Ilman Fatuh Rahman A.F

Baca, Tulis, Amal...

Selengkapnya
Navigasi Web
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 (CGP ANGKATAN-7 SMPN 4 CISARUA)

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 (CGP ANGKATAN-7 SMPN 4 CISARUA)

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.

Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.

Pemimpin Pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan pemanfaatan pada aset-aset sekolah yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran sebagai sebuah kekuatan/potensi sekolah sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Pemimpin pembelajaran memiliki definisi secara umum maupun spesifik. Setiap guru saat menjalankan tugasnya mengajar adalah pemimpin pembelajaran secara khusus untuk memaksimalkan segenap potensi sumeber daya yang ada agar tujuan pembelajaran dapar dicapai dengan efektif, murid merasa bahagia dan nyaman dalam pembelajaran. kepala sekolah pun demikian, dengan ruang lingkup yang lebih luas membawahi segenap sumber daya sekolah baik biotik maupun abiotic yang ada agar menjadi suatu ekosistem yang efektif dan resilien..

Maka dari itu pendekatan yang dilakukan tidak lagi bersift tradisional yaitu berbasis masalah/kekurangan/deficit yang ada pada komunitas, melainkan mengelola sumber daya yang ada dengan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA). Pendekatan tradisional tersebut menempatkan komunitas sebagai penerima bantuan, dan dengan demikian dapat menyebabkan anggota komunitas menjadi merasa tidak berdaya, pasif, dan selalu bergantung dengan pihak lain. Situasi ini benar-benar dirasakan menghambat komunitas sekolah atau komunitas belajar di dalam kelas sulit untuk tumbuh bahkan untuk memulai pun tidak bisa.

Pendekatan PKBA menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia secara luas dan umum. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas.

Oleh karena itu saya dengan menerapkan Pengelolaan sumber daya berbasis asset ini saya sebagai guru di kelas akan mengidentifikasi kekuatan murid dengan segenap keberagamannya. Menganggap keberagam tersebut sebagai kekuatan, membuat murid menemukan jati diri dan potensinya untuk kemudian mendadi modal baginya untuk berpartisipasi, berkontribusi, berkreasi dan berkolaborasi saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Melibatkan guru atau tokoh masyarakat sebagi guru tamu. Belajar di tanah lapang atau kebun atau jalan sekitar sekolah sebagai laboratorium pembelajaran khususnya maple PPKN.

Di sekolah karena saya juga sebagai Wakasek Kurikulum merasa mungkin untuk mengimplementasikan pengelolaan sumber daya berbasis asset dalam mengatur pembagian tugas yang sesuai kapasitas guru. Jika komposisi pembagian tugas mengajar sudah baku berdasarkan standar linieritas pendidikan, namun ada pula mata pelajaran yang diampu belum sesuai kualifikasi akademik guru. Maka dalam situasi ini saya melihat potensi besar dalam diri guru yang dinilai akan tepat untuk ditugaskan menjadi guru mapel tertentu meskipun tidak sesuai dengan kualifikasi akademiknya.

Di samping itu dalam pembagian tugas kepanitiaan yang akan disusun selama satu tahun pelajaran sangat relevan untuk diterapkan Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Asset (PKBA) mulai dari panitia PPDB, panitia MOPD, Tim Akreditasi sekolah, tim supervisi guru, Tim pengembang sekolah, Panitia kegiatan penilaian PSAS atau AKM dll. Segenap sumber daya biotik seperti guru, TU, murid, tokoh masyarakat, komite, orang tua memiliki kekuatan/potensi untuk menunjang suksesnya program-program sekolah. Belum lagi memaksimalkan potensi lingkungan, budaya, sosial, finansial yang ada di dalam maupun luar sekolah sangat mungkin untuk dilakukan.

Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif.

Pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.

Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Pendekatan PKBA berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas, komunitas tidak lagi sibuk pada strategi mencari pemecahan pada masalah yang sedang dihadapi. PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development. Oleh karena itu jika PKBA dikaitkan untuk membantu proses pembelajaran murid lebih berkualitas maka yang utama harus diwadahi dalam sebuah komunitas. Di sekolah ada komunitas guru maple tertentu, dan lebih luas lagi seluruh guru yang ada di sekolah adalah komunitas pengajar. Setiap guru di sekolah menyadari dirinya sebagai bagian dari komunitas maka harus ada kesepahaman, kesatuan untuk sama-sama melakukan pembelajaran yang berpusat pada murid. Menerapkan diferensiasi pembelajaran dan implementasi Pendidikan Sosial Emosional (PSE).

Dalam hal yang lebih konkret kebersamaan 2 orang guru atau lebih (tim teaching) secara kolaboratif mengajar di dalam kelas. Jadi tidak ada egosektoral, tidak ada lagi guru berjalan sendiri-sendiri. Mendikbud Nadiem Makariem mengatakan “sekecil apa pun perubahan positif yang dilakukan di kelas jika dilakukan bersama-sama oleh segenap guru maka akan berdampak besar untuk kemajuan murid”.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

Materi ini sangat erat kaitannya dengan materi di modul-modul sebelumnya. Contohnya dalam filosofi penddikan Ki Hajar Dewantara kita telah mempelajari guru sebagai pemimpin pembelajaran bertugas menuntun murid menemukan kekuatan/potensi sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Sebagai bagian dari ekosistem guru mampu menemukenali kekuatan murid-muridnya, lingkungan belajarnya serta faktor abiotic lainnya untuk dimanipulasi sedemikian rupa untuk keperluan pembelajaran yang sesuai kebutuhan murid yaitu kesiapan belajar, minat murid, dan profil belajar murid.

Materi ini juga merupakan kelanjutan dari model Inkuri Apresiatif (IA) dengan tahapan BAGJA yang dipelajari di Modul 1. dimana paradigma IA ini percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.

Menurut Cooperrider & Whitney (2005), Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, landasan berpikir, yang berfokus pada upaya kolaboratif menemukan hal positif dalam diri seseorang, organisasi, dan dunia sekitarnya, baik dari masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Merekapun mengatakan bahwa saat ini kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata yang dapat melihat dan mengungkap hal yang baik dan benar. Mata yang mampu membukakan kemungkinan perbaikan dan memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik. Bila sebuah organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan.

Sekolah akan menjadi tempat nyaman dan aman untuk murid menimba ilmu, belajar berelasi , memantapkan emosi. Membuat murid memiliki kesejahteraan psikologis , senang, tenang , optimis menatap hari-harinya di sekolah (well-being).

Pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Benang merah antara sebelum dan setelah mempelajari modul ini adalah adanya suatu paradigma yang bertolak belakang dimana sebelumnya saya dan komunitas pendidikan di sekolah yaitu berpikir berbasis masalah dalam mengelola sumber daya yang dianggap sebagai cara untuk bertumbuh justru dianggap sebagai persoalan pada modul ini. Sedangkan materi PKBA yang dipelajari membuat saya lebih mungkin untuk mampu mengelola sumber daya yang ada sekecil apapun kekuatan yang dimiliki akan mampu menumbuhkan harapan dan merealisasikannya.

Hal lain yang berubah, menganggap sekolah sebagai sebuah ekosisem, sekolah memiliki bagian-bagian penting yang saling tergantung dan mempengaruhi satu sama lain yaitu faktor biotik dan abiotic. Pentingnya membangun koneksi dan kolaborasi, yaitu perilaku yang mendorong perencanaan dan tindakan kolaboratif, jaringan dan hubungan yang kuat antara penduduk, organisasi, bisnis, dan komunitas.

Mengenal 7 modal utama merupakan salah satu alat yang dapat membantu menemukenali sumber daya yang menjadi aset sekolah yaitu manusia, sosial, politik, agama dan budaya, lingkungan alam,modal fisik dan finansial

Memperkuat kemampuan unsur manusia untuk mengatasi perubahan dan pulih dari krisis, pola pikir yang berfokus pada optimisme, harapan, dan yakin bahwa 'kita bisa melakukannya'. Titik awal perubahan pada sekolah selalu pada perubahan pola pikir (mindset) dan sikap yang positif (PKBA)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren

16 May
Balas



search

New Post