Best Practice

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil, dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana

https://maps.app.goo.gl/doPbau9fCLqkr4a46

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Tujuan yang ingin dicapai

Peserta didik dapat menelaah dan mempraktikan gerak teknik menembak (shooting) dalam permainan olahraga bola basket, meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa minimal diatas KKM.

Penulis

Ainoor Windiarto, S.Si.,M.Or

Tanggal

3 s.d 17 Februari 2024

Situasi

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.

Setelah belajar dari pengalaman kuliah di PPG Daljab Universitas Negeri Semarang, guru dapat mengaplikasikan model-model pembelajaran yang inovatif. Menurut hasil wawancara dan hasil literasi yang dilaksanakan oleh guru didapatkan hasil bahwa guru sudah mampu membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan bagi peserta didik, pembelajaran sudah berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik menjadi semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sangat berimbas pada kondisi peserta didik ketika proses pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat berimbas pada peningkatan hasil belajar.

Mengapa Praktik ini Penting Untuk Dibagikan ?

Diharapkan praktik pembelajaran ini dapat memberi inspirasi bagi rekan-rekan guru yang lain sehingga dapat memotivasi rekan guru yang lain untuk merancang pembelajaran yang menyenangkan, sesuai karakter peserta didik dan materi yang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

Tantangan

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.

Apa saja yang menjadi tantangan dari tujuan tersebut?

1. Menyiapkan alat dan media pembelajaran

guru harus menyiapkan alat dan media yang menunjang pembelajaran. Dalam keterbatasan alat dan media pembelajaran guru harus kreatif dalam memodifikasi alat dan media pembelajaran sehingga terlaksana pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

2. pada saat pelaksanaan pembelajaran guru diharapkan mampu mengelola kelas dengan baik,memberikan stimulan pada peserta didik supaya aktif dalam proses belajar, dan mampu mengaktifkan diskusi dalam kelas sehingga pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dapat terlaksana dengan baik`.

Siapa saja yang terlibat ?

Ada beberapa pihak yang terlibat yaitu guru itu sendiri, dan rekan sejawat yang berperan membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran. Kepala sekolah juga berperan dalam memberikan masukan terhadap rancangan pembelajaran agar pembelajaran berjalan maksimal.

Aksi

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.

Guru bersama dengan teman sejawat dan kepala sekolah mengkaji permasalahan yang terjadi pada pembelajaran yang lalu dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Kemudian guru mulai Menyusun perangkat pembelajaran. Dengan memilih model pembelajaran PBL berbasis TPACK dan pendekatan permainan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Untuk menarik minat peserta didik, guru juga harus menyiapkan media dan alat pembelajaran yang menarik. Selain itu model permainan juga harus disesuaikan dengan karakter peserta didik dan materi, sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias dan gembira.

Strategi apa yang digunakan ?

Guru menggunakan model pembelajaran Problem Bassed Learning berbasis TPACK dengan pendekatan saintifik. Peserta didik mengamati video yang ditayangkan dan diajak berpikir kritis dengan menganalisis kemudian mendiskusikan gerakan-gerakan yang ada dalam video.

Setelah peserta didik memahami gerakan-gerakan yang ada pada materi, maka mereka diajak untuk mempraktikkan gerakan. Guru menggunakan pendekatan permainan yang sudah dimodifikasi agar peserta didik lebih mudah dalam melakukan gerakan. Permainan yang digunakan adalah permainan doggi ball. Setelah itu peserta didik diajak mencoba gerakan dengan menembak dengan satu tangan, menembak dengan dua tangan, dan menembak dengan melompat ke arah ring. Dengan pola latihan yang runut seperti itu, diharapkan siswa mampu menelaah gerakan yang sesuai dengan kapasitas dirinya sendiri.

bagaimana prosesnya?

Proses pelaksanaan pembelajaran diawali dengan menyiapkan HP peserta didik menayangkan video pembelajaran. Guru memberikan link video materi, kemudian secara berkelompok peserta didik menganalisis gerakan-gerakan yang ada pada video. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan di depan kelas.

Setelah peserta didik memahami gerak menembak (shooting) dalam permainan bola basket peserta didik mulai mempraktikan gerakan dengan pendekatan bermain bersama teman, yaitu permainan doggy ball. Guru menggunakan pendekatan permainan supaya peserta didik tertarik pada materi pembelajaran dan juga lebih mudah dalam melakukan gerakan-gerakannya.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang pertama adalah buku pelajaran PJOK sebagai referensi materi yang akan disampaikan, selain itu materi juga didapat dari sumber internet. Selanjutnya adalah HP sebagai alat untuk memutar video pembelajaran. Pada proses praktik gerakan, pada aksi 2 sumber daya yang diperlukan adalah bola basket 6 biji, khun 8 biji. Selain itu guru juga harus menyiapkan lapangan basket untuk pelaksanaan pembelajaran yang aman dan kondusif.

Refleksi

Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

Pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran PBL berbasis TPACK berdampak pada hasil yang dicapai oleh peserta didik. Pada prosesnya, peserta didik lebih mudah memahami materi yang diberikan. Kemudian pada praktik, melalui model permainan, peserta didik lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, mereka terlihat gembira sepanjang proses pembelajaran. Hal ini berimbas pada hasil yang diperoleh menjadi meningkat. Hampir semua siswa mampu memahami dan menelaah gerakan dan mempraktikkannya.

Apakah hasilnya efektif ? mengapa?

Dari hasil yang diperoleh oleh peserta didik maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning dan pendekatan saintifik serta dengan model permainan yang dimodifikasi efektif dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian pengetahuan peserta didik meningkat dan dapat mencapai nilai di atas nilai KKM. Rata-rata kelas yang diperoleh oleh peserta didik adalah 85. Seluruh siswa sudah mencapai nilai KKM.

Pada praktik gerakan, guru menyampaikan dengan model permainan. Model ini dirasa efektif untuk mempermudah peserta didik dalam mempraktikkan gerakan teknik dasar menembak (shooting) permainan bola basket. Peserta didik juga terlihat antusias dan gembira pada saat pembelajaran.