Tidak Mudik Untuk Indonesia
Hari ini telah kulaksanakan lebaran yang berbeda dari tahun kemarin. Bahkan berbeda dari tahun-tahun yang terlewatkan. Mulai malam takbiran hingga malam ini perbedaan itu sangat terasa. Mulai tidak melaksanakan takbir bersama keluarga besar, tidak melaksanakan sholat idul fitri bersama hingga harus melakukan virtual silaturahmi.
Namun, kejadian ini memang sudah diprediksikan sejak awal Ramadhan karena Pandemi virus corona (Covid-19) yang tidak kunjung usai. Meski harus melewati Ramadhan dengan suasana yang berbeda pula. Hingga di akhir penghujung Ramadhan kami harus menjaga jarak dengan beberapa keluarga yang berasal dari luar kota.
Anjuran dari pemerintah telah kami lakukan sebaik mungkin untuk memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Namun masih banyak sekali yang tidak mengindahkan himbauan tersebut terutama ada kegiatan "Mudik". Sejak adanya larangan untuk mudik, berbanding terbalik dengan fakta yang ada di lapangan. Justru berbagai cara dilakukan agar dapat melaksanakan mudik ke kampung halaman. Baik dari daerah yang zona merah, maupun yang berasal dari zona aman menuju zona merah.
Memang sangat sederhana dengan kata "Mudik" ini. Namun saat mempelajari kejadian di negara lain yang korban positifnya meningkat, salah satu penyebabnya adalah kegiatan mudik. Seperti yang ada di kota Wuhan China, Equador dan beberapa negara lainnya yang akhirnya harus melarang perpindahan warga. Peningkatan kasus positif di Indonesia terpantau selalu meningkat dan semakin banyak setiap harinya. Salah satu penyebabnya adalah kegiatan mudik. Tidak sedikit orang dari zona merah mudik ke zona hijau yang akhirnya penyebaran semakin meluas.
Kami sekelurga memang tidak bisa memberikan kontribusi yang besar kepada negara. Cukup tidak melaksanakan mudik dalam lebaran tahun ini, setidaknya kami sedikit memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Kami harus merelakan untuk tidak berkumpul dengan keluarga besar baik di dalam kota maupun di luar kota.
Semoga Wabah ini segera selesai. Semoga semakin banyak orang yang sadar sehingga peduli untuk bersama-sama memutus penyebarannya. Kita mendapatkan pelajaran yang sangat banyak atas musibah ini. Ibadah yang kami lakukan cukup khusuk untuk melakukan Hablumminallah di rumah dan lain-lain.
Selamat Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H.
Mohon maaf lahir dan Bathin.
Bangkalan, 24 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap pak, selamat hari raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan bathin.