Akhirnya saya bisa bergabung!

Yes!

Itulah kata pertama yang saya ucapkan malam ini. Bagaimana tidak, setelah hampir dua minggu mencari informasi tentang cara bergabung di grup Komunitas Guru Belajar akhirnya berhasil juga.

Sebelumnya saya sudah membaca tentang tujuan didirikannya Kampus Guru Cikal yang merupakan pusat Komunitas Guru Belajar. Pada dasarnya mirip dengan KKG/MGMP, tapi perbedaannya terletak pada keragaman peserta komunitasnya. Peserta komunitas ini merupakan semua guru dan calon guru yang ingin meningkatkan kualitas dirinya sesuai dengan profesinya. Komunita ini lintas jenjang dan bidang studi dengan lingkup satu kabupaten atau kota. Menariknya lagi di Kampus Guru Cikal ini ditawarkan pelatihan, pengembangan komunitas dan beasiswa.

Tahun ini, beasiswa akan diberikan kepada 565 guru belajar untuk mengikuti Temu Pendidik Nusantara 2017 yang akan dilaksanakan pada 14-15 Oktober 2017 di Jakarta. Tujuan dari pemberian beasiswa ini untuk memberi dukungan kepada guru dan penggerak Komunitas Guru Belajar untuk mendapatkan kesempatanpengembangan diri di TPN 2017. Dan membuat perjumpaan yang memungkinkan Komunitas Guru Belajar antar daerah bisa saling belajar dan berkolaborasi untuk mewujudkan perubahan pendidikan.

Dengan adanya komunitas ini diharapkan guru menjadi pendidik profesional yang dapat mengembangkan keterampilan mengajar bermakna, menyenangkan dan berkolaborasi dengan guru dari daerah lain. Pada dasarnya komunitas ini menjawab keinginan guru untuk mengembangkan diri secara bebas dan merdeka namun tetap pada jalurnya sebagai pendidik. Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh guru dapat menjadi pembelajaran serta membantu memberikan solusi dalam pembelajaran. Komunitas ini juga dapat mempererat hubungan profesi yang selama ini terkotak karena adanya perbedaan jenjang dan komunitas.

Jika kerjasama dalam komunitas ini berjalan baik, bukan tidak mungkin guru yang terlibat dapat memberikan solusi atau masukan. Misal, guru jenjang SMP dapat memberikan masukan pada guru SD tentang kompetensi yang harus dimiliki anak sebelum masuk SMP. Atau guru bidang studi dapat memberikan masukan cara mengajarkan suatu materi dasar pada guru kelas. Dengan harapan siswa dapat menguasai konsep sebelum masuk ke jenjang yang lebih tinggi.

Menjadi guru yang baik tidaklah susah.

Asah terus kemampuan kita dan perbarui informasi dan pengetahuan kita sehingga bisa kita bagi pada peserta didik. Belajar tak kenal usia. Seperti kata mutiara, belajar sepanjang hayat.

Sampai jumpa di Temu Pendidik Nusantara 2017