Iis Nuraeni, M.Pd

Kepala SMPN 12 Kota Cirebon ...

Selengkapnya
Navigasi Web

"TUJUH HARI ISTIMEWA" BAGI KEPALA SD

Upaya pencapaian kualitas pendidikan yang baik telah menjadi permasalahan rumit yang kemudian dianggap lumrah bahkan menyejarah. Berbagai penyebab sulitnya peningkatan kualitas pendidikan menjadi faktor sistemik yang “membelenggu” dunia pendidikan. Salah satunya adalah upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

Peningkatan mutu pembelajaran yang menjadi kunci utama menuju pendidikan yang berkualitas juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada dua faktor krusial yang sangat berperan dalam peningkatan mutu pembelajaran yaitu gaya mengajar guru dan pengelolaan sekolah (manajemen).

Jika cara mengajar guru selama ini menjadi sorotan dan “kambing hitam” dalam persoalan peningkatan mutu pembelajaran, maka urusan pengelolaan sekolah menjadi persoalan yang seolah luput dari perhatian. Padahal masalah pengelolaan sekolah menjadi sangat penting manakala usaha perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru. Sekuat apapun upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru, tetapi jika tidak didukung oleh pengelolaan sekolah yang baik, maka peningkatan mutu pembelajaran akan sulit dicapai.

Persoalan pengelolaan sekolah dalam mencapai standar mutu pendidikan tentu saja menjadi tugas utama manajer yang menjadi pemimpin di sekolah tersebut. Dengan kata lain, salah satu faktor yang berperan penting dalam pengelolaan sekolah adalah kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah. Kepala sekolah harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas, mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi, tekun dan tabah dalam bekerja, memberikan layanan yang optimal, dan disiplin kerja yang kuat. Berbagai hal tersebut diperlukan bagi keterlaksanaan pengelolaan sekolah yang baik.

Salah satu kompetensi yang perlu mendapatkan penguatan dalam masalah peningkatan kualitas pembelajaran adalah kompetensi manajerial kepala sekolah. Kompetensi manajerial kepala sekolah tentu saja diperlukan dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dari jenjang SD sampai ke SMA/SMK. Kompetensi manajerial yang dimiliki kepala sekolah haruslah sesuai standar ideal yang telah ditetapkan pemerintah.

Kepala sekolah dituntut mampu menyinergikan seluruh komponen dan potensi sekolah dan lingkungan sekitar agar tercipta kerjasama untuk memajukan sekolah. Perilaku kepala sekolah tercermin dari kepaduan interaksi antara fungsi organik manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi) dengan fungsi substantif, yaitu akademik, ketenagaan, keuangan, fasilitas, kehumasan, pelayanan kusus, dan sebagainya. Fungsi organik manajemen merupakan penghela yang menjadi pedoman dalam menjalankan fungsi substansi. Interaksi sinergis keduanya melahirkan sosok perilaku kepala sekolah yang ideal, yaitu mampu membawa organisasi sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Kompleksitas tugas dan tanggung jawab kepala sekolah seperti yang telah diuraikan di atas mengharuskan kepala sekolah sebagai sosok yang memiliki kekuatan ideal, baik kekuatan sikap, mental, fisik, dan pengetahuan. Kekuatan inilah yang akan menjadi dasar bagi terbentuknya kompetensi manajerial yang baik dan sesuai harapan.

“Tujuh Hari Istimewa” Menguatkan Kompetensi Manajerial Kepala SD

Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah benarkah saat ini semua kepala sekolah terutama di jenjang sekolah dasar sudah melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi manajerial yang dimilikinya?

Bukan rahasia lagi jika masyarakat dan pemerintah beranggapan bahwa kompetensi kepala sekolah terutama di jenjang sekolah dasar masih jauh dari harapan ideal. Hal ini menjadi sorotan karena jejak rekam mutu kualitas sekolah dasar tergambar dalam berbagai data hasil penelitian yang menunjukkan mutu pendidikan di jenjang tersebut belum dapat dikatakan baik. Apalagi jenjang sekolah dasar adalah fondasi pertama lembaga pendidikan formal yang semestinya menjadi dasar terkuat pendidikan bagi jenjang pendidikan berikutnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan berbagai lembaga terhadap mutu pendidikan di sekolah dasar menunjukkan bahwa mutu pendidikan kita masih jauh dibawah negara-negara lain. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemdikbud merilis berbagai hasil survey tentang kondisi siswa SD dalam membaca, misalnya. Hasil assessment membaca siswa kelas awal (Early Grade Reading Assessment-EGRA) menunjukkan 4.232 siswa kelas III pada 400 SD/MI di 23 kabupaten di 7 provinsi, fasih dalam membaca huruf dan kata-kata, tetapi sulit membaca teks dan memahami isi.

Hasil tes Progress International Reading Literacy Study (PIRLS) juga buruk. PIRLS mengevaluasi kemampuan membaca peserta didik kelas IV SD. Hasil PIRLS 2011 menempatkan Indonesia pada peringkat ke-45 dari 48 negara peserta dengan skor 428, di bawah nilai rata-rata sebesar 500 (IEA, 2012). Studi internasional lain yang mengevaluasi kemampuan peserta didik berusia 15 tahun dilakukan Programme for International Student Assessment (PISA). PISA mengukur kemampuan membaca, matematika, dan sains. Pada PISA 2015, kemampuan siswa membaca, matematika, dan sains berada pada peringkat ke-69 dari 76 negara.

Data di atas merupakan gambaran mutu siswa sekolah dasar yang merupakan dampak dari mutu sekolah yang belum sesuai harapan. Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar, salah satunya adalah dengan memperbaiki kompetensi manajerial kepala sekolah.

Selama ini upaya meningkatkan dan menguatkan kompetensi manajerial kepala sekolah dasar adalah dengan memberikan berbagai materi dalam pelatihan. Namun, berdasarkan kenyataan yang terjadi, penguatan kompetensi melalui pelatihan tidak dapat secara optimal mencapai hasil yang diharapkan. Teori konseptual tentang manajerial agaknya sudah tidak lagi signifikan dalam menguatkan kompetensi manajerial di ranah praktis. Perlu sebuah strategi yang dapat diimplementasikan secara langsung oleh kepala sekolah dasar di lapangan. Dan salah satu strategi menguatkan kompetensi manajerial kepala sekolah di SD adalah dengan menerapkan strategi “Tujuh Hari Istimewa”.

Strategi ini mengaadopsi sistem praktik implementasi nilai-nilai karakter dalam program PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Dalam sistem penerapan PPK, sekolah diharapkan menerapkan lima nilai karakter yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas sebagai prioritas nilai dalam lima atau enam hari sekolah.

Dalam kaitannya dengan strategi “Tujuh Hari Istimewa” bagi kepala SD, strategi ini merupakan implementasi dari tujuh peran kepala sekolah yang dikenal dengan istilah EMASLIM (educator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator). Sekalipun ketujuh peran tersebut tidak dapat dipisahkan dalam penerapannya sebagai tupoksi kepala sekolah, namun untuk memudahkan dan menguatkan kompetensi manajerial kepala sekolah, khususnya kepala SD, EMASLIM dapat diimplementasikan pada jumlah hari dalam seminggu.

Dalam implementasi strategi ini, ada hari-hari tertentu yang memberi kesempatan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensinya. Misalnya pada hari Senin, kepala sekolah menguatkan peran sebagai leader sehingga pada hari tersebut tugas-tugas kepala sekolah yang berhubungan dengan upaya untuk mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama mencapai tujuan dengan berorientasi pada tugas serta hubungan menjadi prioritas utama. Hari selanjutnya, Selasa dapat dijadikan prioritas utama kepala sekolah menjalankan perannya sebagai manager. Kepala sekolah sebagai manajer megimplementasikan seluruh kemampuan dalam mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan institusi pendidikan secara efektif dan efisien melalui fungsi manajerial. Contoh kegiatan manajerial yang dapat dilakukan pada hari tersebut misalnya menyusun program, menyusun organisasi kepegawaian, menggerakkan staff, serta mengoptimalkan sumber daya manusia. Begitu seterusnya kepala SD dapat menguatkan kompetensi manajerialnya sesuai tupoksi kepala sekolah yang diharapkan.

Strategi “Tujuh hari istimewa” ini merupakan praktik langsung dalam mengimplementasikan kompetensi manajerial yang belum dilaksanakan secara optimal di sekolah dasar. Strategi ini diharapkan menjadi strategi praktis bagi para kepala SD agar dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuannya dalam memimpin sekolah. Sisi praktik langsung akan dianggap lebih baik jika dibandingkan dengan upaya meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) yang biasanya hanya berhenti pada pemerolehan pengetahuan semata. Sekembalinya mengikuti pelatihan, kepala sekolah tidak menindaklanjuti dengan mempraktikan materi yang diperolehnya.

Selain itu, dengan membagi peran sesuai prioritas utama dalam mengembangkan kompetensi sesuai jumlah hari, diharapkan lebih efektif serta memudahkan mengevaluasi serta memonitor kekurangan dalam implementasi perannya. Kepala sekolah juga dapat dengan mudah mengetahui tugas apa saja yang belum ia kerjakan secara optimal. Pada akhirnya diharapkan strategi ini menjadi strategi praktis yang dapat menguatkan kompetensi manajerial kepala SD.

Diharapkan pula melalui strategi ini kepala sekolah mampu mengkritisi diri sendiri, mampu mengakui, menerima, serta belajar dari kesalahan. Memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, dan menerima pertanggungjawaban pribadi untuk mencapai pengukuran hasil yang ditetapkan. Kepala sekolah juga diharapkan percaya pada prinsip kerja keras, produktifitas yang tinggi sebagai sesuatu yang dibanggakan, serta memiliki komitmen jangka panjang dalam meningkatkan mutu penddiikan di sekolah. Tentu saja tujuan akhir dari berbagai ikhtiar ini adalah terdampaknya kualitas pendidikan di jenjang sekolah dasar yang semakin baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

makasih bu Novi

08 Oct
Balas

makasih bu Novi

08 Oct
Balas

Mantap Bu Iis...

08 Oct
Balas

Good

09 Oct
Balas



search

New Post