Ika Kurniawati, S.Pd.

Tidak semua orang fasih berbicara secara terbuka, biarkan dia khidmat merangkai aksara dan ku bebaskan engkau untuk mengeja rasa dan mengurai makna. Lahir dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lara Hati
Ilustrasi by : https://www.wallpaperbetter.com

Lara Hati

Bekas sayatan di perut itu masih berdenyut nyeri. Jejak perjuangannya demi melahirkan sang buah hati. Buntalan kecil di pangkuannya menggeliat, pipi ranum nan gembul membuat siapapun gemas ingin mencium. Netranya sebening embun yang menyejukkan hatinya yang sedang lara. Sekuat tenaga bertahan diantara sisa rasa percaya dan cinta.

Suara notifikasi di laptop mengusik kesenangannya berselancar di dunia maya sedari tadi. Sedikit penasaran dia membuka pesan di aplikasi biru. Darahnya seakan terserap, nafas pun seketika sesak karena gelegak emosi. Barisan kalimat menjijikan terus mengalir. Tak pernah dia duga, orang yang dia hormati dan cintai sedemikan keji menyakiti perasaannya. Detik itu juga sirnalah rasa percaya dan cinta sejatinya.

Satu tamparan di pipi lelakinya itu tidak bisa mewakili semua kekecewaan. Hilang sudah rasa hormatnya. Demi bayi merah itu dia mencoba bertahan disisa kewarasannya. Mencoba memaafkan meski seumur hidup tak akan mampu melupakan. Jika harus jujur pun rasa itu sudah tak utuh lagi. Mulutnya mengucap kata maaf, siapa yang percaya ketulusannya jika bertahun-tahun kemudian kekejiannya kembali terulang.

Dinda terpekur menatap gawai hitam itu. Ternyata setianya berbalas penghianatan meski sangkalnya itu hanya keisengan. Apakah hatinya masih bisa sembuh seperti sedia kala. Bukankah kepercayaan itu seperti kaca, jika retak mau direkatkan bagimanapun juga tak akan sempurna seperti sedia kala. Kata kasar yang sering Dinda lontarkan pada suaminya itu perwujudan dari laranya. Entah apa rahasia Sang Pencipta tentang takdirnya nanti. Allah sang pembolak balik hati, mungkinkah kisah ini akan berakhir baik atau sebaliknya. Dinda hanya tersenyum, masih bertahan setiap hari seakan dunia ini terus berseri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

24 Oct
Balas

Cerita yg menarik

23 Oct
Balas



search

New Post