Ilham Saputra

Guru Seni Budaya di Bangkalan. Pelatih Paduan Suara dan Guru Musik...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pelosok Rasa Kota 2

Berdasarkan pengamatan dari hari ke hari, nampak bahwa kemampuan berhitung masih sangat kurang. Setelah itu kemampuan membaca, di lanjut kemampuan menulis. Masih ditemukan siswa kelas IX yang akan lulus masih belum bisa membaca dan berhitung. Kasus tersebut juga ada di kelas VII dan VIII. Melihat keadaan inilah yang akhirnya diperlukan tindakan tambahan agar mereka dapat mengejar kemampuan dari teman-temannya. Jadwal sore digunakan untuk siswa yang perempuan dan Sebagian yang laki-laki, jam malam digunakan untuk laki-laki yang dekat dengan rumah.

Kegiatan tambahan ini efektif dilakukan selama kurang lebih 3 bulan. Selebihnya sudah terintegrasi dalam setiap pembelajaran. Kemampuan siswa sudah meningkat. Sehingga sedikit banyak pembelajaran yang memanfaatkan ilmu berhitung dan membaca dapat dilaksanakan. Diantaranya pelajaran Fisika pada IPA.

“Pak Guru, sejak ada pak guru kami semangat belajar”, ujar Abiater Awaki salah satu siswa kelas IX. Dia adalah siswa yang cukup pandai di kelas. Kalau dibandingkan dengan siswa yang ada di kota masih sangat jauh. Namun bagi teman-teman di kelas dia cukup pintar. Masih banyak lagi siswa yang cukup terbantu dengan kegiatan tambahan belajar ini.

Tidak ada yang istimewa terhadap apa yang saya lakukan. Melainkan ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran yang kami lakukan dalam mengajar dan mendidik anak-anak pelosok ini. Sepintar apapun Gurunya jika tidak bisa membawa suasana hati dan suasana belajar anak tidak akan berhasil. Memang tidak seperti layaknya anak-anak di kota. Mengajar mereka hari ingat, besok bisa lupa. Perlu di ulang-ulang lagi supaya mereka benar-benar paham. Tapi jangan sangka. Proses mendidik karakter anak-anak pelosok itu lebih mudah. Teguran dan sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan bisa berdampak positif pada perubahan perilaku anak untuk bisa menjadi lebih baik dengan cepat.

 

Senang Menonton Film

Beberapa strategi mengajar untuk anak-anak kita dipelosok perlu divariasikan. Sebelumnya mereka hanya mendapatkan cara belajar dengan istilah CBSA (Catat Buku Sampai Abis). Cara belajar seperti ini bagi mereka sangat membosankan. Tidak ada ilmu yang mereka dapatkan dari pembelajaran di sekolah.

Salah satu strategi yang mereka senangi adalah menonton video. Baik video pembelajaran atau tentang film inspiratif. Sebelum berangkat tugas, laptop yang saya bawa memang sudah diisi beberapa video pembelajaran dari Rumah Belajar. Jadi bahan-bahan ini sangat membantu memberi variasi strategi belajar untuk anak-anak.

Film-film documenter Perjuangan Indonesia menjadi  bahan belajar yang sangat favorit. Arikson Awaki dan kawan-kawan hampir setiap malam datang ke rumah untuk menonton film tersebut. Maklum karena pada waktu malam di lingkungan Guru ada fasilitas listrik dari pukul 18.00-22.00. Sehingga waktu malam itulah anak-anak bisa menonton film sampai selesai.

Tidak hanya selesai pada menonton film. Saya melakukan obrolan santai dengan menanyakan makna dan pesan dari film yang ditonton. Melalui obrolan santai itulah ternyata waktu yang tepat untuk memberikan pesan belajar yang baik kepada mereka. Bagi saya ini termasuk dalam proses pembentukan karakter dan semangat belajar. Mereka belum pernah mengalami hal ini. Oleh karena itu antusias mereka dengan kehadiran kami sangat tinggi.

Tingkat Disiplin yang sangat Baik

Tidak disangka saya berada di tepmat tugas sekolah yang sudah terbiasa dengan pola didikan disiplin yang baik. Peran serta pengurus OSIS mampu membantu guru-guru untuk melatih kedisiplinan teman-temannya. Setiap pagi menjadi rutinitas dan satu kewajiban mereka untuk apel mengecek kehadiran teman-temannya dari seluruh kelas. Bagi yang terlambat akan mendapat hukuman dari temannya sendiri.

Meskipun cukup banyak siswa yang tidak memiliki jam tangan, mereka sudah terbiasa untuk hidup disiplin di sekolah. Bukan hanya di sekolah, mereka juga cukup bisa mengatur waktunya saat di rumah. Ini sebuah fenomena yang luar biasa saya temukan di pelosok. Banyak sekali Mutiara-mutiara bahkan emas yang tersimpan. Perlu di asah dan dibimbing dengan baik supaya mereka bisa berhasil.

Sikap disiplin mereka mampu membawa mereka untuk bisa melakukan pembelajaran dengan baik. Setiap tugas-tugas di sekolah selalu mereka kerjakan tepat waktu. Tanpa mereka perdulikan apakah jawaban yang ditulis itu benar. Sumber belajar mereka yaitu buku sangat terbatas sekali. Sehingga hanya satu buku yang mereka jadikan sumber mencari jawaban.

Bagi kami, nilai yang mereka raih itu urusan terakhir. Semangat belajar mereka dan sikap disiplin belajar mereka yang perlu di hargai. Bisa jadi materi belum terserap dengan baik. Ini menjadi sebuah pengalaman mengajar yang sangat penting. Mendidik dan mengajar suatu hal yang berbeda. Bisa jadi mendidik di daerah pelosok ini bisa dilakukan dengan cepat. Namun untuk mengajarkan materi yang baru diperlukan kesabaran dan keikhlasan untuk selalu mengulang-ulang supaya siswa paham.

Bangkalan, 26 Mei 2020

 

 

 

  

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post