Tantangan di Sungai Mamberamo, Papua
Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIT. Kami semua bergegas untuk segera melanjutkan perjalanan menuju lokas tujuan. Perjalanan yang akan dilakukan yaitu kembali melawan arus sungai mamberamo. Arus sungai yang cukup deras menjadi tantangan pengemudi speedboat. Perlu adanya kemahiran dalam membaca bentuk gelombang air sungai. Apalagi sekitar 10 km dari kampung warembori kami harus melewati perpecahan arus sungai karena adanya Batu Bogor (batu besar) yang ada d tengah sungai.
Tantangan yang sangat berat setelah melewati muara yaitu melewati batu bogor ini. Tidak sedikit orang yang tenggelam saat melewati derasnya arus sungai jika tidak memiliki pengalaman. Kami semua melewati perjalanan ini adalah pengalaman pertama. Sehingga kami merasa perlu berhati-hati untuk mendengarkan perintah pengemudi untuk tetap menjaga keseimbangan.
Selain harus berhati-hati, pengemudi ternyata punya cara tersendiri untuk menyelamatkan penumpang yaitu dengan Speedboat berjalan cukup lambat di pinggir daratan sungai. Cara itu dianggap ampuh untuk bisa selamat melewati tantangan batu bogor. Akan tetapi pengemudi harus benar menjaga jarak speedboat dengan batu yang ada di pinggir sungai. Mengingat jika tiba-tiba ada arus yang cukup deras dari atas khawatir speedboat akan terbentur dengan batu yang ada di pinggir sungai tersebut.
Pengalaman ini adalah pengalama yang sangat luar biasa. Keselamatan kami juga bergantung pada satu orang yaitu orang yang mengemudikan speedboat. Setelah melewati batu besar itu, perjalanan kembali seperti semula. hanya tantangan-tantanga biasa yaitu melawan arus sungai yang semakin siang semakin deras. Kira-kira pada pukul 13.00 WIT kami semua merapat ke kampung Trimuris untuk kembali beristirahat sejenak setelah 3 jam perjalanan dari muara sungai. Di sini kami beristirahat sebentar saja, mengingat perjalanan menuju pusat kabupaten masih cukup jauh dari kampung Trimuris.
Selesai beristirahat, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Distrik Mamberamo raya. Perjalanan ini cukup santai tanpa tantangan. Suasana fajar sore yang agak gelap karena di pinggir-pinggir hutan menemani perjalanan kami. Sehingga kurang lebih pada pukul 16.30 WIT kami semua berlabuh di pelabuhan Kasonaweja dengan selamat. Di tempat inilah pusat pemerintahan Kabupaten Mamberamo raya berlangsung. Perjalanan yang cukup melelahkan dari Sentani, Sarmi, sampai Mamberamo Raya selama 4 hari terbayar lunas.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waaooo... pengalaman yang luar biasa. Semangat