Ika Masruroh

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MERAIH MIMPI DITENGAH PANDEMI

"MERAIH MIMPI DITENGAH PANDEMI”

IKA MASRUROH, S. Pd

Guru Bahasa Indonesia MTsN 15 Jombang

Di balik sebuah musibah pasti ada hikmah, juga berkah yang disiapkan oleh Tuhan bagi hamba-Nya yang ikhlas menerima taqdir. Demikian samarnya maksud adanya musibah yang menimpa manusia hingga membutuhkan renungan yang dalam dan pandangan yang saksama. Namun demikian, terkadang manusia tidak memahami apapun yang terjadi sebagai kehendak tuhan yang harus disyukuri kehadirannya. Sebagai taqdir tuhan. Karena jika kita mengeluh dalam menjalaninya tanpa terasa akan semakin berat kita melaluinya.

Seperti halnya saat ini dunia dihebohkan dengan adanya wabah virus yang bernama corona, atau coronavirus disease 19 (covid 19). Covid-19 telah merambah hampir ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. Indonesia menjadikan virus corona sebagai bencana nasional. Banyak orang takut, stress, bahkan frustasi menghadapi coronavirus. Virus ini telah memakan banyak korban, virus yang datang tiba-tiba, tidak terduga tanpa dinyana. Bahkan sulit untuk mendeteksi kapan tertular dan siapa yang menularkan. Sungguh covid-19 sangat mengerikan. WHO sendiri sudah menetapkan wabah virus corona ini sebagai pandemi global.

Dalam perspektif Islam, Pandemi Covid-19 akan lebih tepat jika diterjemahkan sebagai musibah atau bencana yang merupakan teguran Tuhan. Covid-19 adalah bencana yang dijatuhkan oleh Allah yang tidak hanya mengenai pada orang tertentu saja, siapapun memiliki peluang untuk terkena musibah tersebut, dari yang miskin maupun yang kaya, pejabat maupun rakyat, jelata maupun ningrat, semua bisa terpapar virus corona tersebut, karena musibah coronavirus ini kenyataannya melanda semua manusia tanpa mengenal agama, suku, ras, negara, dan lainnya, semua bisa terpapar Coronavirus tanpa kecuali. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan mengatasi virus corona ini, mulai dari sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan masker bagi yang sakit, program rapid test, karantina individu (bagi yang memiliki gejala covid 19), hingga karantina kota dan negara (lockdown). Bahkan 70 negara menutup akses penerbangannya untuk mencegah penyebaran virus yang penyebarannya sangat cepat itu. Meskipun demikian, jumlah kasus positif corona dan korban meninggal terus bertambah.

Dengan adanya musibah menandakan begitu lemah dan kerdilnya manusia jika dihadapkan pada kebesaran Allah dengan segala kekuasaannya. Dalam kondisi yang carut marut karena adanya Covid-19 semacam ini, orang tidak bisa lagi sombong dan membanggakan kekayaan serta kekuasannya. Kini yang diperlukan adalah kebersaman, kedermawanan, ketaatan, dan kesabaran dalam menghadapi musibah, sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama. Keyakinan kita akan kuasa tuhan di balik setiap musibah akan ada hikmah, akan menguatkan keimanan kita juga menjadikan kita mempunyai kepercayaan tentang taqdir. Jika kita berserah diri kepada Alloh maka tidak akan ada kata takut dengan coronavirus karena semua kehendak Alloh adalah yang terbaik untuk kita, yang pasti akan indah pada waktunya, dan akan hadir pelangi setelah badai.

Di tengah mewabahnya coronavirus, sebagian masyarakat di berbagai wilayah diharuskan untuk work from home dan berdiam diri di rumah. Perasaan bosan, jenuh, dan kesepian mungkin menghinggapi banyak orang, karena harus menahan diri untuk tidak keluar rumah. Maka karantina diri dengan #dirumahaja adalah solusinya. Sebagai kaum muslimin selayaknya momen ini kita jadikan sebagai momentum mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa. Karena saat seperti inilah mampu menunjukkan bagaimana keimanan dan ketaatan kita di uji. Berdiam di rumah tentunya tak harus mematikan kreativitas dan gaya hidup sehat kita. Senantiasa memberikan energi poitive terhadap tubuh kita selama pandemi COVID-19, mumpung sedang masa-masa “Di Rumah Saja” tumbuh suburkan komunikasi keluarga agar lebih hangat, menjadi betah, merasa nyaman, dan tidak jenuh ketika harus berlama-lama diam di rumah. Komunikasikan hal-hal apa yang tidak boleh dan boleh dilakukan selama lockdown di rumah, komunikasikan ide-ide yang bisa dilakukan di rumah bersama keluarga sehingga tetap produktif dan terus meraih mimpi dengan pasti tanpa henti walau ditengah pandemi.

Tak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 membuat kita merasa stres, sampai terbawa kedalam mimpi buruk hingga meningkatnya insomnia. Semua terjadi karena kekhawatiran yang berlebih pada diri manusia yang manjadikan mereka lupa bahwa Allohlah yang mendatangkan musibah, bencana, dan pastinya yang menghadirkan coronavirus. Manusia lupa bahwa ada campur tangan Alloh dan taqdir Alloh yang harus diterima dengan ikhlas apapun bentuk bencana atau musibah yang datang termasuk adanya coronavirus yang melanda negeri. Kita harus bisa menerima semua taqdir alloh dengan “legowo” tanpa harus mengeluh, tetap semangat meraih mimpi ditengah pandemi walaupun terkena dampak yang muncul dengan adanya wabah Coronavirus yang melanda hampir seluruh Negara di dunia ini. Selain dampak negative yang ditimbulkan dengan adanya coronavirus, pasti ada dampak positif yang ditimbulkan oleh kehadiran coronavirus bagi manusia di bumi dan alam semesta yang tetap harus disyukuri sebagai nikmat ilahi, dengan bermuhasabah kita intropeksi dan menyadari bahwa musibah tersebut sebagai tanda kebesaran Ilahi sesuai konsep islam yang melandasi, untuk menyadari hal tersebut sebagai ketententuan Ilahi Robbi.

Saling menata hati dan tafakkur terhadap ilahi robbi dengan hadirnya musibah pandemi covid-19 ini ada beberapa hikmah yang dapat kita petik dan rasakan nikmatnya, diantaranya adalah :

Teguran dari Alloh untuk kita segera muhasabah

Semakin yakin bahwa Allah sungguh Maha Kuasa. Allahu Akbar - Allah Maha Besar, dapat menjadikan dunia dan seisinya bertekuk lutut dengan takdir yang terjadi, Allah menegur dan mengingatkan kita bahwa manusia adalah makhluk yang lemah. Manusia bukanlah makhluk yang super kuat tetapi Allah-lah Zat Yang Maha Kuat. Kita tidak berdaya ketika Allah menurunkan penyakit yang bernama covid 19. Maka berserah dirilah hanya kepada Allah semata diiringi ikhtiar dan doa.

Melahirkan kembali komitmen keluarga adalah segalanya

Lahirnya kembali kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa peran orangtua dalam mendidik anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama. Kedekatan dan keakraban keluarga semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan atau nafkah. Namun dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama. Waktu bersama keluarga akan lebih bermakna jika saling menjaga antara anak dan orang tua.

Pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan.

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan soal kebersihan, baik jasmani maupun rohani. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.Al-Baqarah : 222). Dalam Haditsnya Rasulullah SAW mengatakan, “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Kesadaran kebersihan masyarakat semakin membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.

Meningkatkan solidaritas sosial di kalangan masyarakat.

Pandemi virus corona yang menimbulkan banyak korban langsung maupun tidak langsung telah menyita perhatian masyarakat. Masyarakat pun bersimpati dan berempati bahu-membahu membantu mereka yang terdampak virus ini. Semangat berbagi dan tolong-menolong seperti harus ditumbuh kembangkan di masyarakat dalam setiap keadaan, tidak hanya ketika terjadi musibah. Seperti dalam firman Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa (QS Al-Maidah : 2) Satu hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari peristiwa ini adalah walaupun fisik kita berjauhan namun hati selalu berdekatan. Istilah sederhana sebagai pesan solidaritas “ora salaman tetep seduluran".

Parameter Kesabaran Seorang Hamba

Sifat sabar akan terlihat nyata setelah adanya musibah, seandainya tidak ada ujian maka tidak akan tampak keutamaan sabar tersebut. Apabila ada kesabaran maka akan muncul segala macam kebaikan yang menyertainya, namun jika tidak ada kesabaran maka akan lenyap pula kebaikan. Apabila kesabaran itu memunculkan sikap ridha maka ia akan ditulis dalam daftar orang-orang yang ridha. Jika Allah mengkaruniai sikap sabar dan syukur kepada seorang hamba maka setiap ketetapan Allah yang berlaku padanya akan menjadi baik semuanya.

Allah Yang Maha Mengetahui membekali ilmu pengetahuan untuk melewati lorong gelap dalam kehidupan. Jikapun ada sesuatu yang Allah SWT ambil dari kita, pada saat yang bersamaan, Allah akan memberikan yang lebih baik dari yang kita bayangkan. Boleh jadi kita kekurangan sesuatu, di sisi lain kita akan diberikan kelebihan. Semuanya hadir begitu lembut dalam kehidupan. Saking lembutnya sehingga kerap kali manusia luput menyadarinya. Orang beriman takkan pernah putus harapan. Selalu memiliki potensi kreatif untuk menghadapi berbagai persoalan dan tantangan. Waktunya tidak dihabiskan untuk meratapi kejadian. Melainkan digunakan untuk merancang kehidupan saat ini, maupun masa depan, masih banyak impian yang mesti diwujudkan. Tidak usah takut wabah tapi takutlah akan hilangnya harapan dan impian karena dikuasai keputusasaan. Tak ada ujian yang melampaui batas kemampuan. Pasti ada hikmah dan pembelajaran. Yakinlah, ada banyak nikmat di dalam setiap musibah, yakinlah akan banyak mimpi disetiap pandemi.

Harapan ibarat cahaya di kegelapan. Menjaganya adalah kekuatan, mematikannya adalah keputusasaan. Pada semua persoalan pasti ada jalan. Setiap kesulitan pasti menemukan kemudahan. Ikhtiar maksimal, sabar dan bertawakal terus berharap pada Allah Yang Maha Kuasa, menjadi kunci melewati segala ujian. Marilah kembali kepada Allah dengan bertaubat dari segala dosa dan khilaf serta menginstropeksi diri, apakah termasuk orang yang terkena musibah sebagai cobaan dan ujian keimanan ataukah termasuk wal’iyadzubillah yang sedang disiksa dan dimurkai oleh Allah karena tidak mau beribadah banyak melanggar larangan-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar dan selalu ridho dengan taqdir-Mu.

Demikianlah beberapa hikmah yang dapat diambil dengan adanya wabah coronavirus. Banyak kejadian yang menyedihkan namun tidak sedikit pula yang memberikan kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health), saling peduli dan tumbuhkan rasa empati pada sesama. Semoga semua mimpi terealisasi walau ditengah pandami.

by.ikamasruroh

@iecharinnadya

[email protected]

22Juni2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post