KENANGAN 13
Jelaga dihati masih setia mengotori. Mungkin aku yang bodoh menyimpan duka dan kemarahan belasan tahun tak berkesudahan. Ataukah masih ada setitik harapan semu yang tersisa tentang kembalinya rasa. Tiga belas tahun sudah aku meninggalkan kota tercinta. Pergi untuk menyembuhkan lara dan merajut masa depan yang lebih baik. Tak mudah, butuh tekad kuat meski sepanjang ratusan kilometer itu menjadi saksi tentang air mata kepedihan.
Walau raga sempat berdua, nyatanya hanya ada kecewa yang berlipat ganda. Rautmu tak jauh beda, namun sikap kita tak lagi sama. Hanya sopan santun yang di paksakan ada demi keluarga. Kamu masih mengharapkan maaf dariku, namun aku juga masih setia membencimu. Meski sederhana, nyatanya diri belum sanggup mengampuni. Mereka bilang aku jumawa, tapi mereka tak tau dalamnya luka hang kau beri.
Hari ini usiamu berkurang satu. Apakah kamu sehat dan bahagia, aku tak lagi tahu dan tak mau tahu. Bahkan untuk sekedar mendoakanmu lidahku tak mampu menahan kelu. Biarlah aku diam, mengabaikan keadaan. Kita sudah berbeda jalan, dan semoga tak bersinggungan. Tak perlu juga menyesali pertemuan kita dahulu. Kisah kita hanya sebentar namun perihnya terasa sepanjang masa. Salah satu episode suram yang harus kulalui sebelum aku menemukan bahagia. Di sini, di pesisir pantai utara Jawa, hidupku indah bersama orang-orang tercinta.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar