman.

Panjang lebar saya menuliskan penjelasan tentang kepemimpinan.

Eh, ibu guru tadi menulis lagi.

“Saya merasa nyaman kok dipimpin bu Iis, jadi tidak ada alasan bu Iis untuk mundur kecuali alasan yang sangat penting.” Begitu katanya.

Wah, kepala saya pening dan harus berpikir mencari alasan, tak menduga mengapa sesulit ini mengundurkan diri. Kalau melihat di televisi seorang pemimpin gampang-gampang saja kok mundur. Tulis surat pengunduran diri, kemudian selesai. Tapi kok yaaa ini susah sekali!

Ketika sedang berpikir mencari alasan lain tiba-tiba pertanyaan dari guru lain muncul

“Ibu masih belum dilantik jadi kepala sekolah kan Bu? Kami izinkan ibu mundur kalau sudah dilantik saja yaa.”

Saya membaca pesan ini sambil mengurut-urut kening, iya memang belum. Meski prosesnya telah saya jalani lama tetapi saya pun tidak tahu kapan pelantikan sebagai kepala sekolah ini akan tiba.

Sambil menarik nafas panjang saya menulis sekenanya.

“Saya mau melamar jadi Mendikbud bu, jadi izinkan saya mundur dari ketua MGMP ya.”

Sejenak grup tadi sepi dari komentar. Saya tersenyum sendiri, ternyata ampuh juga alasan yang satu ini pikir saya.

Beberapa saat kemudian muncul komentar di grup.

“Saya akan mendukung Ibu jadi Mendikbud. Tolong Ibu beritahu ya dari partai mana supaya saya nyoblosnya gampang.”

Haduuuhhh!!!! Saat itu saya jadi ingin saltO, koprol lalu bilang WOW. Kok belum ampuh juga ini.

Jangan lupa bahagia

Cirebon, 15 November 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mau ndaftar jadi asisten Mendikbud ah

16 Nov
Balas

boleh pa ks

16 Nov

nuhun ibu guru

16 Nov
Balas

Kerreennn

16 Nov
Balas

Wah, mantap bu!! Setujuuu...

16 Nov
Balas

makasih

16 Nov

Saya cukup jadi sopirnya saja !!!!

16 Nov
Balas

hehehe

16 Nov



search

New Post