NYARONEN
Tahun 2013 silam, sebagai syarat menyelesaikan Studi S-1 Pendidikan Sendratasik di Unesa, saya menciptakan sebuah Pertunjukan Karya Musik. Ini sebuah pilihan yang saya lakukan karena pada saat itu sebagai syarat menyelesaikan Skripsi diperbolehkan memilih menciptakan Karya Seni atau Melakukan Penelitian Ilmiah. Pilihan saya jatuh kepada penciptaan Karya, bukan karena tidak menyukai Penelitian, namun ada tantangan yang sangat besar dan menarik yang saya lakukan jika memilih mencipta karya seni.
Jatuhnya pilihan ini sudah saya konsep secara matang, jadi tidak asal memutuskan pilihan. Disamping sebagai syarat Tugas Akhir, adu kemampuan membuat komposisi musik, saya juga ingin mengangkat nilai Tradisi Madura pada karya yang saya ciptakan.
Beberapa tahapan untuk menciptakan Karya ini menggunakan Metode Ilmiah Penciptaan Karya Seni. Jadi, pegangan utama sebagai Proses yang saya lakukan adalah konsep teori yang ada, sehingga dapat diciptakan secara Ilmiah juga.
Sebagai langkah awal, saya mencari ide dan inspirasi dari beberapa bentuk Karya Musik ertunjukan sejenis yang saya inginkan. Mulai mendengarkan sampai harus mengunjungi Mas Memet (Chairul Slamet) , Dosen Musik ISI Yogyakarta yang berdarah Madura. Perjalanan Madura-Jogja di tempuh semalam, siang sampai sore wawancara, malam langsung pulang lagi ke madura. Semua saya lakukan untuk meyakinkan saya untuk memulai proses penciptaan karya.
Sepulangnya, barulah Proses dilakukan Mulai dari membuat Judul, Fokus Kekaryaan, sampai Partitur karya. Judul yang saya ambil adalah NYARONEN. Pengambilan Judul ini diambil dari Bahasa Madura, Filosofi Orang Madura yang memiliki arti "Memulai Usaha Dari Yang Kecil, dengan berharap Usahanya akan besar kelak". Filosofi ini dirasa sangat tepat menhdi sebuah skenario reportoar karya musik yang saya ciptaka.
Mengingat Pemainnya ada yg berasal dari Musisi di Madura, Jadi proses latihan awal ada di 2 tempat. Untuk musik tradisional di Bangkalan, dan untuk instrument lain ada di Surabaya. Proses awal ini dilakukan hanya sebentar, proses selanjutnya lebih banyak latihn gabungan di Bangkalan, Madura. Inilah yang cukup berat, saya membawa para pemain yang dari surabaya ke Bangkalan untuk sekitar 5 kali latihan. Proses yang saya lakukan ini agak berbeda dengan teman-yang lain. Dimana prosesnya hanya di satu tempat yaitu d kampus, sedangkn saya di dua tempat. Resiko ini sudah saya pertimbangkan di awal, sehingga dalam merekrut pemain sudah diinformasikan beberap tantangannya.
Melalui Tahap Evaluasi 1, Evaluasi 2, dan hari Penampilan, Proses telah dilakukan semaksimal mungkin. Mengingat sulitnya property dan dekorasi yang saya saya inginkan, akhirnya karya musik Nyaronen ini berada di urutan pertama dari 32 penampilan Karya seni yang lain. Kesempatan ini tidak disia-siakan supaya bisa menampilkan yang terbaik dan berbeda dengan yang lain. Menjadi suatu ciri khas bahwa komposer berasal dari Madura.
Di hari yang sangat penting itu, hadir juga Ayah, Ibu, Saudara, dan teman2 seniman dari Bangkalan. Meski menurut saya karya yang telah saya ciptakan itu sederhana., namun melalui karya ini sebenarnya saya mau mengajak para generasi-generasi muda untuk mencintai nilai tradisi dan kultur kedaerahannya. Karena inilah identitas budaya Indonesia yang akan menjadi pembeda dengan negara lain.
Salam Seni dan Budaya
Bangkalan, 7 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar