Ilfan Dimas Aldi Pradana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerpen Maaf Sedalam-dalamnya

Maaf Sedalam-dalamnya

Karya: Ilfan D

Setelah melakukan sungkem dengan Ibu dan Bapak, Ari hanya berada di rumah dan menyambut tamu hingga sore hari. Siapa lagi yang yang mau ia datangi, mengingat bahwa nenek dan kakeknya sudah wafat tahun lalu. Ibu dan Bapaknya pun sudah tak kuat berjalan jauh untuk silaturahmi ke tetangga. Jadi biasanya orang-orang yang datang ke rumah. Ari sadar bahwa prioritasnya kali ini adalah kesehatan orang tuanya. Sebagai anak tunggal ia dengan tulus berbakti kepada orang tuanya. Hingga tak sadar bahwa usianya tahun ini adalah dua puluh delapan tahun. Usia yang cukup mapan untuk memulai fase hidup baru yaitu berumah tangga. Tapi rupanya keadaan yang mapan pun belum mampu untuk merubah status seseorang menjadi berpasangan. Pertanyaan “kapan nikah?” bukan sekali dua kali ditanyakan oleh tamu yang datang bersilaturahmi. Dan biasanya ia hanya akan membalas dengan senyum dan jawaban tamplate seperti “Yah, belum ketemu jodohnya” atau “masih pengen sendiri dulu”. Lelah sudah pasti tapi mau bagaiana lagi.

Saat sore tiba dan tamu tak lagi datang, ia duduk di teras dapur belakang rumah dengan rokok dan kopi. Bebarengan dengan itu ia menatap layar hpnya dan melihat-lihat berbagai macam postingan perihal merayakan hari raya. Seketika ia teringat kembali dengan pertanyaan “kapan nikah?” saat tak sengaja melihat postingan teman-temannya yang sudah lebih dahulu berkeluarga bahkan beranak dua. Teringat pula ia dengan perempuan-perempuan yang dulu pernah ia taksir yang tetap menjadi angan karena tak berani mengungkapkan. Kini mereka telah menemukan pasangan masing-masing, sementara Ari masih sibuk mengurusi kucing. Merenung ia sedalam-dalamnya.

“Apakah sudah waktunya aku mencari pasangan?” Ucapnya dalam hati.

Bukannya tak laku, sebenarnya banyak teman-temannya yang menjodohkan ia dengan beberapa perempuan. Tapi sayangnya masih ada seseorang yang menduduki tahta tertinggi di hatinya. Yuni, adalah teman semasa kuliahnya dulu yang ia kenal waktu kegiatan KKN berlangsung. Sempat menjalin kasih selama dua tahun lamanya namun pada akhirnya mereka harus berpisah. Walaupun sudah beberapa tahun berpisah, ia masih belum bisa melangkah ke depan dalam urusan percintaan. Bahkan kali ini pun, ia masih setia menunggu postingan Yuni untuk sekedar mengetahui kabarnya. Tapi setahun terakhir, Yuni tak pernah memposting apapun.

“Bagaimana kabarnya?, sudah menikah kah dia atau masih sendiri ?” Ucapnya dalam hati.

Selang beberapa detik ibunya memanggil dan bilang kalau ada tamu yang mencarinya. Bergegas ia kedepan menemui tamu tersebut. Dan terkejutnya ia bahwasannya perempuan yang pernah dan masih menduduki hatinya berada tepat di hadapannya. Dunianya yang mulanya riuh seketika berhenti sejenak ketika bisa melihat Yuni baik-baik saja. Matanya, bibirnya, suaranya masih sama seperti yang ada di ingatan Ari kecuali satu, ia sudah menjadi ibu sekaligus istri dari orang lain.

“Selamat Idulfitri, maaf jika ada banyak salah.” Ucap Yuni dengan lembut sembari menjabat tangan Ari.

“Sama-sama, aku juga. Silahkan masuk.” Balas Ari dengan bibir gemetar.

“Maaf juga, karena terlambat meperbaiki hubungan kita.” Lanjutnya dalam hati.

Rasa bahagia sekaligus sesak terasa penuh di dalam dadanya. Bahagia bisa tahu kabar Yuni setelah sekian lama dan sesak karena melihatnya sudah bersama orang lain. Tapi apapun keadaanya mensyukuri bahwa ia telah bahagia adalah yang utama. Dan di momen yang fitri ini, sangat tepat rasanya jika ia harus segera memaafkan segala kenangan baik buruk bersama Yuni dengan cara merelakannya. Selain meringankan beban di hatinya ia juga sadar bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang mau memaafkan dan berdamai dengan keadaan. Walau ada butuh waktu yang panjang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post