Pelosok Rasa Kota
Hari pertamaku berada di tempat tugas tidak langsung terjun ke sekolah. Melainkan langsung membersihkan tempat yang akan dijadikan tempat istirahat dan menyimpan barang selama masa tugas. Sungguh nyaman sekali tempat yang diberikan. Kelengkapan tidur disiapkan langsung oleh bapak kepala sekolah.
Dibantu oleh anak-anak sekolah, dalam waktu sehari ruangan sudah tertata dengn rapi. Rumah yang ditempati sangat berbeda dengan yang ada di pusat kabupaten. Di tempat ini disediakan kasur 2 buah untuk kami.
Selain tempat tinggal yang nyaman dan kasur, ada pelayanan yang sangat luar biasa saat kami makan. Berbeda dengan teman-teman yang lain kalau ingin makan perlu masak terlebih dahulu. Namun yang kami alami yaitu tidak diperkenankan untuk masak. Makan 3 kali sehari sudah disiapkan oleh mama istri dari kepala sekolah. Saat tiba waktu makan, kami hanya menunggu panggilan "Pak Guru, mari makan! ". Kalimat itulah yang kami dengar 3x dalam sehari.
Sungguh suatu hal yang sangat luar biasa untuk kami. Tidak pernah terbesit akan terjadi seperti ini. Bayangan hidup susah di pelosok tidak kami alami utamanya untuk keperluan makan. Begitu juga keluarga yang di jauh sana pasti berfikir bahwa saya tidak bisa makan nasi. Justru persediaan beras di kampung itu selalu terpenuhia. Sampai-sampai bosan makan nasi, kami ganti nasi kami dengan singkong rebus, pisang rebus atau sagu.
Diberikannya pelayanan yang sangt baik ini tidak membuat kami bermanja. Tidak perlu memikirkan urusan makan. Kami sadar perlu melakukan fokus pengabdian yang cukup besar untuk dunia pendidikan anak-anak. Hanpir seluruh waktu kami diberikan kepada anak-anak untuk mendapat layanan Pembelajaran dari kami.
Di hari pertama itu memang belum diizinkan untuk mulai mengajar. Namun anak-anak murid sudah berdatangan ke tempat kami tinggal untuk berkenalan. Menggunakan bahasa indonesia mereka cukup ramah dan senang karena ada guru baru. Saat itu kami mulai untuk bertanya-tanya tentang apa yang belum mereka pelajari dan apa yang belum mereka ketahui. Rata-rata banyak ya g masih terkendala pada kemampuan Membaca, menulis, dan berhitung. Oleh karena itu, sebagai kegiatan awal difokuskan kepada peningkatan 3 kemampuan itu.
Tugas yang diberikan kepada saya yaitu Mengajar seni budaya, bahasa indonesia, PKn, IPA dan Kebudayaan. Tugas mengajar lintas mata pelajaran ini saya terima mengingat tidak adanya guru pada mapel tersebut. Meski harus belajar terlebih dahulu sebelum mengajar, saya mampu menyampaikan materi dengan lancar. Namun lagi-lagi dihadapkan kemampuan siswa yang masih kurang dalam membaca materi di buku. Akhirnya kami mengatur pembelajaran dengan pendalaman membaca sebelum pelajaran dimulai.
Tidak hanya itu, kami membuka jam pelajaran tambahan untuk membaca, menulis, dan berhitung di waktu sore sampai malam. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan salah satu program kami untuk meningkatkan kemampuan Calistung siswa.
Bersambung.....

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
semangat pak
Terimaksih bu,,, smangat juga ber Literasi
mantap pak
Terimaksih bu..