Penulis : Alumni Kelas Menulis Media Guru Cianjur

Embun pagi masih terasa menusuk tulang saat kuberanjak menyapa ‘My Orange Beat”. Kukenakan perlengkapan olah raga dan langsung meluncur menelusuri jalan, syukur alhamdulillah pagi itu tidak biasa jalan begitu lengang kulalui. Traffic light yang kulewatipun tumben bersikap ramah, lancar jaya.

Tibalah aku diperempatan jalan yang sepekan sekali selalu dijadikan orang tempat berkumpul. Sepanjang jalan itu kumelihat keragaman orang beraktivitas mulai dari bersepeda, menikmati sajian kuliner khas kota Bandung, bermain alat musik, dance, aerobic, pentas budaya sunda, pencak silat, kuda lumping, aksi sekelompok mahasiswa menyuarakan hari Bumi, Anti Hoax, Pengolahan Sampah, sampai yang saat ini sedang jadi perhatian dunia yaitu aksi galang dana kemanusiaan untuk Rohingya.

Jujur, pagi itu adalah kali pertama kumenyaksikan aktifitas orang yang beragam di jalan itu dan I did not think tidak seperti di CFD yang lain, di situ sedikit sekali aku menyaksikan para pedagang yang sifatnya konsumtif seperti dagang baju kekinian, sepatu, tas, hijab dan segala asesorisnya, mainan anak – anak, sandal dan lain sebagainya. Jalan itu full apresiasi seni dan budaya. Amazing

Maka tidak heran bagi orang yang ingin refreshing dengan berolah raga tapi isi kantong pas pasan. Car Free Day Dago adalah tempatnya. Mau berlanjut sampai ke Taman Hutan Raya Dago ataupun ke Dago Dream Parkpun tinggal meluncur sedikit lagi. Badan bugar dan pikiran segar. Hhhhmmmm

Car Free Day Dago, 10 September 2017