Buliran air turun sembari matahari terbit dari ufuk timur. Sedari subuh air Tuhan turun. Seolah menandakan seberapa kuat kita untuk memulai hari. Apakah bergerak memulai hari, atau melanjutkan tidur sembari menarik selimut kembali? Pilihan yang tepat akan selalu dipilih oleh orang yang tepat. Terlebih bagi siapapun yang akan mulai berbuat. Bergeraklah. Mulai hari mu dengan sejuta senyuman, lalu berkaryalah.

Berkarya. Itu artinya kita membuat dan menghasilkan sesuatu. Pada dasarnya berkarya adalah memaksa diri untuk terus berbuat dan bergerak. Dengan menghasilkan karya, kita bisa melawan diri dari rasa malas, rasa angkuh dan berbagai perasaan negatif yang bisa muncul kapanpun. Saya adalah salah seorang yang selalu berusaha untuk terus berkarya. Meski kadang sulit, saya terus mencoba. Karena waktu Saya belajar di Pesantren kemarin, guru saya pernah berkata, coba, perhatikan lalu kau akan tau.

Saya, seorang guru yang saat ini mengajar di sebuah Pondok Pesantren di Indragiri Hulu, Riau, selalu berusaha mencoba berbagai macam inovasi dalam mengajar. Kadang itu menyenangkan santri, kadang tak luput pula kebosanan yang di dapat. Kalau tidak dipaksa untuk berinovasi dan perubahan, tentulah saya akan menjadi guru yang monoton, sehingga santri tidak akan mendapatkan inspirasi dari gurunya.

Saat mengajar di kelas, kerap sekali saya memulai pelajaran dengan kuis. Kadang pula dengan berbagai kegiatan yang membuat santri tidak berhenti untuk memperhatikan saya hingga waktu mengajar usai. Itu semua saya lakukan agar seluruh santri mendapatkan haknya. Dan tentunya saya berusaha menjalankan peran saya sebenarnya, yang bukan hanya sebagai guru, tetapi juga sebagai pendidik. Bilamana seorang guru mengajarkan ilmu pengetahuan, maka seorang pendidik lah yang akan mendidik akhlak kepada seluruh santri. Jikalau seluruh guru berpikiran demikian juga, maka sebuah lembaga ataupun sekolah akan menciptakan suasana kelas yang sangat asyik dan tentu menjadi sekolah yang maju.

Dengan berinovasi seperti ini saja sudah bisa dikatakan berkarya. Berkarya, membuat suasana mengajar jadi lebih berwarna. Mendidik, menjadikan santri yang lebih terdidik. Apakah itu bukan sebuah karya? Membantu membangun sumber daya manusia, yang nantinya akan menjadi orang-orang hebat di kemudian hari. Itu semua tak luput dari peran dan karya seorang guru.

Melalui tulisan ini, penulis juga menyampaikan aspirasi kepada seluruh guru dan juga pendidik hebat yang ada di Indonesia ini. Terimakasih karena sudah berjuang dan berkarya hingga detik ini. Baik yang masih baru memulai, ataupun yang sudah malang melintang di dunia pendidikan. Itu menandakan, bahwa usia hanyalah hitungan angka, berkarya sangat diperbolehkan bagi siapapun,selagi ia mau dan berniat untuknya. Berkarya dengan sepenuh hati dan perjuangan yang tiada henti, sehingga melahirkan generasi-generasi bermoral tinggi. Melalui tulisan ini pula, penulis mengajak kepada diri sendiri dan kepada seluruh pembaca untuk terus berbuat, berkarya, ciptakan sesuatu yang ciamik. Berkaryalah dari dan jadi apapun itu.

Tidak terbatas usia seseorang ketika ia berani dan memulai untuk berkarya. Jikalau ia berniat, maka niatnya itu akan tercapai pula. Jika ia ingin berkarya melalui tulisan, maka jadilah tulisan yang bermanfaat bagi orang lain. Jika ia ingin berkarya pada dunia pendidikan, maka jadilah guru yang mendidik orang-orang hebat, yang bisa menciptakan berbagai macam karya. Itulah hebatnya peran seorang guru dan pendidik. Jasanya bisa dikenang oleh siapapun. Muridnya bisa menjadi Dokter, Insinyur, Pilot, Profesor, dan lain sebagainya, profesi itu semua dimulai dari jasa para guru. Bukankah itu sebuah karya besar?