Saya tertarik dengan caption yang memuat tentang betapa repotnya orang tua dengan segala tugas guru yang harus digantikannya di rumah. Masing-masing anak mempunyai tugas sendiri dan semuanya harus dapat dibimbing oleh orang tua, jika tidak berarti anak-anaknya tidak dapat menyetorkan tugas kepada gurunya.

Syukur-syukur kalau orangtuanya paham dengan tugas yang diberikan, jika tidak orang tua akan kewalahan membantu anaknya mengerjakan tugas tersebut. Ada lagi yang yang mengeluh dengan cara penyetoran tugas. Mereka harus menyetorkan tugas malalui Hand phone. Jika mereka memakai punya orang tua berarti tugas belum dapat di setorkan karena Hp dibawa orang tua untuk bekerja. Jadi untuk menyetorkan tugas harus menunggu orang tuanya pulang terlebih dahulu.

Lain lagi dengan orang tua yang lain. Hp ada tapi tidak punya paket untuk mengirimkan tugas. Semua orang tua mengeluh. Tidak ada yang mengatakan bahwa anak tetap di rumah dengan semua tugasnya adalah hal yang menyenangkan bagi para orang tua. Mereka merasa keberatan, susah dan semua keluhan lainnya.

Saya sebagai guru merenung, apakah semua tugas yang diberikan guru itu begitu beratnya sehingga sangat membebani orang tua ?. Sebegitu besarkah peran guru sehingga jika tidak ada campur tangan seorang guru dapat mengkhawatirkan para orang tua ?.Padahal bagi guru, tidak bertemu dengan murid-muridnya sudah menjadi suatu musibah baginya. Mereka rindu murid-muridnya. Mereka berharap musibah ini segera berlalu dan dapat kembali berkumpul dengan mereka, Mereka sangat merindukan hal-hal seperti itu.

Berlainan dengan orang tua, hal itu adalah suatu musibah bagi.mereka. Marilah wahai para guru kita terus berbenah agar peran yang kita jalani benar-benar berharga bagi murid kita dan dapat menghilangkan kegalauan orang tua jika anak belajar di rumah.