Ika Masruroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Literasi Dalam Perspektif Agama Islam

Literasi Dalam Perspektif Agama Islam

Literasi atau kesanggupan membaca dan menulis. Budaya literasi saat ini kurang begitu digandrungi oleh generasi Islam pada umumnya dan mengalami kemunduran. Padahal secara historis kejayaan Islam sangat kuat kaitannya dengan budaya literasi. Banyak para ilmua Islam yang karya tulisanya baik kitab-kitab, dan disiplin keilmuan lainnya yang tidak diragukan lagi, hingga saat ini pun karya para ilmuan muslim masih di jadikan rujukan ilmu dari berbagai belahan dunia. Tetapi mengapa budaya literasi untuk saat ini kurang diminati atau digandrungi oleh generasi muslim.? Karena kurangnya kesadaran generasi umat Islam saat ini terhadap keilmuan, kemajuan dan menjadi umat yang maju seperti pada masa lalu. Hal ini menjadi cikal bakal kelemahan dan ketertinggalan generasi Islam. Ada sebuah kata bijak “Ikatlah Ilmu dengan Menulis” ( Sayidina Ali Ibn Abi Thalib).

Padahal Islam sangat mempertegaskan perintah dalam hal literasi. Misalnya ketika nabi Muhammad menerima wahyu pertama surat Al-‘Alaq 1-5, dalam kejadiannya nabi Muhammad saw, langsung disuruh membaca firman Allah oleh malaikat Jibril as, seketika itu juga nabi Muhammad menyatakan bahwa dirinya tidak bisa membaca. Dari kejadian tersebut bisa diambil inspirasi bahwa perintah membaca sebenarnya sudah dianjurkan ketika nabi Muhammad menerima wahyu pertama. Karena budaya literasi ini sebenarnya sudah diperaktekan oleh raja-raja terdahulu bahkan orang-orang sebelum nabi Muhammad menerima wahyu. Salah satu contoh dari kalangan sahabat nabi yaitu Zaid Bin Tsabit yang ditugaskan untuk menulis mushaf-mushaf sehingga tersusun menjadi kitab suci Al-Qur’an. Dan akhirnya budaya literasi ini dilanjutkan oleh para Ulama-ulama besar seperti Imam Malik, Imam Hanafi, Imam Syafi’i dan Imam Hambali dan juga toko-tokoh muslim yang lainnya.

Pertanyaan kritispun muncul. Bagaimana upaya generasi Islam dalam menumbuhkan dan menjaga budaya literasi agar tetap terpelihara dengan baik.? Dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam menjaga budaya literasi.?

Kalimat yang sangat mendalam betapa manfaat menulis dalam keilmuan tidak dapat terpisahkan karena menulis akan menghasilkan sebuah karya yang akan abadi dan terus mengalir manfaatnya walaupun penulis sudah tidak di dunia lagi. Jika orator akan terkenang akan gaya penyampaian dan beberapa kalimat intinya, penulis lewat tulisannya akan terkenang dengan utuh gagasan pemikirannya dan utuh tersampaikan.

Islam sering kali diberikan gambaran oleh orang-orang dan golongan yang tidak pernah mengenalnya sebagai agama yang mundur dan memundurkan. Namun kenyataanya kita harus sadar budaya keilmuan membaca, emnulis dan berdiskusi saat masa Emas Islam sudah sangat jarang sekarang. Kiblat keilmuan pun kini terpacu pada standar keilmuan barat dan dengan sengaja meniadakan pengaruh tokoh serta keilmuan muslim.

Padahal dalam catatan sejarah saat masa Emas Islam tidak terlepas dari budaya keilmuan membaca, meneliti, menulisa dan berdiskusi. Masa emas ini bersamaan dengan terjadinya kemunduran dan kegelapan pada benua eropa dan amerika, tokoh-tokoh besar Islam sangat produktif dalam berkarya diberbagai bidang. Banyak tokoh Islam yang sampai saat ini terus di pelajari karyanya seperti imam syafii, imam hanafi, imam hambali, imam maliki, ibnu khaldun, Imam ghazali, ibnu sina, ibnu taimiyah dll.

“Bisa kita bayangkan jika tidak ada budaya keilmuan dalam Islam, maka tidak ada kitab Islam kita tersampaikan dengan utuh, tidak ada sejarah Islam dan pelajaran-pelajarannya

Menulis adalah kegiatan yang sangat penting dalam Islam. Hal ini terbukti kitab al-Quran sebelum seperti sekarang ini berawal dari firman Allah yang kemudian di tulis dalam lembaran-lembaran pelepah kurma dan kulit binatang. Kemudian lembaran-lembaran tersebut di kumpulkan menjadi kumpulan pada masa khalifah usmani.

Pengembangan intelektual dalam Islam tidak terlepas dari karya-karya tulisan cendekia muslim yang aktif terus membuat karya yang meningkatkan pengetahuan ilmu agama, ilmu pengetahuan disipliner dan mengispirasi untuk terus mengembangkan keilmuan yang telah ada.

Ada beberapa hal yang perlu dijadikan bahan pertimbangan agar budaya literasi terhadap generasi Islam kuhusnya kembali digandrungi. Pertama: perlunya ada sikap kesadaran diri menjadi generasi muslim yang produktif dan inspiratif. Karena dengan perkembangan dunia yang begitu instan dan cepat sebenarnya menuntut umat Islam agar selalu maju dalam dalam segala bidang baik teknologi, ekonomi, pendidikan, budaya dan yang lainnya. Dengan fenomena kemajuan zaman yang pesat ini banyak generasi Islam yang terhanyaut dalam keteledoran perkembangan. Contoh dalam teknologi yakni semakin akrabnya umat Islam dengan gadget yang cendrung untuk hiburan dan bermain, dari pada membaca buku yang bermanfaat bagi dirinya dan kemajuan bangsa. Jarang sekali generasi Islam yang menggunakan gadgetnya untuk hal-hal yang positif yang mendukung kemampuan dan perkembangan pada kualitas pribadi dirnya. Mereka lebih banyak mennggunakan gadget untuk bermain geme dan medsos yang sebetulnya itu merupakan faktor penghambat, yang menjadikan generasi Islam menjadi mundur.

Oleh karena itu tantangan yang muncul untuk semua pegiat litarasi dan tidak terkecuali untuk seluruh generasi Islam yang lainnya untuk selalu mengoptimalkan teknologi agar bisa digunakan dengan baik. Salah satu upayanya adalah membaca informasi pengetahuan, keilmuan bahkan juga bisa digunakan menulis di blog dan menjadikan sosial media lainnya bermanfaat. Juga bisa digunakan untuk menuliskan gagasan-gagasan, bahkan keilmuan yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna sosial media yang lainnya. kedua: perlu adanya arahan dan bimbingan untuk generasi Islam terutama bagi generasi muda, agar menjadi generasi yang produktif. Dengan cara mengikuti pelatihan menulis, diskusi ilmiyah dan pelatihan-pelatihan keilmuan yang lainnya. Yang sekiranya mampu mendukung dan memberdayakan diri untuk aktif dalam kegiatan literasi. Ketiga: perlu adanya kesadaran diri untuk selalu memaksa diri membaca, karena salah satu upaya melestarikan budaya literasi adalah membaca. Karana dengan membaca seseorang bisa menambah kemampuan dalam berbahsa dan menambah khazanah keilmuannya. Membaca juga merupakan kegiatan yang sudah menjadi budaya bagi ilmuan muslim karena Islam menganjurkan umatnya untuk cerdas, berkemajuan dan menjadi contoh dari umat-umat yang lain, karena sejatinya umat Islam telah dijadikan umat yang terbaik. Umat yang maju adalah selalu mengalami perubahan ke arah yang baik.

Dengan demikian, jika masing-masing individu generasi Islam merasa peka untuk kemajuan agamanya dan ingin turut andil dalam agamanya. Marilah memulai hidup lebih produkti dan inspiratif yang mampu menghadapi perubahan zaman tanpa terpengaruh hal negatif dari perubahan itu. Sebisa mungkin bisa memfilter pengaruh perubahan zaman yang sulit dibendung, bahkan sesungguhnya tugas untuk generasi Islam untuk menjadi literator yang baik. Saalah satu faktor yang mendukuung kemajuan Islam adalah dengan memberdayaan diri dengan literasi dan kemunduran Islam tergantung pada umatnya.

Maka sesugguhnya budaya literasi dalam perspektif itu sudah sangat gamblang, semua itu tidak lain adalah karena kemuliaan rasulullah itu sendiri. Dengan demikian pada akhirnya kita menyadari, sejarah peradaban Islam adalah sejarah yang tidak lepas dari kegiatan literasi. Literasi itu sendiri menjadi penyala peradaban dengan perpustakaan sebagai dapur pacu beradaban itu. Namun umat Islam sekarang masih kelap dengan kenyamanan, masih kehilangan jati dirinya untuk menghidupkan kembali tradisi pengetahuan. Jika ingin meraih kejayaan Islam kembali, tentu semangat literasi dan mencintai ilmu pengetahuan harus bertumbuh di kalangan umat Islam. Bukannya justru menolak ilmu pengetahuan. Semangat literasi dan mencintai ilmu pengetahuan bukan tidak mungkin kejayaan Islam pada masa lalu akan terulang kembali.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Paparan luar biasa tentang literasi dalam al qur'an. Literasi bagi umat Islam merupakan keniscayaan, sesuai perintah-Nya dalam QS al alaq ayat 1-5. Budaya literasi saat ini sudah mulai terlihat geliatnya, terbukti ada sasisabu, GLS, baca alquran diawal KBM, bahkan berapa banyak buku karya siswa. Sukses selalu dan barakallah

12 Dec
Balas

Terimakasih ibu @Siti Ropiah motivasi penjenengan menjadikan penyemangat saya dalam upaya belajar menulis. Semoga bermanfaat dan berkah

12 Dec
Balas

Terima kasih ulasannya....

30 Dec
Balas



search

New Post