Menikmati Senja Timur
Aktivitas ini menjadi sebuah rutinitas setiap sore menemani tenggelamnya matahari di bumi Indonesia bagian timur. Lebih tepatnya sekitar 4 bulan sebelum masa pengabdian berakhir di bumi Cendrawasih pada tahun 2014 silam. Hampir setiap hari selalu menikmati senja di bibir pantai sembari melepas lelah dan melupakan kerinduan yang mendalam dengan keluarga yang nun jauh di mata.
Aktivitas ini tidak pernah terfikirkan pada hari-hari sebelumnya. Sehingga telah kulewatkan sekitar 6 bulan berlalu untuk menikmati indahnya senja di pantai kampung Poiwai, distrik Sawai, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua ini. Sehingga msih ada di waktu sisa pengabdian yang tidak saya lewatkan untuk menikmati keindahan senja di bibir pantai Poiwai dengan segala gerakan kebebasan.
Pukul 16.00 WIT bersama rekan dan anak murid mulai bergeser menuju pantai, bersamaan dengan pasangnya air laut. Mulai belajar berenang, mencari kelapa muda, kayu bakar, sekedar duduk santai, sampai mencoba mandi pasir hitam dilakukan untuk eksperimen rasa dari aktivitas yang berbeda dalam menikmti senja Timur.
Hingga Senja hilang bersamaan dengan tingginya air pasang, sekitar pukul 18.00 segera di akhiri aktivitas tersebut dan kembali ke rumah. Mengingat perjalanan dari bibir pantai sangat gelap karena tidak adanya lampu penerangan jalan sampai ke rumah tinggal. Apa yang telah dilakukan ini hampir menjadi sebuah rutinitas setiap senja, mengingat melalui aktivitas ini telah mengakibatkan cepatnya waktu tersisa dan melepas segala kerinduan yang cukup berat untuk segera pulang ke kampung halaman.
Menikmati Senja Timur menjadi obat ampuh untuk melepas segala beban pikiran yang ada saat itu, yang kemudian saat ini menjadi sebuah kenangan yang mendalam. Kerinduan akan suasana menikmati Senja Timur itu dirasakan sekarang. Akankan bisa menikmati keindahan alam tersebut kembali?? Jika tidak, rasa itu msih bisa dinikmati sekarang oleh ingatan dan kenangan - kenangan indah menikmati Senja di Timur Indonesia ditambah sekarang sudah bisa melakukan video call dengan salah seorang yang berada di Poiwai sana.
Bangkalan, 30 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Singkat cerita