Ika Riskiany Amalia, S Pd.SD

Jangan menyerah, nikmati hari-harimu dan tetaplah bersemangat!” Seorang penderita kanker pastinya memiliki tingkat stress yang cukup tinggi. Hal inil...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perjuangan ditengah malam
Part.2 _Menemukan Makna dalam Ketidaksengajaan

Perjuangan ditengah malam

Waktu terus bergulir, dan perjalanan sebagai Calon Guru Penggerak semakin mendekati akhir. Bagiku, tantangan tak hanya datang dari materi yang harus diselesaikan, tetapi juga dari peran utama yang tak pernah bisa dilepaskan menjadi seorang ibu. Seorang ibu yang tak hanya membesarkan anak-anaknya, tetapi juga menjadi pendamping yang penuh cinta bagi sang pejuang akhir, putra bungsu yang tengah melawan kanker.

Setiap malam, setelah memastikan semua anak tertidur lelap, aku memulai "shift" kedua. Di atas meja kecil yang penuh dengan catatan, laptop, dan buku panduan CGP, Kerja keras untuk dapat menyusun rencana, menganalisis kasus, dan membuat laporan. Terkadang, suara lonceng dari masjid terdekat menjadi pengingat bahwa malam sudah berganti pagi. Meski lelah, Aku tahu bahwa perjuangan ini bukan sekadar untukku, melainkan untuk murid-muridnya dan masa depan pendidikan.

Namun, perjalanan ini tak pernah dilalui sendirian. Pengajar Praktek (PP)Bapak Ebid Roky Al fatikh yang membimbing memberikan semangat luar biasa. Pesan-pesan singkat seperti "Bu Ika, jangan lupa istirahat ya....Semangat ya !" sering menjadi sumber kekuatan. Teman-teman CGP angkatan 10 pun selalu mendukung, berbagi strategi mengatur waktu, hingga menghibur dalam kelompok diskusi virtual saling menguatkan.

“Jika mereka bisa, Aku juga harus bisa,” gumamku suatu malam, saat tangan lelah mengetik. Dukungan itu mengingatkannya bahwa aku tidak sendiri. Aku terinspirasi untuk menyelesaikan setiap tugas dengan hati.

Ketika subuh tiba, Aku menutup laptop dan menatap ke luar jendela. Cahaya fajar menyelinap, seperti harapan yang tak pernah padam di dalam hatinya. Meski badan terasa berat, hati ini selalu ringan karena keyakinannya meskipun harus terkatuk -katuk dengan rasa ngantuk yang mendera.

Perjalanan CGP ini telah memberinya lebih dari sekadar wawasan baru; Aku belajar tentang pengelolaan waktu, ketahanan mental, dan arti kolaborasi. Aku percaya, tugasnya sebagai guru dan ibu sama-sama membutuhkan dedikasi yang tulus.

Dan pagi itu, dengan segelas kopi hangat di tangan, Aku berbisik pelan, “Terima kasih untuk perjalanan ini. Aku tahu, Aku akan sampai di sana.”

Mengikuti program Calon Guru Penggerak bukanlah tentang mengejar ambisi. Bagi aku, ini adalah cara untuk mengubah apa yang terasa berat menjadi sesuatu yang bermakna. Ketika pikiran-pikiran gelap mencoba menyusup—rasa khawatir akan kondisi putranya atau rasa lelah yang tak berujung. Aku memilih untuk mengalihkannya. Bukannya tenggelam dalam kesedihan, Aku justru mengisinya dengan aktivitas yang penuh manfaat.

Setiap tugas dalam CGP menjadi terapi bagiku. Setiap tulisan, refleksi, dan aksi nyata yang aku buat terasa seperti langkah kecil menuju penguatan diri. Alih-alih terpuruk, Aku menjadikan perjuangannya sebagai sarana untuk berbagi semangat. Apa yang aku pelajari di program ini, Aku aplikasikan dalam kelas, memberi ruang bagi murid-murid untuk lebih aktif dan kreatif. Dalam proses itu,Aku juga menemukan bahwa menginspirasi orang lain adalah salah satu cara terbaik untuk menyembuhkan diri sendiri.

Namun, perjalanan ini tidak selalu mudah. Ada cibiran dari orang-orang yang menganggapnya terlalu ambisius. “Untuk apa capek-capek begini? Bukankah keluargamu yang lebih penting?” kata beberapa orang. Komentar-komentar itu terkadang menyakitkan, tapi Aku selalu mengingat kembali niatnya.

"Bukan untuk dunia. Ini untuk tabungan kesalehan," gumamku setiap kali hati goyah. Aku percaya bahwa apa yang aku lakukan sekarang adalah bentuk pengabdian. Bukan hanya untuk murid-muridnya, tetapi juga untuk keluarga dan, yang terpenting, untuk Sang Pencipta.

Dukungan dari Fasilitator, PP dan teman-teman CGP menjadi kekuatan besar yang membantunya tetap berdiri teguh. Ketika pikiran negatif datang, Aku memilih untuk memusatkan perhatian pada hal-hal positif. Aku teringat nasihat Sahabat, "Setiap perjuangan ada nilai yang kita tanam. Fokus pada apa yang ingin kita tinggalkan, bukan pada komentar orang lain."

Malam itu, setelah menyelesaikan tugas terakhir untuk aksi nyata, Aku duduk sejenak di ruang tamu. Aku tersenyum, merasa ringan meskipun tubuhnya lelah. Aku tahu bahwa aku telah memilih jalan yang benar, jalan yang penuh makna.

“Cibiran mungkin akan selalu ada,” pikirku. “Tapi jika ini bisa mengubah hidup orang lain, termasuk diriku sendiri, maka itu sepadan.”

Pagi pun tiba, dan aku kembali menyambut hari dengan semangat baru. Di hati,aku yakin bahwa setiap langkah yang aku ambil dalam pendididkan ini adalah bagian dari doa yang terwujud—doa untuk menjadi lebih baik dan membawa kebaikan bagi dunia di sekitarnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May
Balas

Tetap semangat CGP

10 Dec
Balas

Siap Bapak trimksih

13 May

Siap Bapak trimksih

13 May



search

New Post